CHOI SOOBIN BUKAN pribadi yang suka cari gara-gara sebenarnya.
Tapi semenjak temenan sama Minju; Soobin suka nepokin kepalanya Minju, Soobin suka nyolongin bekal, makanannya Minju, Soobin kadang suka nge-gembok roda sepeda Minju biar si anak ga bisa pulang hehe.
Pagi ini gerimis. Soobin memutar-mutar gagang payungnya dan pucuk sepatunya menyentuh genangan air yang berada di hadapannya. Kedua manik mata Soobin mengedar sekelilingnya: Guna mencari sosok sahabat dari oroknya itu yang kok belum datang-datang padahal bel masuk tinggal lima menit lagi.
Soobin merogoh sakunya dan mencari ponselnya. Ia kembali berusaha menghubungi sahabatnya untuk ke tujuh belas kalinya, namun lagi-lagi tidak dijawab. Kening Soobin sontak mengernyit. Hatinya membatin apakah Minju ketiduran lagi kah; Sepedanya kempes kah bannya; atau dia salah naik angkot.
"Woi? Payungnya bagi tolong!" Soobin tersentak dan terkaget-kaget ketika seseorang menabraknya dengan sangat keras. Itu Kim Minju! Keadaan rambut basah antara habis keramas atau kehujanan dianya males buka payung.
"Lo mancal gerimis-gerimis gini?" tanya Soobin sambil memposisikan berdirinya dengan benar agar Minju juga kebagian payung. Minju mengusap pucuk rambutnya dengan sapu tangan miliknya, kemudian menjawab: "Angkot gue nyasar sampe sekolah sebelah, demi! Gue lari-lari kesini, ah sial!"
Soobin ketawa, Minju sebel diketawain. Akhirnya Minju ngerebut payung Soobin dan lari sampe ke kelas.
"KIM MINJU!"
KIM MINJU ADALAH orang kaya dan cantik. Sayang rakus.
Hobi Kim Minju sinkron dengan jumlah duitnya yang tidak pernah habis tujuh turunan itu. Pun Minju berterimakasih kepada bapak-ibu nya yang membuat tubuhnya tidak akan bertambah berat badan meski makan nasi padang se-truk.
Kim Minju adalah gadis yang cantik dan tidak sombong. Gadis yang katanya baik hati dan suka menabung. Minju adalah gadis yang katanya pintar, tapi sebenarnya bego banget soal matematika.
Kim Minju dari dulu sampai sekarang tidak pernah mengerti cara soal matematika dapat diselesaikan. Matematika di SD menghitung angka, di SMP mulai menghitung angka ditambah huruf, di SMA belajar sono trigonometri sama grafik-grafik apaan. Minju jadi sebal sendiri karena setiap kali dia ulangan, kalau ngak remidi yah ... ngepres.
Nilai ngepres Minju pun Minju peroleh karena menyontek. Nyontek siapa? Choi Soobin!
Choi Soobin ini orangnya sebenernya juga males sama matematika. Karena kalau ada kalkulator ngapain hitung-hitungan. Tapi karena tuntutan sekolah dan orangtuanya, Soobin jadi rada jago matematika. Setidaknya jagonya sampe bikin dia dapet kepala delapan deh.
Kebetulan, Soobin ini sohib sehidup sematinya Minju. Sudah temenan dari jaman taman kanak-kanak. Satu SD, satu SMP, satu SMA, untungnya juga satu jurusan, tapi sayang kelas sepuluh Minju beda kelas sama Soobin; Jadi pas kelas sepuluh nilai matematikanya Minju kebakaran semua. Kelas sebelas yang susahnya sampe pengen jadi ironman ini, mereka sekelas; Bisa deh nyontek.
Hari ini hari Senin pagi. Untungnya ngak ada upacara karena gerimis—Hehe, hujan-hujan gini enak nya rebahan sambil dengerin guru biologi kotbah tentang beda mitosis sama miosis.
Sebenernya mitosis-miosis sudah dibahas pas Minju kelas sembilan. Malah sekarang di kelas sebelas diulang lagi. Minju keburu lupa dan males ngehafalin lagi.
Minju sudah duduk di mejanya yang berada di posisi belakang. Hoodie sudah dipakai tinggal cari posisi nyaman buat tidur. Guru biologi kemudian masuk dan memulai kotbahnya. Di saat guru biologi mulai menulis di papan secara bar-bar di situ juga Minju mulai masuk alam mimpi.
"Heh!" Minju berdesis mengancam ketika Soobin yang duduk disebelahnya, menepok kepalanya dengan buku paket. "Mau gue jejel sepatu?"
Soobin terkekeh. "Bangun. Habis biologi jamkos."
"Makanya, gue tidur." Minju memalingkan mukanya dan kembali tidur. "Lo tepok gue sekali lagi gue tepok balik."
POK!—GEDUBRAG! Soobin kembali menepok kepala Minju menyebabkan gadis itu emosinya meledak.
Sorak ramai anak-anak kelas dan pekikan guru biologi menggelegar ketika Minju tiba-tiba bangkit dari kursinya sambil mengacungkan buku paketnya kepada Soobin—Hendak memukul balik si Soobin.
ps: ehek. hello semua, selamat datang di remake an bloody dance. kenapa di remake? karna ak bikin bloody dance pas kelas 7 smp, which is kata2nya masih slengek-an semua gabener ga sesuai EYD aib banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ROYAL: BLOODY BALLET
FanfictionAku tahu itu lagu kesukaan Wang Yiren; Ia selalu menari ballet dengan lagu itu. Siapa kira lagu itu juga diputar pada saat pemakamannya, seolah orang-orang berharap ia bangkit dari kubur, menari serta bernafas seraya berkata, "Surprise motherfucker...