I'am back! Disini belum ada part of view-nya Athaya dan Febrian yaa. Mungkin next chapt. Btw lihat di mulmed ada si manis Athaya^^
----------
Febrian berjalan masuk ke salah satu pusat perbelanjaan dan hiburan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Febrian merasa sesak, bukan karena ia tidak suka keramaian cuma ia jadi kesulitan untuk berjalan. Wajar sebenarnya karena hari ini Malam minggu.
Febrian berencana akan makan di salah satu tempat makan. Ia memasuki sebuah restoran dan memilih tempat duduk di pojok.
Ia memesan beberapa porsi makanan yang jarang ia temui di Jerman yaitu Ayam geprek, Sop Iga, dan satu gelas jus Melon. Sudah lama sekali ia tidak makan-makanan Indonesia ini. Febrian mengingat-ingat terakhir kali ia ke Indonesia 5 tahun lalu, dan jakarta sekarang semakin berbeda.
Lamunannya buyar ketika, seorang pelayan mengantarkan pesanannya. Ia melahap makanannya, setelah makan ini ia berencana ingin memulai mencari tunangannya. Kanya Thanaraeng.
Febrian bangun dari meja-nya dan menuju kasir.
"Berapa totalnya ?"
Sang kasir mengucapkan semua totalnya. Febrian mengangguk dan merogoh saku celananya. Ia tertegun. Ia tidak merasakan gumpalan dompet di sakunya. Febrian panik dan meminta izin kepada sang kasir untuk kembali ke meja tempat ia duduk tadi.
Seseorang menyentuh pundaknya.
"Hei Feb.." Febrian menoleh. Ternyata itu Athaya gadis didepan kamar hotelnya.
"Ada yang hilang?" Tanya Athaya lagi.
"Emm. Dompetku hilang, Kayaknya hilangnya sewaktu berdesakan tadi."
"Ohh ada barang yang penting gak isinya?" Febrian mengingat-ingat. Lalu ia membuang napas lega.
Febrian menggeleng, "Tidak ada, Hanya beberapa lembar uang ratusan, Kalo Kartu kartu penting yang lainya tidak ada."
"Syukur lah, Kalo gitu ayo kita pergi. Kau tidak berniat untuk berjalan-jalan?" Saat Athaya menarik tangan Febrian, Segera mungkin febrian menahanya.
"Tunggu, Aku belum membayar makananku."
Athaya terkekeh, "Sudah tidak usah dipikirkan. Tadi sudah aku bayar."
"Kok bisa?"
"Tadi aku makan bareng teman ku, terus aku melihatmu sedang menuju kasir. Lalu aku melihat wajahmu panik sambil merogoh sakumu. Aku tahu pasti dompetmu ketinggalan, Jadi aku bayarkan."
"thank's God! Thanks Ay! Aku udah bingung banget tadi mau bayar pake apa." Febrian tersenyum lega sambil menatap lembut mata Athaya.
"My pleasure."
"Aku janji besok akan ku ganti uangmu." Janji Febrian.
"Tidak usah Ak--" belum selesai Athaya berucap sudah terdahulu di potong oleh Febrian, "Tidak! Aku akan mengganti uangmu besok."
Athaya menggeleng. "Tidak usah Feb. Kamu tidak usah menggantinya dengan uang."
Febrian menaikan alisnya. "Maksud kamu?"
"Kamu dari Jerman kan? Kamu bisa berbahasa Jerman kan?" Febrian hanya mengangguk.
" Willst du mir beibringen?" (Maukah kau mengajariku?"
Febrian tersenyum dan mengangguk, " Naturlich " (Tentu saja)
"Oke! Ayoo," Ajak Athaya, Malam ini mereka akan berjalan-jalan mengelilingi Pondok Indah Mall.
"Ohya kamu datang ke Indonesia buat apa? Berlibur?" Athaya memulai pembicaraan.
"Iyaa, tapi sekaligus mencari seseorang."
"Someone Special?" Athaya menoleh kearah Febrian sambil berjalan.
"Yes. She's my girlfriend. Lebih tepatnya sih Calon tunangan."
"Ohh, terus kamu mau cari dimana? Jakarta kan luas,"
"Aku akan mengunjungi tempat yang ia pernah datangi di jakarta. Aku search location-nya di salah satu media sosialnya. Ia telah berkunjung ke berbagai tempat. Salah satunya tempat ini."
'Semoga aku bisa menemukannya' Doa febrian dalam hati.
"Memangnya kenapa dia bisa pergi ke Indonesia dan kamu sendiri pasangannya malah tidak tau?"
Febrian menghela napasnya.
"Aku ini bukan pria romantis. Pada suatu hari kami berjanji untuk Dinner tapi aku terlambat 3 jam dan tiba-tiba membatalkannya."
"Wah fatal banget sih yaa, memangnya kenapa kau membatalkannya?" Tiba-tiba Athaya menarik tangan Febrian untuk masuk ke Starbucks Coffe.
"Duduk dulu ya, Biar enak ceritanya. Aku traktir." Athaya memangil pelayan dan memesan.
"Back to topic, Kenapa memangnya kamu membatalkan Dinner itu?"
"Aku udah banyak cerita nih, maaf ya?" Athaya hanya mengangguk. "Aku saat itu sedang berada di Muchen untuk urusan pekerjaan."
"Oh gituu, Mau aku bantu mencari?"
Mata Febrian berbinar. "Really?"
"Sure, Jadi kita sekarang udah sama-Sama punya utang ya? Kamu utang buat ngajarin aku Bahasa jerman, dan Aku utang untuk membantu kamu mencari kekasihmu dan sekigus menjadi Tour guide kamu."
Febrian terkekeh.
"But isn't fair, Aku yang lebih banyak utangnya."
Athaya terkekeh sambil menatap Febrian. Febrian ikut terkekeh.
Dan berakhir lah malam ini dengan canda dan tawa dari keduanya.
Tbc....
Hope you like it! Sudah aku peringati bahwa banyak typo di cerita ini, Jadi harap maklum dan maaf kalo ada bahasa Jerman-nya yang salah.
Thanks yaa udah mau baca cerita abal-abal anak ABG (Anak Baru Gede) ini u,u
Ich liebe dich:*:*:*
D.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat [Coming Soon]
Novela JuvenilAku mencarimu. kemana kamu sebenarnya? Apakah kamu ingin membuat pertunangan kita sia-sia? kamu tega? - Febrian Aditama Jardoon - Aku kecewa saat kau akan meninggalkan aku untuk kembali ke negaramu, ke negara kelahiran Albert Einstein itu. - Pear A...