Aku tahu itu lagu kesukaan Wang Yiren; Ia selalu menari ballet dengan lagu itu. Siapa kira lagu itu juga diputar pada saat pemakamannya, seolah orang-orang berharap ia bangkit dari kubur, menari serta bernafas seraya berkata, "Surprise motherfucker...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOBI MINJU ADALAH rebahan sambil nonton Netflix.
Minju sedang menikmati saat-saat terakhirnya untuk bersantai sebelum diseret sama orang rumah untuk ngebantuin Chenle masang dekorasi pesta. Sebenarnya bisa, Chenle sewa orang buat dekor-dekor rumahnya yang besarnya hampir ngalahin istana negara itu. Namun Om Yixing selaku bapaknya Chenle dan pamannya Minju, pengen Minju dateng ke rumah buat main-main aja sama Chenle; Memperat tali persaudaraan katanya.
Minju lagi menikmati episode terakhir show nya Harrison Osterfield—itu, temennya Tom Holland si spiderman. Ganteng sih, tapi plot show nya kurang, bikin Minju tidak terlalu meng-favoritkan show itu. Disisi kanan-kirinya terdapat botol kola seliter dan keripik singkong buatan pembantu rumahnya. Sebenarnya Minju ngak tahu ini kolaborasi makanan yang sehat atau malah bikin Minju terbang ke surga lebih cepat, tapi di lidah Minju ini enak banget, cocok buat nge chill.
Di saat mata Minju sedang fokus pada layar laptop, tiba-tiba ia merinding. Awalnya Minju tidak mengindahkan perasaan itu, namun lama-lama ada sesuatu yang berat di punggungnya dan tiba-tiba ada helaian rambut menghalangi pandangannya.
"AAAAAHH!" Minju berteriak dan berguling hingga tubuhnya jatuh dari kasur dengan suara dugh! dengan sangat keras. Minju pun mengaduh, di saat yang sama, sosok perempuan yang mengagetkannya itu malah sedang fokus menonton Netflix. Perempuan bermata ganjil itu mendengkus tidak percaya. Mau sekali Minju menarik rambut hantu tersebut dan mengembalikan hantu itu pada tempat asalnya, namun naas hantu ngak bisa dipegang olehnya.
Tak lama ia melihat sosok anak kecil yang sedang berjongkok di sebelahnya; Kaget Minju. Minju kembali menoleh keseluruh penjuruh kamarnya dan terkejut ketika mendapati kamarnya dipenuhi oleh hantu-hantu yang seharusnya ada di rumah tetangganya.
"Soobin! Keluar sini!" Minju bergegas menuju balkon kamarnya dan berteriak pada rumah tetangga yang ada di sebelahnya. Ya ... tetangganya Soobin. Pemuda yang dipanggil itu akhirnya keluar ke balkon dengan fokusnya berada di Nintendo switch di tangannya.
"Apaan?" tanya Soobin.
"Hantu rumah lo kenapa pindahan ke rumah gue?!"
Soobin ketawa. "Ya ... mana gue tahu?" Soobin bersiap untuk putar balik haluan kembali masuk ke kamarnya. "Lagi bakar dupa mak gue, lo bakar dupa juga sana."
"Uh! Sialan." Minju cepat-cepat cari dupa untuk dinyalakan. Hantu itu ngak terlalu suka asap dupa. Minju juga sebenernya ngak terlalu suka bau asep karena ia memiliki gangguan pernafasan, maka setelah ia menyalakan dupa, ia segera bersiap diri untuk pergi ke rumah Chenle.
Ia mengorbankan waktu rebahannya karena ada setan-setan ngak tahu diri pindah rumah orang seenak jidat.
Minju pun segera pergi ke rumah Chenle yang jauhnya bikin makan hati. Ibarat ya, rumah Minju itu itu timur sementara rumah Chenle di barat. Kalau mancal sepeda ke rumah Chenle udah keburu magrib duluan kali. Jadi Minju kesana pake grab, meski harus keluar duit hampir cepek.