10. Doubt

154 18 2
                                    

Tok tok tok!

Jongin dan Seungjae mengalihkan pandangan mereka dari layar televisi, menatap heran kearah pintu yang baru saja diketuk itu.

"Daddy, siapa yang datang?" tanya Seungjae heran.

Jongin hanya mengidik bahu dan menggeleng kecil sebagai tanda ketidaktahuannya. Dia beranjak dan membuka pintu, tanpa melihat kearah intercom. Pikirnya, mungkin kekasihnya datang mengunjunginya dan membawakan masakan-masakan lezat buatannya.

Cklek!

Oh, bukan.

Jongin salah besar.

Di hadapannya, seseorang yang paling malas ia temui sedang tersenyum lebar sembari menggenggam tali tas selempang yang ia kenakan.

Jung Soojung.

"Ada apa?" tanya Jongin dingin.

"Jangan dingin begitu padaku. Aku datang juga bukan untuk menemuimu. Aku ingin bertemu Seungjae," ujar wanita itu.

Sebelum Soojung berhasil menapakkan kaki ke lantai ruang tamu rumah besar itu, dia segera dihadang oleh pemiliknya.

"Kenapa tiba-tiba ingin bertemu?"

Soojung berdecak kesal, namun kembali memasang senyum indahnya, "dia juga anakku, Kim Jongin. Dia darah dagingku. Tidak salah bukan, kalau aku menemuinya?"

Bodohnya Jongin yang harus memikirkan kembali kalimat mantan tunangannya itu. Akhirnya, pria itu mengangguk pelan. Dia menyingkir dari ambang pintu, mempersilahkan Jung Soojung untuk masuk.

"Seungjae-ya!"

Seorang anak yang dipanggil Seungjae, menoleh kearah sumber suara dan tersenyum, "Soojung Imo!"

Mereka sama-sama berjalan mendekat, lantas Seungjae menghamburkan dirinya ke tubuh Soojung yang sudah merentangkan tangannya.

"Ah, Imo rindu Seungjae, tahu!" ucap Soojung dengan pura-pura marah.

"Eung? Seungjae juga lindu Imo!" balas Seungjae dengan sedikit pekikan, membuat wanita yang mendekap tubuh mungilnya itu tertawa kecil.

Mereka saling berpelukan dan melepas rindu, karena tidak saling bertemu selama seminggu ini. Mengabaikan tatapan bingung seorang Kim Jongin yang berdiri lima langkah jauhnya dari mereka.

"Imo, kenapa datang kemali?" tanya Seungjae pemasaran setelah acara berpelukan mereka selesai.

Soojung memicingkan matanya dan tersenyum, "heiii, sudah Imo bilang, bukan? Soojung Imo, rindu Seungjae. Apa tidak boleh datang dan menemui Kim Seungjae yang menggemaskan ini, hm?"

Wanita itu mencubit main-main pipi Seungjae, membuat anak kecil berumur tiga tahunan itu mengaduh kesakitan, namun kembali tertawa renyah.

"Seungjae.. ingin ikut Imo? Hari ini libur, 'kan? Mau jalan-jalan bersama Imo?" tawar Soojung. Jongin yang berada tidak jauh dari mereka berdua mengernyit bingung. Soojung yang ia kenal tidak pernah sehangat itu dengan anak kecil.

"Benalkah? Soojung Imo mau ajak Seungjae jalan-jalan?" Seungjae memastikan, dan Soojung tersenyum. "Daddy, apa boleh?" Anak itu mengalihkan pandangannya, beralih menatap Jongin yang hanya tersenyum paksa.

"Seungjae, Daddy ingin bicara dengan Imo terlebih dahulu. Kau tunggu disini, ya?"

"Eung? Alasseo!"

Secepat kilat Jongin menarik tangan Soojung kasar dan membawanya ke dapur. Setelah sampai, dia tidak segan untuk menghempas tangan ramping wanita itu, membuatnya mengaduh kesakitan.

I'll Choose You [BxB]Where stories live. Discover now