2. Berubah

119 23 15
                                    

With love, Dracoㅡ


"Kau yakin tak mau aku temani menuju King Cross, Dear?" Narcissa kembali memastikan.

"Iya, Mother. Lagipula aku sudah dewasa, umurku 19 tahun. Aku bisa berangkat sendirian" Jawab Draco sambil tersenyum pada ibunya.

Draco memeluk ibunya, "Aku janji akan mengirimimu surat, Mother. Aku janji"

"Jaga dirimu baik-baik, Son. Aku menuggumu di libur natal nanti. Belajarlah dengan sungguh-sungguh" Narcissa membalas pelukan anaknya.

"Baik, Mother. Kalau begitu aku pergi dulu"

Draco sampai di King Cross tepat waktu. Ia berdiri di depan dinding masuk peron 9¾. Ia mengatur napasnya seraya menenangkan dirinya, 'Aku bisa melakukan ini' batinnya.

Ia mendorong trolinya menuju dinding tersebut dan sampai di 9¾. Peron itu sangatlah ramai. Ia bahkan sempat kesusahan untuk masuk ke Hogwarts Express. Ia masuk ke gerbong VVIP milik slytherin, yang mana hanya anak slytherin yg boleh berada disana.

Draco tak melihat keberadaan teman-temannya di gerbong tersebut. Ia mendesah pelan, lalu bergegas mencari tempat duduk. Draco sudah menduga bahwa teman-teman slytherin nya tak ada yang kembali ke Hogwarts.

Hanya beberapa murid Slytherin di tahun ketujuh yang mengulang kembali tahunnya. Kebanyakan mereka tidak mengulang karena malu akan keluarganya yang terlibat asosiasi dengan pelahap maut, namun Draco tidak begitu. Ia sudah tidak peduli lagi. Yang paling penting ia harus menyelesaikan pendidikannya dan segera pergi dari sini.

"Hermione, bagaimana kabarmu?" tanya Luna, yang kini duduk di sebrang Hermione dan Ginny, mereka sudah sampai di Hogwarts dan sedang berada di kereta Thestral.

"Baik, bagaimana denganmu Luna?"

"Sangat baik, selama setahun ini para wracksputs tidak mengangguku lagi. Aku sangat senang sekarang" ucap Luna bersemangat.

"Oh ya, apa kalian sudah mendengarnya, bahwa ada murid baru di Hogwarts?"

Ginny dan Hermione mengerutkan dahi, "Aku belum dengar berita itu, Luna. Apa kau kenal siapa murid baru itu?"

"Entahlah, teman seasramaku semuanya sibuk membahas murid tersebut. Mereka bilang ia sangat tampan, berambut pirang dan berkaca mata" ucap Luna

"Pirang? Mungkinkah itu Malfoy?" tanya Hermione.

"Tetapi Malfoy tak berkaca mata, Hermione. Lagipula untuk apa menebak-nebak, ia pasti akan diperkenalkan oleh professor saat makan malam nanti, dan kita dapat mengetahui siapa murid baru itu" Ginny akhirnya bersuara, dan dibalas anggukan setuju oleh Luma

Setelah menempuh beberapa perjalanan menuju kastil, Ginny dan Hermione memasuki asrama mereka dan bergegas memakai baju seragam. Mereka berjalan berdampingan menuju Great Hall untuk makan malam.

Seperti biasa, McGonagall mengucapkan kata sambutan yang ditujukan kepada semua murid, betapa mereka sangat merindukan murid-murid untuk kembali berkumpul menuntut ilmu di hogwarts.

"Dan sekarang, izinkan saya untuk mengumumkan dua orang yang terpilih menjadi Ketua Murid"

"Perlu saya ingatkan lagi, bahwa pemilihan Ketua Murid ini berdasarkan pada Nilai yang diperoleh selama 6 tahun belajar di Hogwarts"

Great Hall kembali ramai, seluruh asrama menebak-nebak siapa yang akan terpilih menjadi Ketua Murid. Kebanyakan orang sudah tahu pasti Hermione lah yang akan terpilih, sudah sangat jelas. Namun untuk Ketua Murid Pria, belum ada yang bisa menebak dengan benar.

With love, DracoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang