2. Ketemu Mantan

659 95 23
                                    

Jujutsu kaisen © Gege Akutami

- yaoyvao

Manik Hijau menatap anak lanangnya sedari tadi. Bagaimana tidak Megumi mondar-mandir sedari tadi. Jujur saja Toji capek tapi entah kenapa tetap dilihat daritadi.

"Gum kamu ga capek apa mondar-mandir daritadi, bapak aja liat kamu capek"

Tidak dihiraukan oleh megumi. Karena Toji orang yang sabar dan baik walaupun punya badan kekar idaman para janda dan perawan.

"Gum, dengar bapak ga sih"

"Lagi sibuk pak mau ketemu calon menantu bapak" Kini Megumi yang sedang memikirkan pakai sepatu apa buat ketemu calon istri katanya (ya katanya doang).

"Ohhh, siapa tuh gum"

"Yuuji pak inget ga?" ujar Megumi masih asik dengar urusan sepatunya.

"Oh mantan kamu itu? Kan sudah mantan mending buat bapak, bapak mah demen sama dek Yuuji terus nanti dek Yuuji jadi mamak kamu deh" ujar Toji panjang lebar khas bapak-bapak.

Megumi terkejut dengan ucapan sang bapak. Matanya melotot dan menoleh kearah Toji.

"Pak mau tangan kanan apa kiri?" tanya Megumi yang kini sedang berasap asap bak film anime.

"Loh?buat apa gum"

"Mau nonjok bapak"

Dasar anak lanang kurang hajar.

.
.
.
.

Kini Megumi sedang mengendarai sepeda motornya dengan mood yang buruk gara-gara bapaknya. Alisnya terus mengkerut tanda kesal.

"Ck gua kira saingan gua cuma sialbino ternyata bapak sendiri juga" gerutu Megumi

Tanpa Megumi sadari sendiri memang banyak yang demen sama Yuuji. Sebaiknya jangan ditertawakan kasihan Megumi.

.
.
.
.

Megumi sudah sampai ditaman dimana ia Dan Yuuji akan bertemu. Tangannya sibuk merapihkan rambut dan bajunya. Biar ga buluk didepan doi. Ia menatap dari pantulan kaca spion memperlihatkan wajahnya yang ganteng itu.

"Gila, mau diapain aja gua udah ganteng ngalahin gojo sama bapak" ujar Megumi dengan percaya diri. Agak seram sepertinya Megumi obatnya sudah habis.

Mungkin sekali lagi keberuntungan sedang tak memihak kepadanya. Yang Megumi bayangkan dan persiapkan kemarin saat ia akan bertemu dengan Yuuji sangatlah berjalan mulus. Nyatanya tidak, benar kata orang ekspetasi tak seperti realita. Pahitnya hidup makin kerasa sama Megumi. Tidak seperti Megumi yang dingin bak kulkas dan wajah datar ciri khas gantengnya. Kini wajahnya nampak seperti orang mau ngamuk.

Yuujinya sedang tertawa dengan Gojo senpainya sekaligus musuhnya.

"Fushiguro!!"

Megumi mematung tiba-tiba saja tubuhnya terdiam akibat dipanggil Yuuji.

"Eh..i-iya ji"

*twich💢

Ekspresi Gojo masam yang dilihat Megumi, rasa ingin menonjok Gojo sampai bunyi ittadakimasu.

Sialan Megumi tidak tahan disini. Ingin pergi dan curhat kebapaknya lalu teringat oleh Megumi kalau percuma curhat sama bapaknya yang berakhir dikasih kopi terus bapaknya malah cerita masa mudanya dia. Ck ga guna.

"Maaf gojo senpai, aku udah janjian bertemu Fushiguro...um...gojo senpai bisa tinggalkan aku sama Fushiguro?"

Jujur saja Gojo kesal baru juga ketemu Yuuji udah diusir aja. Ini semua gara-gara sibulu babi. Tapi ekspresi Yuuji seperti kucing imut punya Gojo. Jadi Gojo iyakan saja.

"Baiklah, kalau ada apa-apa langsung hubungin senpai ya"

Yuuji mengangguk sambil tersenyum.

Mata sapphire milik Gojo menatap sinis Ke Megumi.

'Awas lo gua bales nanti, Yuuji punya gua'

Ekspresinya seperti mengucapkan itu. Entah kenapa Megumi jadi gugup. Gugup dalam artian mau ngobrol bareng Yuuji bukan gugup sama gojo.

Angin sore menerpa pori-pori kulitnya. Tenang dan sunyi dapat dirasakan. Canggung pun kian dialami pemuda bersurai jabrik. Duduk berdua dengan Yuuji dibangku taman teringat akan dulu, dimana Megumi dan Yuuji sering berkencan disini.

"Mau bicara apa Fushiguro"

Deg

Mendengar suara Yuuji, Megumi jadi rindu disaat masih bersama dengan Yuuji, Rasa menyesal pun kian terasa atas apa yang telah ia lakukan kepada Yuuji.

"Ingin bertemu denganmu saja,sudah lama ya"

'GUA KANGEN LU YUUJI' batin Megumi.

"Tidak pernah berubah ya Fushi-

"Megumi"

"Eh?"

"Panggil aku Megumi, Yuuji"

Jujur saja Megumi rindu Yuuji yang memamggilnya dengan Megumi, gumi, gumgum, dan sebagainya.

Kini Yuuji tengah tersenyum sambil memainkan jari jemarinya. Entah setan darimana yang datang tangan Megumi tidak bisa diam. Tangannya kini berada ditangan Yuuji sambil menggenggamnya. Yuuji menunduk bersemu merah.

'Siall apa yang gua lakuin' batin Megumi.

"Maaf Yuuji aku reflek" Megumi melepas pegangan tangannya dengan kecewa. Megumi rindu berpegangan tangan dengan Yuuji saling memberi kehangatan satu sama lain. Megumi makin membenci dirinya bisa-bisanya ia melakukan itu.

"Apa tidak ada kesempatan lagi..?"lirih Megumi.

Yuuji yang mendengar lirihan Megumi terkejut. Jujur saja Yuuji masih ingin Megumi tapi ia takut dikhianati kembali.

"Maaf-

"Akan kulakukan apapun Yuuji sampai bisa membuatmu percaya lagi, aku akan mengalahkan senpai tengil bahkan bapakku sendiri, jadi...kumohon beri aku kesempatan Yuuji" dan diakhiri seperti suara putus asa dari megumi.

"Bai-

"YUUJIII, GOJO GANTENG DISINI"

'BANGSAT💢' batin Megumi.

Megumi menahan amarahnya dan berdumel kasar dalam hati. Saingan beratnya cuma Gojo.

'Dasar albino benalu'

[ gojo's side ]

Dibalik semak-semak Gojo rela bersembunyi demi memastikan Yuujinya tidak kenapa - kenapa dan memastikan Megumi tidak berbicara yang tidak-tidak dengan Yuuji. Bilang aja kepo susah bener kayaknya.

"Ck sialan bulu babi minta kesempatan lagi tak bisa dibiarakan"

"Akan kulakukan apapun Yuuji sampai bisa membuatmu percaya lagi, aku akan mengalahkan senpai tengil bahkan bapakku sendiri, jadi...kumohon beri aku kesempatan Yuuji"

"Kurang ajar senpai tengil apa-apaan itu, gabisa dibiarin gua bakal gagalin usaha lu"

Gojo keluar dari semak-semak dan berjalan menghampiri Yuuji dan Megumi.

"YUUJIII, GOJO GANTENG DISINI"

Manik birunya melirik Megumi yang sedang menahan kesal ekspresi wajah yang masam. Gojo tersenyum tipis.

'Mampus lo' batin Gojo.

.
.
.
.

.
.
.

Tbc

Jangan lupa vote & comment

[19.08.2021]

° Eglantine [Fushiita]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang