"Aku sudah tidak punya apa-apa lagi disini,, aku akan menyusul dia disana, aku telah kesepian selama bertahun-tahun". Ujar pria itu.
"Tetapi, dengan cara seperti ini dia juga tidak akan bahagia pak! Dia malah membenci dirimu karena ingin mengakhiri hidup, masih banyak hal hal lain yang bisa kau dedikasikan untuk kekasih bapak". Tegas Axel.
"Kau tidak tahu rasanya kehilangan orang yang engkau cintai". Ucap pria itu.
"Aku lebih parah darimu, aku kehilangan seluruh keluargaku". Ucap Axel
"Lebih baik mati dengan pertemuan abadi daripada hidup penuh dengan kerinduan yang tidak akan pernah bisa tersampaikan".
"Kau akan menemukan catatan ku tentang kesendirian dan kesunyian disini selama bertahun - tahun".
"Sebelumnya terima kasih telah datang kesini".
"Selamat tinggal kawan".
Pria itu memutuskan untuk tetap mengakhiri hidupnya. Ia pun melompat dari tiang jembatan.
"Tidakkkk!". Axel mencoba meraih tangannya si pria itu, namun ia terlambat.
"Sudahlah, dasar pria gila, tak punya akal sehat". Ucap Mr. Karter.
"Tidak apa-apa, ayo sekarang kita cari jalan keluar dari sini, lagian dia juga orang yang aneh, tidak berpikir dulu sebelum melakukannya". Tegas Jane.
"Sepertinya aku mengenali siapa pria itu, ah sudahlah lupakan. Baiklah, mari kita lanjutkan perjalanan kita". Ujar Axel.
Mereka pun berlima melanjutkan perjalanan mereka untuk menuju pusat kota.
Ada sesosok makhluk yang muncul dari pepohonan dan bertemu dengan mereka di tengah perjalanan mereka. Makhluk itu terlihat seperti tertusuk benda tajam di bagian lehernya. Dan membawa senjata di tangannya berupa pagar rumah yang sangat runcing seperti ujung tombak. Wajah makhluk itu mirip sekali dengan wajahnya Brandon.
"Siapa itu!? Jangan berani dekat - dekat kemari!". Mr. Karter mencoba melindungi para murid nya.
"Rrrgggghhhhh!". Teriak makhluk itu dari kejauhan.
"Bicara apa dia? Mengapa ia sangat mirip denganku? Apa?!". Tanya Brandon.
"Sebaiknya kita pergi dari sini dan tidak berbuat masalah dengannya". Tegas Axel.
Tiba - tiba makhluk itu berlari dan mengejar mereka dari kejauhan.
"Kalian duluan saja pak, aku yang akan mengalihkan perhatiannya, bawa Caroline lari dari sini, ia tak bisa berlari selayaknya anak muda". Ujar Brandon.
"Baiklah jaga dirimu baik - baik, bapak akan mencari pertolongan jika kita tidak akan bertemu nanti".
Karena Jane merasa Brandon sendirian dan penakut, ia mencoba membantu dirinya untuk mengalihkan perhatian makhluk itu.
"Apa sih Jane, kenapa kau kesini? Sudah kubilang ikut saja bersama yang lain!".
"Eleh, dengan kucing saja takut, apalagi dengan makhluk yang sangat menyeramkan seperti itu".
"Hmm seterah mu saja, sekarang kita harus menjauhkan kita dari kelompok Mr. Karter, dikarenakan ada Caroline disana, ia tak bisa menghindari kejaran makhluk ini".
Sementara itu.
Mr. Karter bersama dengan Caroline dan Axel duluan pergi.
Mereka pun berlari dengan terbagi menjadi 2 kelompok, Brandon dan Jane, dan Mr. Karter bersama Axel dan Caroline.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BUS DRIVER (END)
Mystery / ThrillerSeorang supir bus universitas yang ingin pulang menuju rumahnya setelah lelahnya bekerja seharian, namun terjadilah sebuah kejadian tak terduga menyadarkan dirinya akan suatu hal yang dialaminya selama ini. Apakah hal itu? Silahkan baca ya jika ingi...