TIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI
DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA
STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA
My story doesn't exist on wattpad's other websites
Ceritaku hanya ada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🍁 Shinsuke dikenal tuan sempurna tanpa celah namun
Hari minggu pagi aku masih tertidur lelap namun.
"Bangun niichan!" Pekik Shinsuke menyiram air kepadaku.
"Sialan kau shin!" Kesalku.
Shinsuke langsung berlari menjauh dariku akhirnya kami berdua malah berlari-larian di ruang tamu namun karena lantai yang basah membuatku dan shinsuke terjatuh.
"Kau sih!" Kesalku.
"Aku mau ajak niichan ke kebun nenek tahu!" Pekik Shinsuke.
"Tapi bangunkan dengan cara biasa kek!" Kesalku.
"Sudah kucoba tapi niichan seperti simulasi mati saja." Ucap Shinsuke.
"Ngeselin kau!" Kesalku.
"Dih kan cuma kalau di rumah kalau di sekolah beda lagi." Ucap Shinsuke.
"Dasar!" Kesalku.
"Niichan punya uang tidak?" Tanya Shinsuke.
"Ada kok." Ucapku.
"Shin mau membeli sesuatu kah?" Tanyaku.
"Beli buku yuk!" Ajak Shinsuke.
"Katanya tadi mau bantu nenek." Ucapku.
"Aku bingung tahu hari ini buku novel favoritku rilis tapi nenek juga perlu dibantu." Ucap Shinsuke.
"Kau lucu shin." Ucapku melihat wajah shinsuke.
"Sudahlah aku membantu nenek saja!" Kesal Shinsuke.
"Ciee ngambek nih!" Ledekku.
"Bodoh amat!" Kesal Shinsuke.
Shinsuke malah menghentakkan kakinya seperti anak kecil membuatku tertawa akan tingkah shinsuke setelah shinsuke pergi ke kebun nenek aku langsung mandi dan membersihkan rumah karena ulahku dan shinsuke lalu mengambil uang simpananku untuk membeli novel favorit shinsuke.
"Demi adik tidak apa-apalah lagipula aku tidak terlalu butuh dengan uang ini." Ucapku.
Aku mengambil jaketku lalu langsung pergi ke toko buku terdekat dan jaraknya cukup jauh dari tempat tinggalku.
Sekitar satu jam kemudian aku sudah sampai di toko buku lalu mengambil buku novel favorit shinsuke dan tersenyum melihat buku pelajaran kelas tiga.
"Shin pasti senang." Ucapku.
Aku membayar dua buku tersebut dan langsung pulang untuk menunjukkan buku tersebut kepada shinsuke akhirnya aku tiba di kebun milik nenek.
