1

2.3K 296 72
                                    





Jay membuka matanya perlahan-lahan,menatap langit langit kamar nya yang berwarna putih.

Tuk tuk!

"Masuk" Jay bangun dari tidurnya lalu meposisikan dirinya duduk di kasur lalu menyender ke senderan kasur nya.

Pintu terbuka menampilkan maid cowo yang membawa kan sarapan untuk Jay.

"Ini Sarapan hari ini nyonya"

Jay mengambil sarapannya lalu mulai memakannya dengan lahap, dia menatap maid itu yang masi setia berdiri di sampingnya.

"Jake udah berapa kali saya bilang kalau manggil saya tuh jangan pake nyonya, papa aja udah" Ucap Jay menepuk bahu Jake lalu melanjutkan menghabisi sarapannya, sedangkan Jake hanya membungkuk lalu mengangguk.

"Jake, pilihin baju dong, saya mau belanja belanja, sumpek aku di rumah trus" Jake mengangguk lalu mulai masuk ke dalam ruangan yang berisi baju-baju milik Jay itu.

"Ambilin crop top abu-abu milik aku sama coat hitam juga celana jeans ya" dengan cepat Jake membawanya ke arah Jay, Jay mengacungkan jempolnya lalu menaruh piring bekas makannya di meja.

Jake mulai pamit lalu membawa piring itu ke lantai bawah, Jay mulai bangun dari duduknya lalu pergi ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai memakai baju, Jay memakai beret hitam punya dia sama ngambil kacamatanya, setelah merasa cakep, Jay keluar trus naik ke lantai atas, tempat anak-anaknya hibernasi.

Jay membuka pintu kamar anak sulungnya, pemandangan yang dia lihat pertama kali adalah Sunoo yang tidur di lantai tapi kakinya di kasur, Jay menghela nafas, mana kamarnya berantakan banget lagi, baju dimana-mana, buku juga bertebaran.

Jay memilih buat nutup pintu kamar Sunoo trus beralih ke kamar anak bontot(pungut)nya, pelan-pelan dia buka kamar Riki.

Yang ini lebih parah malah, tidur cuman make celana sama singlet, tangannya masih setia megang handphonenya, kamarnya 2x lebih berantakan dari Sunoo, Jay meringis pelan meratapi nasib nya yang dari dulu jelek banget.

Jay nutup pintu kamar Riki trus mulai berjalan ke kamar anak tengahnya, sebelum buka pintu kamar Jungwon, Jay berdoa dulu siapa tau Jungwon ga kek Sunoo sama Riki.

Jay buka pintu kamar Jungwon pelan trus munculin kepalanya doang di celah pintu kebuka itu, ternyata Jungwon udah bangun, malah dia lagi makan di meja belajarnya.

"Jungwon~" Sapa Jay lalu mulai memasuki kamar Jungwon, Jungwon yang merasa di panggil menoleh ke belakang melihat papanya yang rapih dengan beret di atas kepalanya.

"Papi mau kemana nih?? Rapi banget"

"Mau belanja belanja, Jungwon mau ikut sama papi kan, papi mau ajak Riki sama Sunoo ternyata mereka masih pada molor, Jungwon ikut papi ya ya??" Ucap Jay sambil menatap Jungwon dengan binar lucunya, Jungwon menghela nafasnya pelan lalu mengangguk.

Jungwon mana bisa menolak ajakan sang papa walaupun dia juga memiliki ke sibukan, papanya yang sudah berumur 33 tahun itu seperti anak berumur 17 tahun karena tingkahnya yang menggemaskan.

"Jungwon siap-siap dulu ya pih, papi duluan aja ke mobilnya" Jay mengangguk lucu lalu mulai pergi dari kamar Jungwon, meninggalkan Jungwon yang masih sibuk mencari baju untuk pergi.

.....

Jungwon melirik Sang Papa yang sibuk menyetir sambil bernyanyi itu, dia tersenyum, membayangkan perjuangan sang papa untuk merawat tiga anak, apalagi mereka kadang nakal, Jungwon gapernah liat senyuman Jay luntur dari muka Jay kalau pun senyumannya luntur Jungwon ga segan-segan gebukin yang bikin Papanya ga senyum lagi.

"Won, Pak K ganteng banget tau won, ih pengen papi gebet deh" Jungwon menoleh ke arah Jay lalu terkekeh pelan.

"Pak K kan udah nikah bukan pih?" Jay mengangguk pelan lalu mulai berbicara lagi.

"Ya trus masalahnya apa si won?? Kamu gamau dukung papi kamu jadi pelakor apa?"

"Cowo di sebelah mana si yang ga tertarik sama papi won? Badan papi kan bohay" Jungwon menggeleng pelan, lalu menatap jalanan dari dalam mobilnya.

Tanpa sadar mereka sudah sampai di salah satu tempat berbelanja terbesar disitu, Jay mulai memarkir kan mobilnya lalu  menghentikan mesin mobil itu.

Jungwon menatap Jay yang masi sibuk merapihkan dandanannya, akhirnya Jungwon memilih keluar dari mobil itu duluan, Setelah beberapa menit akhirnya Jay juga keluar dari mobil itu.

"Won won, papi keren ga nih?" Jay mulai pose-pose ala model di majalah gitu walau dia juga kadang direkrut buat jadi model.

"Bagus kok pih, keren make crop top" Jay tersipu malu di puji anaknya, dia mukul Jungwon make tasnya trus langsung jalan masuk ke mallnya ninggalin Jungwon.

"Nyesel dah gw muji papi" batin Jungwon, dia mulai jalan menyusul sang papa yang jalan lebih dulu dari pada dia.













Kini Jay dan Jungwon sibuk mengelilingi Toko yang berisi barang-barang ber merek prada itu, Lebih tepatnya si Jay yang sibuk nyari-nyari baju sedangkan Jungwon malah sibuk mainin hp dia ketimbang fokus sama Papanya yang lagi komen-komenin baju di sana.

"Jungwon kamu bayarin sana, nih kartunya. Kaki papi pegel banget" Jungwon mengangguk menuruti perintah sang papa, dia langsung berjalan menuju kasir, membayar belanjaan mereka atau lebih tepatnya belanjaan Jay karena Jungwon hanya memasukan satu baju disitu.

Jay yang masi sibuk bermain handphonenya, tiba-tiba benda itu berdering, melihat nama kontaknya ternyata sekretarisnya itu menelfon dia, dengan malas Jay mengangkat panggilan itu.

Tanpa membiarkan sekretarisnya menjelaskan, Jay terlebih dahulu mengomeli sekretarisnya itu.

"Kamu tuh kenapa si nelfon pas saya lagi belanja-belanja! Ini kan hari jumat, saya kan mau family time sama anak saya!"

"Bukan gitu pak, perusahaan ke datangan seseorang.."

"Emang siapa sih?! Keknya penting banget sampe harus nelfon saya deh"

"Tuan *** dateng lagi kesini"

"MAKSUD KAMU?? Buru jemput saya! Cepetan"

"Iya-iya pak, saya tutup dulu telfonnya ya"

Jay menghembuskan nafasnya kasar, lagi-lagi orang itu dateng ke perusahaannya membuat dia harus menyuruh Jungwon untuk pulang sendiri.

"Papi kenapa? Kayak panik gitu"

Tanya Jungwon yang sekarang sudah berdiri di samping Jay, Jay menoleh ke arah Jungwon lalu tersenyum pelan.

"Wonnie pulang sendiri ya, ini kunci mobilnya, papi tiba tiba ada urusan penting di kantor, gapapa ya sayang? Kartu  yang tadi papi kasi kamu pake aja oke!" Jungwon menghela nafas lalu mengangguk setelah mendapatkan jawaban Jay akhirnya pergi keluar dari pusat perbelanjaan sebelum itu dia mengecup pipi Jungwon juga.



.....



Yaw segini dulu hehe.

ini kayaknya setiap chapt bakal rata rata 800-1000 word deh, semoga ga bosen bosen kali bacanya ya wkkw.

Anw maaf kalau ada typo ya!!

See u


Single Parent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang