3 - UKS

30 6 1
                                    

Wahyu tak meras capek dari tadi sudah menendang  seluruh tubuh Tara yang meringkuk, suasana hatinya saat ini sangat tidak bagus, setelah tangannya kemarin disilet oleh Adam, sekarang dia tidak bisa bermain tinju padahal sebentar lagi dia akan mengikuti perlombaan tinju tetapi sirna sudah kesempatannya untuk mengikuti lomba.

"MATI LO, MATI, MATI, MATI." Wahyu saat ini seperti kerasukan setan dia tidak henti-hentinya menendang tubuh Tara. Tidak ada yang berani menghentikan Wahyu saat ini, bahkan ketua kelaspun, mereka hanya mengabaikan apa yang dilakukan oleh Wahyu, mungkin karena sudah biasa Wahyu membully seperti itu jadi mereka sudah bosan hanya dengan nonton pembullyan yang dilakukan Wahyu.

Mungkin karena kemarin Tara melihat betapa lemahnya Wahyu dihadapan Adam jadi Wahyu merasa direndahkan oleh orang yang dibullynya selama ini, jadi sekarang dia memperingati Tara bahwa Tara tidak berhak menatap rendah Wahyu.

Tara pingsan, walaupun Tara sudah pingsan seperti itu Wahyu tetap menyiksanya, entah apa yang dipikirkan Wahyu, bisa-bisa Tara meninggal karena dia.

Adam yang baru datang dan menyaksikan perbuatan Wahyu di luar jendela segera berlari masuk kedalam kelas. Adam melompat di atas meja, akan menghambat larinya kalau dia berlari diantara himpitan meja-meja jadi dia memilih untuk lari di atas meja-meja untung saja masih sedikit yang datang pagi itu jadi sedikit meringankan langkah kaki Adam.

Setelah sampai di meja terakhir, dia melompat dan menendang kepala Wahyu yang baru saja menyadari kehadiran Adam. Ah sial, padahal tadi dia sudah memperingati kacung-kacungnya jika melihat Adam segera melapor kepada dirinya, tetapi karena kecepatan Adam dalam berlari Wahyu tidak siap menerima pukulan dari Adam dan berakhir Wahyu terhempas kelantai.

"Masih berani juga lo." Adam tersenyum menyeringai sambil menggenggam erat tangan wahyu yang diperban.

"ARGH LEPASIN!" Wahyu yang posisinya terbaring kesakitan memukul-mukul lantai menggunakan tangan kanannya saking tak tahan dengan rasa sakitnya.

"Ga mau tuh." Adam semakin kuat menggenggam tangan Wahyu, sampai luka yang kemarin dia buat terbuka dan mengeluarkan darah yang banyak sampai memenuhi perban yang menyelimuti tangan Wahyu.

"KALIAN NGAPAIN DIEM AJA, HAJAR DIA ANJING!" Perkataannya ditujukan kepada kacung-kacungnya, tetapi melihat Wahyu saja yang tak berkutik saat diperlakukan seperti itu oleh Adam membuat mereka tak berani menghentikan Adam.

"NGAPAIN MASIH DIEM!" Karena takut juga dengan Wahyu, akhirnya mereka berniat mengeroyok Adam.

Adam sangat tidak suka kalau dikeroyok, bukannya lemah, tetapi sangat merepotkan jika melawan banyak orang.

Adam melepaskan tangan Wahyu dan mulai berbalik lalu mulai menghajar tiga sekaligus kacung Wahyu.

Satu pukulan berhasil lolos di wajah Adam, Adam menyeringai, dia menikmati kedutan diwajahnya, dia tidak akan meloloskan orang yang sudah membuat wajahnya terluka, wajahnya merupakan aset yang sangat penting baginya.

"Berani banget ya kalian." Dia kemudian mengeluarkan tenaga aslinya, dia menendang dan meninju satu persatu kacung-kacung Wahyu.

Banyak siswa-siswa dari kelas lain yang menonton kejadian itu, entahlah siapa yang memanggil mereka untuk menonton pertunjukkan gratis itu.

Satu persatu kacung-kacung Wahyu tumbang, siswa-siswa lain yang menontonnya bersorak untuk Adam, mereka tak menyangka Adam akan mengalahkan Wahyu yang merupakan anak dari kepala sekolah, sebenarnya banyak yang ingin mengalahkan Wahyu tetapi banyak dari mereka yang mengurungkan niat itu karena Wahyu anak dari kepala sekolah.

Sebenarnya Adam sudah mengetahui hal itu tetapi dia tetap menghajar orang-orang yang ingin menyakiti Tara.

"HEI KENAPA RAMAI-RAMAI!" Setelah guru bk datang, siswa-siswa yang tadinya bersorak mulai kembali ke kelas mereka masing-masing dan orang-orang yang berada dikelas 12 IPA 3 itu mulai duduk manis di bangkunya masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang