Zeroun memasuki salah satu caffe-yang terkenal dengan coffe-nya yang terasa enak dengan harga yang pas di dompet pelajar- dengan santai. Kedua matanya tertuju pada handphone nya yang berada di tangan kanannya. Tetapi tetap bisa berjalan dengan mulus tanpa hambatan.
Tanpa menunggu lama, Zeroun telah berada di antrian untuk memesan coffe-nya. Dari sudut matanya, Zeroun dapat melihat bayangan seorang gadis yang tengah menunggu pesanannya selesai sambil melihat ke sekelilingnya.
Lalu gadis itu keluar dari barisan antrian dan bergeser ke depan tumpukan brosur yang berisi tentang berbagai jenis menu yang disediakan.
Tanpa pikir panjang Zeroun langsung memajukan langkahnya untuk mengisi tempat gadis tadi yang sudah kosong. Sedangkan kedua matanya tetap fokus ke layar handphone.
"Ini Mbak pesanannya" ucap pegawai cafe dengan ramah sambil memberikan pesanan gadis disebelah dengam ditemani sebuah senyuman.
"Makasih ya" jawab gadis itu lembut.
Zeroun terdiam.
Suara ini. Suara gadis nya.
"Mau pesan apa, Mas?" Pertanyaan pegawai cafe membuyarkan lamunan Zeroun. Tanpa pikir panjang Zeroun menatap ke sebelahnya tempat gadis tadi berdiri, dan menemukan tempat itu telah kosong.
Dengan segera Zeroun berlari keluar dari cafe berusaha mencari keberadaan gadisnya.
Tapi seperti kejadian kemarin, gadisnya cepat sekali menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
200%
Teen FictionKetika suatu saat kau bertanya, "Apakah kau yakin kau benar-benar mencintaiku?" Aku hanya perlu menjawab, "200%" Ya, kan?