12 HOURS - 2

0 2 1
                                    

Selasa, 17-08-2021
(13.14)

Happy reading!!!
☘️☘️☘️

—–—–—

     Tak terasa hari ini adalah hari terakhir MOS. Kegiatan MOS pada hari ini adalah mencari tanda tangan anggota OSIS yang sudah ditentukan oleh para OSIS.

"Pagi, Adek-adek!" sapa Nindi mewakili.

"Pagi, Kak!!!"

Di MOS ke-tiga ini, hanya anggota OSIS perempuan saja yang memasuki kelas X MIPA 4. Sedangkan para anggota OSIS laki-laki sibuk menyiapkan kegiatan lain.

"Pagi ini, kita akan melakukan kegiatan mencari tanda tangan dari Kakak-kakak OSIS yang sudah ditentukan," terang Nindi menjelaskan inti kegiatan. "Kalian bisa maju ke depan untuk melihat nama kalian masing-masing," lanjutnya mempersilahkan.

Seluruh peserta lantas antri guna melihat namanya masing-masing di buku tulis di depan sana. Tujuannya agar mereka bisa tau siapa saja nama anggota OSIS yang harus mereka cari untuk dimintai tanda tangannya.

"Sudah pada tau 'kan siapa aja yang harus kalian cari tanda tangannya?" tanya Vinka.

"Sudah, Kak!!!"

"Sebelum melaksanakan tugas. Ada yang ingin ditanyakan terlebih dahulu?" tanya Vinka lagi.

Salah satu peserta mengangkat tangannya ke atas. "Namanya siapa aja, Kak? Masa kita nyarinya harus tanya-tanya dulu, sihh!" eluh Winda dan disetujui yang lain.

"Itulah keistimewaannya dari kegiatan ini diadakan. Supaya apa? Supaya kalian bisa berusaha sendiri dan berbaur dengan yang lainnya," ucap Vinka. "Intinya, kalian harus cari tau sendiri siapa nama anggota OSIS yang harus kalian cari, dan jangan lupa, minta tanda tangannya juga," memperjelas inti dari kegiatan ini.

"Sudah paham?!"

"Sudah, Kak!!!"

***

Di sebuah lorong, sudah ada Glanra dan Chelsa yang sedang berjalan berdua secara beriringan.

"Lo dapat siapa aja, Gla?" tanya Chelsa memulai pembicaraan.

"Ketos, bendahara satu, koordinator sekbit satu dan koordinasi sekbit lima, nih," jawab Glanra seraya menunjukkan kertasnya.

"Oh."

"Lo sendiri?" Glanra balik bertanya.

"Gue sih dapet waketos, sekertaris dua, anggota sekbit empat dan koordinator sekbit satu, nih, sama kayak lo," jawab Chelsa.

"Hm."

"Kita cari yang sama dulu kuy. Nanti yang beda kita pencar. Gimana?" ajak Chelsa memberi usul dan disetujui Glanra.

Akhirnya, Glanra dan Chelsa memutuskan untuk mencari koordinator sekbit satu terlebih dahulu. Karena mereka sama-sama mendapatkannya juga. Nanti baru mereka pencar untuk mencari yang lainnya lagi secara terpisah.

Mereka berjalan menyusuri lorong, tepat di depan sana mereka melihat satu siswa. Glanra dan Chelsa menghampiri siswa itu yang tengah duduk di kursi dekat tempat sampah sedang bermain dengan ponselnya.

"Permisi, Kak," sapa Glanra sopan. "Boleh tanya?" lanjutnya.

Siswa itu mengalihkan atensinya. "Iya, boleh."

"Mau tanya, nama koordinator sekbit satu itu siapa dan orangnya yang mana, ya, Kak?" tanya Glanra sopan.

"Namanya Kemal Hardi. Kalo kalian mau tau orangnya. Kalian bisa mencarinya di kantin, sekarang dia sedang berada di sana," Jawab siswa itu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Glanra.

12 HOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang