Prolog

8 4 2
                                    

"Dengan terpaksa kamu harus pulang ke Indonesia Arsy," ucap seseorang di seberang telepon.

"No, this is my home. Aku gak bisa dengan mudahnya lari dari masalah,"

"Ck," terdengar decakan kesal dari orang tersebut.

"Dengan kamu tinggal disana, itu juga akan membahayakan kamu. Ingat! Keselamatan kamu lebih utama dan orang yang kamu dendam itu bukan orang biasa."

"I know, dia itu bahaya. Tapi harus gimana lagi," lirihnya.

Brak!

Segera Arsy mematikan sambungannya saat terdengar dobrakan pintu kamarnya terbuka. Terpampanglah seorang laki-laki dengan proporsi tubuh tegap tinggi, Arsy menghelakan napasnya.

Sialan! Bikin kaget saja!

"You must go," dengan santainya lelaki tersebut mengatakannya. Kaki jenjangnya melangkah menghampiri Arsy yang berdiam di dekat jendela.

"Why?" Tanya arys dengan menautkan alisnya.

"It's not safe here anymore." Lelaki tersebut memegang bahu Arsy dengan kedua tangannya.

Arsy terdiam ketika mendengar kalimat yang keluar dari lelaki tersebut. Benar, disini tidak akan aman lagi baginya. Dengan bayangan yang terus terulang dan trauma yang terus melanda dirinya.

Pilihan terbaik adalah dengan pulang kembali ke Indonesia. Tempat lahirnya.



______________________________________

17 Agustus 2021

ARSYLLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang