rounders partner

3 2 0
                                    

Pagi ini, Aza dan beberapa temannya tengah berada didepan kelas. Lalu bu Sri, guru yang terkenal killer menghampiri mereka
"Kalian daripada duduk disini, mending ambil sapu,bantuin pak Duki" titahnya
Lalu dengan sekejap Aza dan teman temannya sudah memegang sapu lidi.

"Iih. Kenapa sih bu Sri galak banget" suara Mita dengan nada menyebalkan
" ssstt nggak boleh gitu Mit, bu Sri kan guru kita juga" ucap Aza
"Ya tapi kan Aza" Mita mendengu kesal, sebenarnya temannya yang satu ini pintar tapi tidak pintar
"Eh Za, lo hari ini jadi dirigen ya?" Tanya Fira
"Iya. Deg degan. Susah nggak sih?" Tanya Aza kembali
"Nggak, tinggal ikutin aja bu Srinya" jawab Fira.

Lalu bel masuk pun berbunyi. Semua anak berbondong bondong masuk ke kelasnya masing masing.
Bu Sri,guru dengan tampang garang itu masuk ke kelas Aza.

"Selamat pagi, siapa yang hari ini giliran dirigen?" Tanya bu Sri. Matanya menelisik ke seluruh penjuru kelas. Sampai berhenti pada Aza yang mengangkat tangan malu malu.
"Kamu" tunjuk bu Sri
"I-ya bu saya hari ini jadwalnya dirigen" ucap Aza gemetar
"Ayo maju"
Aza pun maju ke depan kelas, yang ternyata Arka pun hari ini jadwalnya duduk di barisan paling depan. Tepat berhadapan dengan posisi Aza saat ini.

"Siap semua!!" Seru bu Sri.

Aza mulai mengikuti gerakan bu Sri, persetan di depannya terdapat makhluk yang selalu membuat degup jantungnya tak beraturan. Aza mencoba menegakkan pandangannya, namun kedua manik legam Arka selalu menatapnya. Alhasil Aza pun kembali menunduk. Sampai gadis itu dengan susah payah menegakkan pandangannya kembali, walaupun setiap kali mata keduanya bertemu Aza selalu mengalihkan objek pandangnya.

Lagu kebangsaan selesai diputar, Aza menundukkan diri kepada bu Sri dan tersenyum tipis kepada Arka sekilas.

"Terima kasih. Silahkan dilanjut sesuai mata pelajaran hari ini" ucap bu Sri sebelum meninggalkan kelas.

"Za,ganti kuy" ucap Rani. Hari ini, mata pelajaran pertama Aza adalah penjasorkes.
"Bentar Ran" ucap Aza yang mengambil seragam olahraga di lacinya.
"Yuk"

Semua murid kelas Aza, kini sudah berada di lapangan, lengkap dengan seragam olahraganya
"Hari ini kita akan praktek permainan bola kecil yaitu rounders. Tapi sebelum itu silahkan pemanasan terlebih dahulu" ucap pak Siwan selaku guru olahraga.
"Alan silahkan pimpin pemanasan".

Seusai pemanasan, semua murid dibagi menjadi 2 kelompok.

Giliran pertama kelompok Aza yang memulai. Di kelompok Arka, dia bertugas menjaga base 2.
"Siap ya Za" ucap Alan yang bertugas melempar bola.
Bola terlempar dan,tepat mengenai tongkat yang Aza pegang.
Aza berlari ke base satu dan langsung menuju base 2, dimana base Arka yang menjaga.
"Aza! Siap siap!" Teriak Fira
"Nggak usah lari nggak usah lari" ucap Arka setengah meledek. Sembari tengannya menggenggam erat tangan mungil Aza. Dan menyembunyikan Aza dibalik badannya
"Ayo Za, lari" ucap Fira kala ia berhasil melempar bola jauh ke arah tepi lapangan
"Iih, yang bener awas lepas" ucap Aza melepaskan genggaman tangan Arka.

Lalu Aza pun berlari ke base selanjutnya.

Peluit pak Siwan berbunyi menandakan jam pelajaran olahraga berakhir.
" yang lain boleh masuk kelas. Fira, Agha kalian latihan buat lomba besok. Siapa partnernya?" Tanya pak Siwan
"Aza pak" ucap Fira
"Arka pak" ucap Agha
"Aza, Arka jangan masuk kelas dulu. Jadi parthner mereka latihan"
"Tapi pak, saya ada pelajaran selanjutnya?" Tanya Aza
"Lo udah kebanyakan belajar, sekali kali bolos napa" celetuk Fira

Fira dan Agha akan mengikuti estafet tongkat.
"Aza,Arka kalian di sini" ucap pak Siwan.
Aza menoleh sekilas ke arah Arka yang menghadap lurus ke depan.

Mereka berlari beriringan sembari membawa tongkat ditangannya, sesekali Arka mencuri pandang ke arah Aza, terlihat nafasnya yang mulai tak beraturan.
Begitu tongkat yang mereka pegang diserahkan kepada Agha dan Fira. Raut wajah Aza sangatlah pucat. Gadis itu memejamkan matanya

"Za, lo oke?" Tanya Fira
"Oke kok" jawabnya
"Heh Za, duduk aja sana" ucap Arka dengan beberapa peluh berada di pelipisnya
"Nggak usah" ucapnya sembari tersenyum sumir "maaf ya Za, harusnya gue nggak pilih lo" ucap Fira dengan nada menyesal
"It's oke. Ayo lanjutin" titah Aza









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang