"Riki, tungguin sunoo... Jangan jalan duluan" tampak sunoo sedang berlari mengejar Niki yang berjalan lebih dulu dari nya, mereka pergi sekolah bersama untuk pertama kali nya dalam satu mobilBanyak pasang mata yang melihat kedua nya, ada yang menatap kagum ada pula yang menatap benci, benci pada pria dingin yang selalu bersikap kasar dan tidak sopan pada orang lain namun pria dingin itu tak menanggapinya ia hanya akan menutup telinga nya jika mendengar orang lain membicarakannya, berbeda dengan sunoo, dia akan marah jika orang lain mengejek Niki
"Lo bisa kan duduk sendiri? Gue gak mau sebangku sama Lo" Niki dan sunoo memang sengaja di jadikan satu kelas bahkan setelah sekian lama Niki tak masuk sekolah karna mengurus istrinya saat sakit
"Sunoo duduk bareng Riki aja, nanti kalau Riki gak ngerti bisa tanya sunoo"
"Lo pikir gue bodoh banget apa sampe harus nanya ke Lo?"
"Yaudah kalau Riki mau nya duduk sendiri, sunoo duduk di depan Riki aja"
Niki tak menjawab ia malah memutar bola mata nya malas lalu menaikkan kaki nya keatas meja dan sibuk bermain ponsel
Tak banyak yang di sampaikan guru pada hari ini karna berhubung sekolah yang akan mengadakan liburan, membuat seluruh siswa kegirangan karna bisa pulang cepat
.
.
.
.
."Kok udah pulang kalian?" Tanya ibu sunoo
Niki tak menjawab dan langsung pergi untuk naik ke kamar nya, sunoo juga memilih begitu
"Sunoo!! Bunda nanya sama kamu kenapa pulang cepat? Kamu masih bisa ngomong kan?"
"Udah ya bunda, bunda gausah perhatiin aku lagi, aku udah capek, asal bunda tau sunoo cinta sama Riki, tapi karna bunda nikah sama ayah Riki, Riki jadi benci sama sunoo, jadi bunda gausah sok perhatiin sunoo lagi, bunda gak akan bisa ngalah bunda egois"
"Apa maksud kamu? Kamu cinta sama Niki? Sunoo dia kakak kamu kenapa kamu bisa cinta sama dia?"
"Dia bukan kakak aku kalau bunda gak nikah sama ayah nya!!! Bunda udah ngehancurin hidup aku, semua gara gara bunda, aku benci sama bunda... Bunda gak sadar? Ibunya Niki masih ada, trus kenapa bunda bisa cinta sama ayah Niki? Bunda harusnya sadar apa yang aku lakuin itu sama kaya yang bunda lakuin ke Riki, jangan coba coba perhatiin aku sebelum bunda cerai sama ayah Riki!!" sunoo menepis tangan ibu nya lalu meninggalkan ibunya yang sudah mematung mencerna setiap kalimat yang keluar dari bibir sunoo, mata nya bergetar dan mengeluarkan bulir air mata
.
.
.
.
.Masih dengan seragam sekolah nya sunoo tampak terlihat manis, 2 kancing baju nya yang terbuka menambah kesan seksi sekaligus cantik, mata rubah yang memiliki sudut yang lancip akan membuat seseorang jatuh cinta pada pandangan pertama jika melihatnya
Sunoo mengetuk pintu kamar Niki dan tidak ada jawaban, mata rubah nya membelalak kaget saat melihat Niki yang merengkuh tubuh nya sendiri di atas ranjang sambil sesenggukan karna menangis
Sunoo sedikit berlari kearah nya lalu merangkak di atas ranjang, ia ragu ingin memeluk Niki atau tidak, setelah beberapa menit ia kebingungan apa yang akan ia lakukan akhir nya sunoo memberanikan diri untuk memeluk Niki, ia sedikit menempelkan dada nya pada kepala Niki lalu menepuk nepuk pundak Niki yang sedang terisak
Baru kali ini ia merasakan rasanya memeluk Niki, biasa nya Niki selalu mendorongnya di saat seperti ini
Niki mengangkat kepala nya menatap manik rubah tersebut, jelas tercetak wajah sosok yang berpura pura tegar dan kuat di depan semua orang tapi kali ini dia benar benar butuh sandaran, dia rapuh dan tak bisa mengungkapkan nya
YOU ARE READING
RAIN (sementara)
Short Storydia datang membawa kebahagiaan dan pergi sebagai luka yang menyakitkan Cerita ini hanya terdiri dari beberapa part saja, dan cerita ini aku buat karna di tempat ku semalaman hujan dan gak berhenti, jadi aku terinspirasi dari itu hahaha, semoga kalia...