30

2.1K 431 614
                                    

Kepala Beomgyu pusing bukan main, dia membuka matanya, sial dia masih hidup. Alisnya berkerut karena sulit untuk membuka mata, ini Jam berapa?

Dia menoleh, melihat keseisi ruangan.

"Hah?? Ngapain gue disini" ruangan ini Beomgyu sangat kenal, karena ini ruangan yang menurut dia aneh, ruangan dengan 2 kepribadian.

Ini kamar Hueningkai.

Dia berusaha untuk duduk, namun tidak bisa. Kedua tangan Beomgyu terikat pada masing-masing ujung ranjang.

"Bangsat, apasih ini"

Dia menoleh pada jam dinding, jam 10 malam. Lama juga dia tidak sadar.

"Ah Anjing! Kesel banget, KUPING GUE GATEL WOI! MAU GARUK JUGA GABISA, ADA ORANG GAK DILUAR? KALAU GAMAU LEPASIN YA GARUKIN BENTAR!" teriaknya, masa sih Hueningkai yang menculiknya? Tadi pagi saja masih memberi kabar seperti biasa, tidak ada yang aneh.

Lagi pula Hueningkai tidak mungkin melakukan itu, Beomgyu tahu.

Brak!

Beomgyu kaget saat mendengar suara nyaring dari luar, apa yang jatuh?

"Ada orang??" ucapnya lagi.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, menampakan sosok pria dengan tinggi 183cm dengan rambut blonde itu.

"Kai! Tolongin, ini bukan kerjaan lo kan?" ucap Beomgyu namun tidak digubris, Hueningkai hanya menoleh sambil memijit pelipisnya, dia pusing.

"Gyu? Itu lo?" tanya Hueningkai, oke fix, bukan dia pelakunya.

"Apa? Lo mabok banget ya? Bantu lepasin ini dulu plis" ucapnya.

Hueningkai berjalan ke arahnya, tidak membantu melepas, tapi ikut berbaring disebelahnya.

"Gyu, panas banget. Badan gue rasanya panas" gumamnya.

"Iya soalnya lo mabok, minum air putih sana"

"Gyu, tolongin gue. Rasanya gaenak" Hueningkai banyak gerak sekali, dia mendekap Beomgyu yang tubuhnya lebih kecil. Bisa lepas dulu tidak talinya? Tangan Beomgyu pegal.

"Lo kenapa deh? Mau muntah? Jangan disini" tanya Beomgyu saat nafas Hueningkai terasa panas dan semakin memburu.

Beomgyu kaget saat merasa milik Hueningkai menegang dibawah sana dan mengenai pahanya.

"Kai?" tanya Beomgyu, rasanya percuma bicara pada orang mabuk.

Tiba-tiba Hueningkai bangun, mengungkung tubuh kecil Beomgyu.

"Gyu... Gue suka sama lo, suka, sukaa banget" ucapnya sambil menciumi wajah hingga leher Beomgyu.

"Kai! Lo kenapa sih!" Beomgyu mulai merasa risih, dia menendang Hueningkai untuk menjauh, tapi astaga, bergeser saja tidak.

"Kai!" bentaknya saat tangan kanan Hueningkai masuk kedalam pakaiannya.

"Gyu... Lo cantik" racaunya, Hueningkai sudah mabuk parah.

"KAI!" Bentaknya lagi sambil menendang-nendang tubuh Hueningkai, dan Beomgyu bisa merasakan dan melihat sendiri bagaimana milik Hueningkai sudah keras sempurna.

"Lo jangan macem-macem deh" peringat Beomgyu yang sudah takut.

"HUENINGKAI!" Bentaknya lagi, Beomgyu panik setengah mati saat Kai menurunkan celananya.

Beomgyu berusaha berontak, namun tetap saja sia-sia. Sial, sial sialll!

BEOMGYU TAKUT.

***

We Are Twins, Right? || TaeGyu ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang