Prolog

19 3 0
                                    

  "Mak, Sura minta doanya, Mak, ya" ucapnya lirih saat berpamitan dengan Mak.

  "Tanpa kamu mintapun, Mak akan selalu mendoakan kamu, Sura. Sekarang, berangkatlah kamu ke tempat di mana kamu merasa bintang itu bisa kamu gapai. Berangkat dengan hati-hati, jangan pernah lupakan Tuhan mu, Sura" kata Mak sambil mengusap kepala kecil anaknya itu.

  "Iya, Mak. Sura berangkat sekarang. Assalamualaikum".

Sura melangkahkan kakinya dengan ragu dan berat. Ia tidak tega jika harus meninggalkan kampung halaman tercinta ini. Namun, takdir tak bisa membuat dirinya diam.

Kini, punggung anak laki-laki itu sudah tak terlihat. Ia benar-benar pergi. Tanpa sebuah kepastian kapan ia akan kembali.

                                ***

Kisah ini bukan kisah yang diperuntukkan untuk anak sultan..
Terkecuali, jika Kalian bisa memahami bagaimana senangnya hidup menjadi orang menengah kebawah. Maka, kisah ini ku persembahkan untukmu.

Selamat membaca!

(Sabtu, 21 Agustus 2021)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di bawah Atap Rumbia ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang