langkah 01

370 39 4
                                    


'sebagian besar di sini, tidak ada yg lebih menakutkan dari pada kesendirian.'


"Ayah, tutu gak mau pindah lagi, cape nyari temen, disini aja belum dapet udah mau pindah lagi" mengadu dengan nada cemberut.
Untuk kesekian kalinya, ratu dan ayah nya pindah dari kota ke kota untuk keperluan dinas. Dengan penuh kelembutan , sang ayah mengelus kepala sang putri dengan sedikit menyesal,,
"Maapkan ayah ya nak, ayah janji ini yang terakhir deh.. "  sambil mencubit ujung telinga, menandakan bahwa ia memang serius berjanji.
"Huuuu... Terserah ayah deh, lagian tutu kan cuma punya ayah kemanapun ayah pergi, tutu pasti mengekor" sembari memeluk ayah nya tutu berkata kembali,
"Asal ada ayah, gapapa tutu gak punya temen"
Mendengar perkataan sang putri, ia pun langsung menyeka sembari mencubit pipi ratu.
"Hussss... Ratunya ayah ini ngomong apa sih, ya pasti dapet banyak temenlah, ratunya ayah kan cantik, pemberani, gemesin dan juga pintar, siapa yg gak mau temenan, jangan jangan nanti bakal ada yg suka lagi, terus jadi pacar deh, ayah di tinggalin" ledek sang ayah
"Ayah apasi, tutu gk mau pacar pacaran, tutu mau sama ayah pokonya,," gerutu ratu membuat ayahnya menghela napas memikirkan tahun tahun silam yg sangat kelam bagi ia dan juga ratu.

....................

"Selamat pagi ratuku, udah siap? " Sembari memberikan kecupan hangat di pipi sang putri,
"Semangat yah" jawab lesu ratu
"Loh ko gak semangat gitu, kurang tidur semalam, atau kecapean? Sini keningnya takut demam" pinta sang ayah
" Apa si yah, tutu baik baik aja ko,," tepis ratu. " Bukan nya gak semangat, lagian ini kan untuk yang kesekian kalinya, tutu gak mau terlalu berharap lebih, toh nantinya juga pindah lagi"sembari tersenyum. Menanggapi perkataan ratu membuat ayah nya sedikit kepikiran.
"Maapin ayah ya tu,," menundukan kepalanya. Melihat ayahnya seperti itu ratu langsung memotong,
"Ayahhh,,,,, ko minta maap si, tutu tuh bukan nyalahin ayah, tutu cuma gak mau ninggalin banyak kenangan di tempat yang nanti nya tutu pasti tinggalin, ayah tenang aja, tutu pasti baik baik aja di sini, dengan atau tanpanya teman, tutukan punya ayah" sembari memeluk sang ayah dengan hangatnya.

"Tu gapapa ayah gak anterin sampe dalem? Ayah buru buru nih, ada rapat bentar lagi." Di susul jawaban ratu sembari membuka pintu mobil,,
"Iya gapapa, tutu udah gede ko, nanti tinggal ke ruangan gurukan ? Tenang aja itu mah gampang" ayah nya pun tersenyum dengan bangganya
"Yaudah, ayah berangkat ya, hati hati kalo ada apa apa hubungi ayah"
"Iya ayah bawel.." sembari mengecup punggung tangan sang ayah.

"Waduhhh,,, harus kemana dulu ni gue, bangunan segini gedenya harus di telusuri gitu ruangannya satu satu" gerutu ratu dalam hati, yang sejak masuk ke gedung sekolah nya merasa kebingungan. "Tanya tanya dulu deh" sambil melangkah dan lalu berhenti kembali, "api tanya siapa etdah, gue kan baru dateng" gerutu nya lagi.

"Hey, anak baru ya? "Tanya seseorang yg baru saja menepuk pundak ratu.
"Eh,, iya lagi cari ruangan guru nih" jawab ratu
"Kenapa gak tanya tanya aja, dari tadi gue lihat lo bingung banget ke nya sampe ngedumel sendiri gak karuan" terdengar sedikit tawa dari mulut nya
"Yaudah yu gue anterin,, eh nama lo siapa?"tanyanya sambil berjalan "kenalin, nama gue sandrinna michelle" menyodorkan tangan nya dan berhenti. Ratupun menanggapinya "nama gue safira ratu sofiya, panggil aja gue ratu"
"Btw dah sampe nih, segini deketnya dari tempat loe tadi" sembari tertawa sandipun berkata kembali " Gue duluan ya, semoga lo sekelas sama gue, karna gue suka loe, good luck" meninggalkan ratu sambil tertawa
"Tuh anak kenape, jadi merinding gue" cela ratu kemudian sambil tersenyum.

still the queen of stars✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang