AGATHA • Bab - 5

4K 719 527
                                    

UPDATED!

ANACONDA DAN KULKAS 4 PINTU IN YOUR AREA!

Jangan lupa emot 🐍 ketika berkomentar  Annacondaners 😭😍

Btw, A up nggak sesuai target. It's okay, ntar A banting kalian di ending 🤣

****************

Playlist
Battle Scars - Lupe Fiasco, Guy Sebastian.

"Lo nggak akan peduli selama gue bukan Aruna."

**************

AGATHA melempar senyum saat satpam menyapanya sopan. Tungkai kakinya terayun anggun menuju lift, menekan lantai lima belas, Agatha memainkan permen karet di dalam mulutnya sembari menunggu kotak besi itu membawanya ke lantai yang dituju.

Mengeluarkan lipstick Dior merah menyala miliknya, Agatha menatap pantulan dirinya di lift. Tersenyum manis sebelum menghapus lip tint yang ia kenakan dan menggantikannya dengan lipstick Dior tersebut. Tersenyum puas saat penampilannya begitu memukau dengan rambut tergerai indah. Sontak, ia berdecak. Mengagumi betapa paras sempurnya yang nyaris tak memiliki celah justru membuat seorang Agam tak bertekuk lutut.

Dentingan lift yang terdengar menyadarkan sekaligus membuatnya bergegas keluar. Menuju apartment paling pojok, tanpa mengetuk, Agatha menerobos masuk. Melempar diri ke atas sofa hitam, mengawasi sosok sang kekasih yang sibuk berkutat dengan stik PS di tangannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katanya les piano," sindir Agatha begitu ia membiarkan keduanya larut dalam hening yang tercipta cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katanya les piano," sindir Agatha begitu ia membiarkan keduanya larut dalam hening yang tercipta cukup lama. Agatha mengeluarkan permen kaki, mengemutnya pelan dengan senyuman sinis.

Tidak ada balasan dari Agam. Hanya suara yang berasal dari televisi dan tekanan-tekanan kasar stik PS yang menjawab. Agatha bangkit. Duduk tepat dibelakang Agam yang melantai dengan punggung setengah menyender di sofa. Mengulurkan lengannya, Agatha melingkari leher Agam. Dagunya menyender di pundak pria itu, memberikan ciuman singkat di pipi yang tidak Agam gubris sama sekali.

Bye, AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang