"Kenapa lo nekat banget sih rag, lo tau gak hubungan gue sama adnan jadi hancur karena masalah ini. Dan gue stres cuma karena ini, gue jadi ketergantungan sama obat obatan." Bella mengelengkan kepala, Tak percaya ia menahan tangisnya cuma tidak keluar.
Meskipun putri tidak tau siapa gadis itu, berhubung ia yang duduk disampingnya jadi ia berusaha untuk menenangkan bella. Putri mengusap usap pundak bella supaya lebih tenang.
Lisa hanya diam disamping sang mama, Begitu juga ibunya yang masih diam bungkam. Tidak tau harus apa, Sintia juga tidak percaya kalau raga yang sudah menyebabkan anaknya dibenci banyak orang. Padahal sinta begitu dekat dengan raga.
"Ibu, maafin saya ya bu. Saya menyesal, saya minta maaf sudah menyebabkan semua kekacauan ini. Saya minta maaf sama ibu karena sudah fitnah adnan, Sa-saya minta maaf bu." Raga mengenggam tangan ibu adnan.
Sintia hanya tersenyum sebagai balasan. "Tapi ini sudah jelas harus dibawa kejalur hukum." Sahut age.
Mereka sama sama mendongak menatap age yang berbicara seperti itu, Kita semua tau bahwa raga memiliki adik yang punya gagal ginjal dan sudah pasti butuh sang kaka disampingnya.
"Mama, Itu orang yang udah ngancem lisa ma." Lisa berbisik dengan sang mama, mama tari jelas mendengar ucapan lisa, ia berusaha memberi tau surya tapi sayangnya surya tidak melihat kearahnya.
Raga melirik pada lisa, lisa semakin merapatkan duduknya dengan sang mama. Ia takut sama raga, semenjak kejadian itu lisa jadi selalu takut kalau ketemu dengan orang baru.
"Saya juga mau jujur satu hal, Pak zaki saya minta maaf sudah membuat kesalahan pada anak anak bapak. Saya yang udah mengancam lisa untuk putus dengan bima dan saya juga yang waktu itu dipergoki oleh surya ketika mengenggam tangan lisa sampai membiru."
Surya dan yang lain melotot tak percaya, jadi gang motor yang mereka cari waktu itu adalah raga. Sialan, kenapa adnan sampai tidak ingat dengan raga.
"Bukan tanpa alasan sur," Ucap raga yang sontak saja membuat surya mengurungkan niatnya untuk tidak memberi pelajaran pada raga, "Gue lakuin itu semua karena…" Raga melirik pada bayu yang masih saja diam. "Bayu."
Yang lain berlanjut menatap bayu horor, bayu hanya diam santai. "Bayu gak nyuruh gue buat bikin tangan lisa membiru, dia cuma nyuruh gue buat bilang kalau lisa harus putus dengan bima karena bayu suka sama lisa dari lama. Gue yang punya pikiran sendiri untuk menyakiti lisa waktu itu, Gue terlalu marah sama adnan, benci karena dia udah ambil apa yang gue mau dan sebagai balasannya lisa yang jadi imbasnya." jelas raga.
Hanya hening dalam ruangan itu, permasalahan menjadi kacau ketika raga jujur soal bayu menyukai lisa tapi mau bagaimana lagi memang itu kenyatannya. Dan bayu hanya diam tanpa suara.
"Bukannya lo… Suka sama putri?" Tanya surya.
Bayu tersenyum tipis, "Gue deketin putri cuma sebagai jalan supaya lisa liat gue sebentar, kita sama sama tau kalau lisa dekat dengan putri tapi gue mulai sadar kalau lisa emang gak suka sama gue. Dan elo bim.." Bayu menatap pada bima, "Beruntung sudah berhasil ambil hati lisa."
Lisa hanya diam mendengarkan, dari awal memang ia tidak menyukai bayu. Alasannya ya simple karena bayu bukan tipenya, dan bayu juga termasuk anak ugal ugalan yang bandal. Beda jauh dengan bima yang masih sedikit sopan.
Bima tidak buka suara, Ia tidak menyalahkan bayu karena menurutnya menyukai sesorang adalah hal yang gak bisa dilarang. Setiap orang bebas untuk mengangumi siapa pun yang ia suakai, sama halnya kayak bayu menyukai lisa.
Adnan menarik nafas panjang, "Bel, gue mau tanya sama lo. Tapi lo harus jawab jujur,"
Bella menyengit bingung, ia hanya mengangguk paham.
"Lo udah tau semuanya, dan sudah terbukti bukan gue yang buhun geza, yang jadi pertanyaan apa lo sudah ihklas geza pergi?"
"Iya, gue udah ihklas nan. Karena gue udah tau semuanya, gue berharap geza bisa tenang."
adnan tersenyum ia melirik pada bayu, dan sepertinya bayu mengerti apa maksud adnan. "Gue juga udah ihklas nan, Gue udah lepasin geza supaya geza tenang dialam sana."
"Alhamdulillah, Kalau gitu masalahnya sudah selesai ya. Kita saling maafkan satu sama lain supaya geza tenang dan jangan ungkit kejadian itu lagi." Sahut sintia.
Tari mengangguk ikut tersenyum setuju, "Karena lo udah jujur ga, Lo udah mengakui semuanya. Gue bakal lepasin lo, Gue gak akan bawa lo kejalur hukum."
Semuanya tersenyum manis, begitu juga raga. "Makasih nan."
adnan mengangguk, "Oke, Baiklah kasus pencemaran nama baik resmi di tutup." Ucap pak iwan.
***
"Hati hati ya nan, Maaf udah ngerepotin."
"Enggak dong, harusnya gue yang minta maaf karena udah bikin lo pulang sampe malem gini." Adnan tertawa kecil, "Titip salam sama mama lo ya, sekali lagi minta maaf banget."
"Kata mama, iya dimaafin."
Adnan menyengit, "Apanya, lo bilang aja belum"
Putri terkekeh geli, Ia menatap adnan yang sibuk pakai helm untuk siap siap pergi dari rumahnya. Padahal jelas putri atau adnan sedang tidak baik baik saja, ada yang aneh dari sikapnya setelah pembicaraan tadi.
"Aman kan nan?"
"Aman dong, kan udah pake helm."
"Bukan itu, tapi lo. Lo aman kan? Gak kenapa kenapa?"
Adnan tersenyum tipis, ia berteman sama putri sudah sangat lama selalu kemana mana bareng sampai bolos bareng. Tidak heran kalau putri tau dia sedang tidak kenapa kenapa. Ya, ada sedikit yang menganggu dipikirannya.
"Maaf,"
"Kenapa lagi?"
"Maaf, udah bikin lo masuk kepermasalahan gue. Seharusnya lo gak perlu ikut setiap masalah yang gue hadapin."
"Ya, gimana ya. Maunya sih gitu. Tapi Gue kan sahabat lo nan, Apapun masalah lo, lo bisa cerita semuanya sama gue kok."
Adnan mengangguk, "Pulang dulu ya,"
"Daadahh," Putri melambaikan tangan pada adnan, hanya senyuman singkat sebelum adnan benar benar pergi dari rumahnya.
Sebenarnya ada satu pertanyaan yang ingin putri tanyain soal siapa gita gita itu? Tapi, ia tau kalau adnan sedang banyak pikiran hari ini. Jadi, niatnya ia urungkan.
© a k u s a r a
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Adnan (SELESAI)
Fanfiction"Siapa yang bisa memilih untuk mencintai siapa, Siapa yang bisa memilih untuk tidak mencintai siapa. Sejatinya cinta, hadir tanpa memilih." Follow dulu yuk, sebelum membaca! Rank: 📍# 1 in muvon 13-03-21 📍#209 in rasa 12-01-21 📍#139 in fiksiremaj...