The Bouquet, Me and You

22 1 0
                                    


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ih Sean! Sini! Bunganya gue lempar sendiri aja!"

"Ngaco kamu! Di mana-mana buket ini tuh dilempar bareng-bareng. Kalau kamu sendiri yang lempar trus kena sama cowok lain kan gak lucu. Nanti gimana kalau endingnya kamu campakin saya karena laki-laki lain?"

"Haha! Gila lo! Lo pikir gue cewek apaan?!" protes Iliana cepat. "Lagian kalau kita lempar bunganya bareng, ntar tangan gue ketahan tangan lo! Gak lucu kalau bunganya jatuh ke kolam. Lo mau nikahin ikan sama pasangannya? Eh denger ya, tanpa dinikahin Tuhan, ikan aja udah bisa beranak kawin!"

"Sst! Look at your mouth, Iliana Baskara. The Baskara doesn't deserve to say like that."

Iliana cemberut. Dia ikut melotot tajam tak mau kalah dengan suami yang telah menikahinya beberapa jam yang lalu.

"Ehm. Tuan dan Nona Baskara, bisakah kalian melempar bunganya sekarang? Bisik-bisiknya ditunda dulu ya? Lanjut nanti kalau acara resepsi udah selesai. Okay?" Galih, MC resepsi yang disewa melalui EO yang mereka gunakan jasanya, bersuara dan memutus perdebatan dari kedua pengantin.

"Pokoknya gue yang lempar." ujar Iliana keras kepala. Hal itu membuat Sean angkat tangan, menyerah dan menuruti kemauan istrinya. "OK." putusnya singkat. Kedua tangan yang sedari tadi memegang buket, mengalihkannya ke tangan Iliana. Kemudian menyelip di bawah tangan gadis itu. Hanya menyentuh saja. Setelah memastikan buket telah menyeberang kolam ke arah jajaran tamu yang menanti untuk menangkapnya, Sean menghela napas panjang. "Dari awal saya udah bilang, butuh usaha ekstra kalau kamu pilih panggung di depan kolam buat lempar buket ke tamu, tapi kamu tetap ngotot."

Beberapa detik Iliana tidak menggubris, karena dia sibuk menikmati drama di seberang kolam, tepat ke arah tamu undangan yang nasibnya beruntung. Dia melirik sebal suaminya, "itu karena dari awal gue tau, mantan lo yang datang jadi tamu itu agresif. Seandainya dia macem-macem dan rusak pesta gue ini, tinggal gue ceburin aja tuh anak ke empang." katanya dengan senyum culasnya. Senyum yang membuat Sean mengerjap tak percaya. Hampir saja dia mengumpat, "Oh God, blessing me, please."

Dia memfokuskan diri untuk mengendalikan perasaannya. "Ada-ada aja kamu." katanya tak bisa menahan diri untuk tertawa kecil. Ah istrinya ini!

One Shot Stories | FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang