You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🧠 Shunsuke kakak yang
Karena tinggal menunggu kelulusan maka aku mengajak shunsuke ke suatu tempat untuk membicarakan suatu hal yang penting.
"Kita mau kemana shin?" Tanya Shunsuke.
"Rahasia." Ucapku.
"Ya sudahlah." Ucap Shunsuke.
"Shin aku sepertinya akan serius dengan suga-chan." Ucap Shunsuke.
"Niichan akan melamarnya?" Tanyaku.
"Aku mau mengumpulkan uang dulu selama setahun dan langsung membawa suga-chan ke altar pernikahan." Ucap Shunsuke.
"Berarti niichan akan kerja dulu tidak mengurus kebun nenek?" Tanyaku.
"Aku akan tetap mengurus kebun nenek bersamamu shin." Ucap Shunsuke.
"Niichan tidak lelah?" Tanyaku.
"Ayolah kan kita berdua mengurusnya pasti tidak akan lelah." Ucap Shunsuke merangkul pundakku.
"Niichan tidak memiliki impian gitu?" Tanyaku.
"Punya dong dan berhubungan dengan pertanian juga sih." Ucap Shunsuke.
"Kan kebun nenek besar nanti aku akan membuat orang lain kerja untuk kita jadi kita berdua tinggal menerima hasil saja." Ucap Shunsuke.
"Modalnya bagaimana?" Tanyaku.
"Masalah modal serahkan padaku aku ada kenalan dari tokyo untuk itu jadi shin hanya perlu membantu saja." Ucap Shunsuke.
"Tapi bukannya itu terlalu beresiko?" Tanyaku.
"Masalah resiko aku tidak peduli lagipula kalau tidak mengambil resiko kita tidak akan sukses shin." Ucap Shunsuke.
"Lalu kita diam saja begitu?" Tanyaku.
"Nanti kita juga bisa membantu untuk menanam padi atau tomat sementara waktu sebelum aku kerja dan keuangan serahkan padaku shin jaga nenek saja ya." Ucap Shunsuke.
"Baiklah aku paham." Ucapku.
"Aku juga mau ke makam kaachan dan touchan namun aku takut neechan ada disana." Lirih Shunsuke.
"Kecelakaan itu bukan salah niichan." Ucapku.
"Tetap saja salahku kan aku anak pembawa sial." Lirih Shunsuke.
"Kenapa niichan bilang begitu?" Tanyaku.
"Beberapa hari lalu aku bertemu neechan ketika aku menjaga toko roti dia bersama dengan kedua keponakan kita lho shin mereka sangat lucu sekali ketika aku akan mendekatinya untuk mengelus surai rambutnya tapi tiba-tiba neechan datang lalu menamparku kata neechan aku tidak boleh mendekati anak-anaknya karena takut kena sial karena aku orang yang telah membunuh kedua orang tuaku jadi aku anak pembawa sial." Lirih Shunsuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Kita Shinsuke Twins (oc male reader)
Short StoryTIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA My story doesn't exist on wattpad's other websites Ceritaku hanya ada...