PERTEMUAN YANG TERTUNDA

0 0 0
                                    

"Pak hari ini kita ada meeting dengan tim marketing kita. Membahas soal penjualan & pemasaran produk terbaru kita. Yg melibatkan kerjasama kita dengan PT. Hachi Kuruma yg dari Jepang itu."
"Baik, Teo. Nanti kamu panggil sy jika smua sudah siap & hadir"

Tak terasa, 3 bulan ini banyak hal sudah aku lewati. Beradaptasi dengan semua hal yg nampak baru bagiku, sejak hilangnya ingatanku. Kegiatanku mulai teratur sebagaimana waktu sebelum aku hilang ingatan. Namun sikapku mungkin sedikit berubah & aku menyukainya. Sebab orang sekitarku juga merasakan hal positif dari perubahan sikapku.

Aku mulai meluangkan banyak waktu bersama mama & Revan. Mencoba meletakkan beberapa tanaman dalam kamar.. cuma ingin agar suasana kamarku tak lagi kaku & dingin.
Hanya saja, soal wanita... sepertinya aku belum menemukan orang yg tepat...

Tok... tok...
"Iya masuk"
"Pak, kami menunggu bapak di ruang meeting" kata Angela.
"Baik"

——— kita ikut meeting dulu ———

Tim marketing dihadiri 5 orang, di tambah Teo, aku & Angela.

"Jadi bagaimana teman2 dengan rencana kerjasama kita dengan orang Jepang & peluncuran produk terbaru kita? Sudah uji coba?"
"Soal uji coba sudah kami cek segala sesuatunya pak & itu sudah siap launching"
"Lalu bagaimana dengan pasar nya? Target kita?"
"Kami ada usulan jika bapak menyetujuinya."
"Apa?"
"Kita memakai brand ambasador, dengan adanya BA dari sosok yg saat ini sedang di elukan, kita percaya akan memberi peningkatan saham & penjualan kita, pak".
"Baik, boleh aja. Enggak ada masalah jika itu memberikan nilai positif"
"Kami sudah menghubungi menejer calon BA yg akan kita rekrut pak & rencana kita akan meeting bersama mereka malam ini pak, di salah satu hotel kita pak. Jika tidak keberatan, kami sangat berharap bapak bisa hadir juga"
"Ngapain meeting di Hotel?"
"Ooo kita janjian di dinning room kok pak"
"Ooo.. ok, jam berapa?"
"Jam 7 pak"
"Baik jika begitu. Sy akan kesana. Selanjutnya apa yg jadi pembahasan kita, Teo?"
Teo kemudian menjelaskan...

Setelah 2 jam rapat selesai...

"Teo, nanti jam 7 kita bertemu saja di sana ya."
"Baik, pak"
Aku melirik ke arlojiku, sudah menjelang sore rupanya.
"Jika tidak ada lagi hal yg penting, sy pulang. Kamu handle di sini sampai jam pulang ya, Teo"
"Baik, pak."

Aku turun ke lobby, di sana sudah disiapkan mobilku.
Aku sudah kembali untuk mengemudikan sendiri mobilku tanpa ketakutan pasca kecelakaan yg menimpaku waktu itu. Aku memutuskan untuk pulang.

Setiba di rumah...
"Wow aroma apa ini, ma... wanginya sampai pintu depan"... sambil ku cium pipi mama.
"Hey sudah pulang kamu. Ini mama lagi buat kue buat kamu sama Revan"
"Aku mau donk, ma... tapi aku mau mandi dulu ya."
"Ok pergilah mandi, kamu bau"
"Mama bisa aja. Btw, mana Revan, ma?"
"Di belakang, lagi berenang atau ngapain lah. Mama enggak tau."
"Ok, aku naik dulu ma"

Setelah mandi, aku turun dan ku lihat Revan sudah ada di meja makan.
"Hey, itu basah2 enggak pakai baju, makan saja. Nanti masuk angin kamu"
"Ma..., bang jago dah balik... galaknya kayaknya dah balik walau ingatannya belom pulih bener" jawab Revan sambil tertawa.
Mama cuma bisa tertawa saja... melihat kedua putranya...

"Revan, benar kata Kevin. Nanti kamu masuk angin. Sana ganti baju."
"Siap komandan!" Jawabnya sambil jalan menuju kamarnya.

Revan memang berbeda denganku. Ia lebih banyak teman. Dia walau sedikit 'badung' namun ia tidak melakukan hal aneh2. Seperti narkoba atau semacamnya.
Sejak pandemi Covid, ia mengurangi aktivitas di luarnya. Ia kuliah dari rumah dan melakukan hal yg ia sukai di rumah saja.

Di rumah ini tidak hanya ada aku, mama dan Revan. Ada juga asisten rumah tangga yg membantu mama mengurus rumah yg besar ini. Mereka ber-3 dan 1 supir mama & 1 satpam.

Aku lihat jam, masih jam 5. Aku merasa lelah dan ngantuk sekali. "Ma, aku ngantuk. Aku tidur dulu ya, karena nanti malam ada meeting di luar. Aku takut nanti enggak fokus".
"Ok, sayang tidurlah."
"Makasih kuenya, ma. Enak."
"Iya sayang, sama-sama".

———
"Astaga, jam berapa ini? Astaga jam setengah 7."
Aku cepat2 mandi & berganti baju...
"Maaaa..."
"Ada apa kevin? Kenapa teriak2? Mama enggak bangunin aku, aku ada meeting, ma jam 7"
"Mama kira jam 8, td kamu enggak bilang mama jam 7, sayang. Maaf ya.."
"Aku yg salah, ma maaf tadi aku lupa pesanin mama untuk bangunkan aku. Ya sudah aku berangkat dulu ya, ma." Sambil ku cium pipi mama untuk pamit.
"Hey hati2 nyetirnya"
"Iyaaa" teriakku...

Segera aku keluarkan mobil dan berangkat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Segera aku keluarkan mobil dan berangkat.
Hotel Grand Diamons tujuanku dan 15 menit harus tiba di sana. Sialnya, dimana-mana ada penutupan jalan & aku harus berputar-putar arah.

"Halo, Teo kamu sudah tiba?"
"Iya, pak. Kami menunggu bapak."
"Begini, mulai saja dulu. Sy sedikit terlambat."
"Kebetulan BA yg akan kita pakai juga belum datang kok, pak. Baru menejernya."
"Ya sudah, gpp. Duluan aja ya, kamu atur."
"Baik pak"

"Sial", umpatku... "ini mana bisa nyampe dalam 5 menit...."

"Teo, apa kamu bisa jemput sy pakai motor siapa gitu..."
"Bapak kirim lokasi sy jemput bapak".
"Kamu suruh si Diki handle aja dulu"
"Baik pak"

"Pak Diki" panggil Teo
"Ada apa?" Jawab Diki
"Bapak handle saja ini. Apalagi kan itu Amandanya juga sudah datang. Enggak enak lama2."
"Pak Kevin enggak jd datang?"
"Kayaknya enggak bisa"
"Baik"

Teo pamit dan menyusul Kevin.

"Maaf, jd begini Amanda. Kami menawarkan kerjasama untuk Amanda menjadi BA dari produk kami..." ujar Diki menjelaskan...
Amanda didampingi menejernya Toni setuju.
Tentu dengan nominal yg telah disepakati.

Hp Diki bergetar. Ada WA masuk.
"Besok kamu undang BA nya untuk bertemu sy di hotel itu juga jam 7, sebagai permohonan maaf dari sy. Sy mengundang makan malam."-Kevin
"Baik, pak" balas Diki.

"Ehmm Amanda, besok jam 6 sore apa Amanda bisa kesini untuk makan malam bersama sy dan klien dari Jepang? Kalau bisa Amanda saja. Gimana?"
"Sy kan ada syuting pagi ya. Sepertinya bisa."
"Ok, makasih"

"Ngapain gw ikut makan malam segala sih sm dy sm klien dy?" Keluh Manda ke menejernya.
"Td kamu iyain." Kata menejernya
"Ya habis gimana udah deal harga juga."
"Ya sudah kamu besok bawa si Miki aja."

—— di tempat berbeda ——
"Sudah Teo, kamu pulang saja. Ini buang2 waktu jadinya. Maaf ya, sy yg salah td ketiduran"
"Gpp, pak. Kan besok bapak sudah janjian sm BA nya sebagai permohonan maaf"
"Iya. Ya sudah, sy pulang. Kamu pulang juga, hati2 dijalan. Maaf menyusahkan kamu jadinya."
"Gpp pak, sudah tugas sy."
"Ok, sampai ketemu besok di kantor".

—————————
VVVVV LANJUT VVVVV

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My half heartWhere stories live. Discover now