Meins #1

1.2K 126 15
                                    

Semoga kalian menyukai hasil karya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga kalian menyukai hasil karya ini.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°


Sinar matahari yang menembus jendela, dan suara gorden yang terdengar di telinganya. Langsung membuat hati dan isi kepalanya menjerit.

Tidak...
Jangan pagi lagi..
Tolong jangan buat aku terbangun di neraka ini.

Seseorang mendekat, dan dia bisa merasakannya. Begitu suara langkah kaki terhenti bersamaan dengan adanya suara hembusan napas tepat di depannya. Dirinya tetap berusaha GR kedua kelopak matanya tetap tertutup rapat.

"Bangunlah, Putri tidur.. Sudah pagi, jika kau tidak mau bangun maka ak-"

Kedua mata itu akhirnya terbuka juga, tapi bersamaan juga dengan tatapan tajam yang diberikannya pada orang itu.
Bibir tadi yang akan mengucapkan sebuah ancaman, langsung naik dan membentuk senyuman puas.

"Selamat pagi, Putri tidurku. Apakah tidurmu nyenyak, hm?"

Yang ditanya tidak berniat menjawab sama sekali. Tatapan matanya langsung berpaling dari orang itu.
Merasa tidak direspon, amarah menguasainya lagi dan salah satu tangan langsung mencengkeram pipi hingga sang empunya meringis kesakitan.

"Jawab, Sayang."

"Pa- Pagi juga, Jeno.."

Akhirnya..
Jeno kembali tersenyum, dan melepaskan cengkraman tadi.

"Bangunlah, ayo sarapan bersama, Hyunjin."

Tidak sudi.
Aku tidak sudi.

"Ba- Baiklah."
Hyunjin hanya mengucapkan itu. Jeno pergi setelahnya meninggalkan Hyunjin yang diurus beberapa pelayan yang masuk dengan wajah ketakutan.

Hyunjin terbangun, dan mengigit bibir bagian bawahnya. Dia marah, tapi juga tidak bisa apa - apa.

Orang itu, Jeno.. Menyeramkan.
Lebih dari apapun, Jeno sangat menyeramkan.

Coba saja..
Waktu itu, dia tidak pernah bertemu dengan Jeno.. Semuanya tidak akan pernah terjadi.

Seandainya...


°°°°°°°



3 Tahun lalu..
SMA Kwangseo.

𝚖𝚎𝚒𝚗𝚜 [Jeno x Hyunjin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang