Ada begitu banyak hal yang ingin kuungkap dalam tulisan maupun lisan.
Menumpuk di kepala, tapi sulit tersampaikan.
Terlalu sibuk memikirkan diksi yang tepat.
Terlalu sulit menemukan kalimat yang pantas, agar pesan itu sampai padamu tanpa ambigu dan nampak jelas.Dan pada akhirnya, untuk kesekian kalinya, lagi dan lagi.
Tidak ada yang tertulis.
Tidak ada yang terucap.
Lembar itu tetap kosong.
Mulut itu tetap bungkam.
Tidak ada apapun.
Atau mungkin memang seharusnya begitu?Tidak ada cerita.
Zeaff

KAMU SEDANG MEMBACA
NEW CHAPTER
PoetryDear, Future Nanti, jika tiba waktunya, kamu membaca semua tulisan ini. Semoga akhirnya kamu menyadari bahwa segala rentetan diksi penuh makna ini adalah... untukmu. Adalah kamu. Semoga kamu dan otak cerdasmu yang kadang lamban itu mengerti, tanpa p...