02. Hurry Up!

353 12 0
                                    

Here comes the chapter TWO! enjoy and happy reading!!

*
"Beauty is how you feel inside, and it reflects in your eyes. It is not something physical."

— Sophia Loren

*

02

Hamparan bintang terlihat redup seperti biasanya. Tersamarkan oleh cahaya kehidupan yang selalu terpancar di setiap sudut kota New York. Tengah diramaikan oleh puluhan mobil mewah yang terus berlalu lalang melewati jalan yang telah khusus disiapkan, lengkap dengan barikade pengawalan yang super ketat.

Suara jepretan kamera yang beradu cepat dengan cahaya, bersahutan menyambut tamu-tamu penting yang baru saja tiba di Corsies Dome Hall untuk menghadiri acara makan malam eksklusif bagi para investor besar serta seluruh jajaran direksi perusahaan pertambangan terbesar di Amerika yang diadakan oleh Steward Company. Seorang pria di awal kepala enam dengan beberapa kerutan di dahinya, yang masih terlihat gagah dalam setelan jas biru tua yang dikenakannya, nampak menyambut setiap tamu yang hadir bersama dengan seorang wanita paruh baya yang berdiri anggun di sebelahnya.

"Lihatlah betapa serasinya kedua sahabatku ini!"

Hugo Steward membuka kedua lengannya hangat menyambut seorang pria di awal kepala tujuh yang telah menjadi sahabatnya sejak keduanya duduk di bangku kuliah "Selamat datang di acara makan malamku yang sangat murahan ini, Tuan."

"Oh ayolah jangan merendah seperti itu. Siapapun tahu acara makan malam ini adalah yang terbaik tahun ini." senyumnya terkembang menyapa wanita paruh baya yang terlihat anggun dalam gaun biru tua tanpa lengan yang berdiri di samping Hugo "Lihatlah wanita cantik ini. Terus bertambah muda setiap kali aku melihatnya!" serunya memuji istri sahabatnya "Bagaimana kabarmu, Sayang?"

"Sangat baik." balas Roschella Steward "Bagaimana kabarmu? Menjadi motivator bisnis rasanya sudah membuatmu lupa untuk mengunjungi kami, eh?"

Mario tertawa dengan lambaian tangan yang terlihat malu "Aku tidak mungkin menolak seluruh tawaran menggiurkan itu, kan?"

"Apa mereka menawarkan sesuatu yang lebih selain uang untukmu?"

Pertanyaan yang tiba-tiba datang dari seseorang yang tidak disangka-sangka, membuat semua yang hadir tergelak senang. Berbeda dengan Mario yang langsung menyentuh dadanya dramatis melihat kedatangan seorang teman lama yang kini telah memiliki jabatan tertinggi di negara itu "Kebaikan apa yang telah kulakukan di masa lalu sehingga seorang Presiden mau menyapa diriku? Menyapa pria tua yang sudah tidak mampu bergerak ini."

"Ck, selalu saja berlebihan seperti biasanya." cibir Fernan Hustle bergurau "Jadi—katakan. Ucapan selamat datang seperti apa yang harus aku ucapkan malam ini?"

Tak jauh dari situ, belasan pelayan yang berbaris rapih untuk menyambut tamu-tamu yang datang, sontak membungkukkan tubuh mereka rendah saat sesosok pria dengan tuxedo hitam legam yang melekat sempurna pada tubuh atletisnya berjalan melintas. Tangan kekarnya yang menyugar rambut setengah basahnya asal serta wangi maskulin yang menguar di setiap langkahnya, membuat para wanita yang sedang berbincang di sepanjang lorong terhanyut akan kehadirannya. Desas-desus hangat menyambut kedatangannya malam ini. Oh, dan tentu dengan sebuah seringai nakal.

Langkahnya bergerak menuju pintu utama sesaat setelah dirinya meneguk segelas champagne yang diberikan oleh pelayan. Tersenyum datar menyambut setiap sapaan yang diberikan kepadanya.

That Bastard's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang