33•†‡·LOVE THE VILLAIN'S·‡†•

796 115 9
                                    

Typonya rame

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typonya rame.
——

Kebehagiaan ini hanya sementara.

Alvares, pemuda tampan itu tengah memacu kudanya mengejar Allshandra yang telah jauh di depan. Setelah semalam memutuskan untuk kembali menginap, paginya Allshandra mengajak Alvares untuk berjalan-jalan di tanah perbukitan rendah di sisi barat wilayah DeGlayos. Semula Alvares mengira ini hanya sekedar menungangi kuda biasa, namun ternyata Allshandra—gadis itu menantangnya untuk mencapai sebatang pohon apel besar yang ada jauh di ujung sana, dan yang kalah akan memanjat pohon serta memetikan apel untuk pemenang. Tentu Alvares akan sangat malu jika kalah dari seorang gadis. Namun kecepatan Allshandra membuatnya sulit menyusul.

Pada akhirnya Alvares tetap kalah meski dia bisa menyusul Allshandra. kini, gadis dengan iris sebiru langit itu tengah bersantai di bawah rindangnya pohon apel yang tengah berbuah. Matanya mengawasi Alvares yang mulai akan memanjat. Tetapi, lama menunggu, Alvares tidak kunjung memanjat pohon. Allshandra di buat kesal karenanya.

"Hei, kau bisa memanjat pohon atau tidak sih?" ucap Allshandra jadi kesal.

Alvares mengaruk kepalanya dengan senyum paksa, "Sebenarnya tidak." Jujurnya.

Allshandra menatap datar, bangun dari posisinya yang berbaring di rumput. "Cikh, mengapa tidak kau katakan sendari tadi si, aku kan sangat ingin apel-apel itu. Yasudah, menyingkirlah sekarang aku akan memanjat." Allshandra mendorong tubuh Alvares menjauhi pohoh, saat akan mulai memanjat, Alvares segera menahan tangan Allshandra, khawatir jika gadis itu akan benar-benar memanjat. Hei, bagaimana juga tidak seorang pun gadis bangsawan yang memanjat pohon di sini. 

"Kau mau memanjat? Tidak-tidak, kita panggil tukang kebun saja." Cegah Alvares segera.

"Aku bisa memanjat Alvares!" tutur Allshandra berusaha melepaskan cekalan tangan lelaki itu, tapi tak kunjung terlepas.

"Tidak Sandra, itu sangat berbahaya. Jangan melakukan hal-hal yang membahayakan dirimu." Alvares berkata lembut, meminta Allshandra untuk tidak melakukan niatnya.

"Percayalah pada saudara mu ini Vares, aku tidak akan jatuh. Lagi pula terlalu lama memanggil tukang kebun karena istana DeGlayos jauh di sana." Tunjuk Allshandra pada bangunan yang terlihat cukup kecil dari pohon itu.Jarak pohon apel ini dan istana DeGlayos memang cukup jauh, meski begitu lingkungan ini masih berada di balik tembok tinggi yang mengelilingi istana DeGlayos. 

"Hah ... aku tidak akan mengijinkanmu memanjat pohon lagi jika kau terjatuh." Alvares menyerah dan membiarkan Allshandra melakukan keinginannya. Seperti yang terlihat, Alvares telah berubah menjadi saudara yang pengertian. Dia hanya bisa menghela nafas dengan tingkah keras kepala milik Allshandra yang membuatnya harus lebih memperhatikan dan menjaga gadis itu.

Allshandra dengan lincah dan tentu berhati-hati memanjat pohon apel itu. Tubuhnya kemudian hinggap di batang yang cukup kokoh untuk menahan tubuhnya. Kaki kecilnya yang tidak di alasi(karena kebiasaan memanjat pohon di masa lalu) sepatu untuk berkuda menginjak ranting-ranting yang lebih tinggi hingga tangannya mencapai buah apel yang sudah merah dan sangat besar.

Love The Villain'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang