EP. 04 : Kejadian yang mengenaskan

47 11 1
                                    

Tak lama kemudian, seorang makhluk yang menyeramkan menerobos masuk secara paksa yang membuat mereka ketakutan.

Karna tempat itu yang lumayan besar sekali, jadi jarak antara mereka dengan makhluk itu cukup jauh dari keberadaan mereka.

"Apa? Kenapa ia terlihat Mr. Karter?". Tanya Jane.

Makhluk itu memiliki wajah yang hancur, seperti tertimpa sesuatu yang berat. Anehnya makhluk itu sangat mirip sekali dengan Mr. Karter.

"Itu tidak penting, yang terpenting adalah kita semua harus keluar dari sini". Jawab Mr. Karter.

"Tapi bagaimana pak!? Jalan keluar satu - satunya adalah pintu utama tersebut". Ujar Brandon.

"Begini saja, kalian bersembunyi, dan biarkan aku yang menghadapinya". Tegas Mr. Karter.

"Apakah dirimu yakin pak?". Tanya Jane.

"Percaya saja padaku, ini demi kalian, saat ia teralihkan olehku, kalian harus segera keluar dari tempat ini".

"Baik pak!". Jawab mereka semua.

Mereka pun bersembunyi dan melihat dari kejauhan Mr. Karter sedang mendatangi makhluk itu.

Dengan keberanian dan satu tongkat pemukul Baseball, ia memberanikan dirinya untuk melawan makhluk itu.

"Rrrrrrggghhhhh!!!".

"Mau apa kau hah?!".

Makhluk itu mengayunkan serangannya, namun Mr. Karter berhasil menghindarinya dengan sempurna.

Dengan keberuntungan yang sangat tinggi, Mr. Karter berhasil membuat makhluk menyeramkan itu terjatuh.

"Huh, huh, huh". Lega ia karna telah mengalahkan makhluk itu.

"Anak - anak, Ayo kita keluar dari tempat ini!".

Para murid nya keluar dari persembunyian mereka dan segera menyusul Mr. Karter.

"Syukurlah kau baik - baik saja". Ucap Caroline.

"Ya terimakasih, berkat kalian aku bisa mengalahkan makhluk itu". Ujar Mr. Karter.

"Mari pak, keluar dari tempat ini!". Seru Jane.

"Duluan saja, bapak akan menyusul kalian". Jawab Mr. Karter.

"Baiklah, ayo teman - teman keluar dari sini". Ucap Axel.

Mereka berempat keluar terlebih dahulu dari tempat itu.

Sementara itu, Mr. Karter masih berada di dalam kantor polisi karna ingin mencari kacamata nya yang jatuh sehabis pertarungannya melawan makhluk tadi.

Kembali ke mereka berlima.

"Mengapa makhluk - makhluk menyeramkan yang muncul dari tadi sangat mirip dengan Mr. Karter dan Brandon?". Tanya Jane.

"Aku juga tidak tahu mengapa". Jawab Axel.

"Aku ingin segera pulang". Ucap Caroline.

"Bukan hanya dirimu saja, aku juga ingin pulang secepatnya dari tempat terkutuk ini". Ujar Brandon.

"Kita semua ingin pulang, tenang, jangan terlalu terburu - buru, kita harus mencari supir bus kita terlebih dahulu agar bisa memandu jalan kita keluar dari sini". Tegas Axel.

"Kemana ya perginya supir bus kita?".Tanya Caroline.

"Entahlah, sekarang kabut sudah semakin tebal, jika kita terus - terusan berada disini, yang ada hanya memperburuk keadaan". Jawab Axel.

"Lama sekali Mr. Karter di dalam, apa yang ia lakukan di dalam sana". Tanya Jane.

"Coba kau periksa ke dalam Jane". Ucap Brandon.

"Tidak usah, biar aku saja". Axel akan memeriksa ke dalam".

Kembali ke Mr. Karter.

"Ini dia! Yang dicari - cari akhirnya ketemu juga". Kacamata nya yang ia cari akhirnya ketemu juga.

"Sebaiknya aku harus keluar dari sini, mereka pasti menungguku diluar".

Axel menemuinya terlebih dahulu.

"Pak, yang lain sedang menunggu bapak".

"Duluan saja, bapak akan segera menyusul".

"Baik pak".

Axel terlebih dahulu keluar dari sana, tak selang lama kemudian,atap kantor polisi yang sudah rapuh tersebut hancur dan jatuh menutup pintu keluar, hanya dalam hitungan detik saja, Axel bisa terjebak di dalam sana bersama Mr. Karter.

"Sialan! Pak! Pak! Apa kau baik - baik saja di dalam sana?". Tanya Axel dengan nada tinggi.

"Ya, aku baik - baik saja".

Dengan sangat amat mengejutkan, makhluk menyeramkan yang telah jatuh telah bangkit kembali.

Mr. Karter yang lengah karna sedang memikirkan jalan keluar akhirnya tertangkap oleh makhluk itu.

Axel dkk yang menyaksikan nya pun berteriak histeris.

"Pak dibelakang bapak! Awas pak!". Teriak mereka semua dari luar.

Makhluk itu melilit dan meremukkan kepala nya membuat ia seolah - olah tertimpa oleh benda yang sangat keras.

Mr. Karter pun tewas, dan makhluk yang menyeramkan yang mirip dengan ia sendiri lenyap tanpa ada satupun tanda - tanda dari makhluk menyeramkan itu.

Axel hanya bisa terdiam diri saja melihat gurunya tewas dibunuh oleh makhluk menyeramkan itu. Ia merasa karna dirinya lah gurunya tewas mengenaskan.

"Sudahlah, tak ada yang harus disesali lagipula ini bukan karna mu beliau tewas,  ayo kita kembali mencari supir bus kita yang hilang di kota yang penuh kabut ini". Ujar Jane.

"Baik". Jawab Axel dengan suara yang berat.

Mereka berempat menyusuri kota dan melewati tempat pemakaman umum, mereka melihat kuburan Smith Family.

"Aneh sekali, padahal di papan berita sebelumnya, keluarga ini wafat berjumlahkan 6 orang, namun disini hanya terdapat 5 kuburan saja, kemana yang satu lagi ya?". Tanya Brandon.

"Entahlah aku juga tidak mengetahuinya". Jawab Axel.

Setelah melewati area pemakaman umum di kota itu, mereka tak sengaja menemukan rumah tua yang sudah hangus terbakar dan tak lain dan tak bukan rumah itu adalah milik Kane Smith, salah satu keluarga terkaya di kota itu pada masanya yang tewas karna kejadian kebakaran misterius. Dari 6 anggota keluarga yang dikabarkan meninggal, hanya terdapat 5 kuburan saja yang ada di tempat pemakaman umum. Apakah salah satu dari keluarga Smith Family ada kaitannya dengan ini semua?

Dirumah itulah akan menjadi jawaban dari asal makhluk menyeramkan itu, bagaimana bisa ada makhluk yang mirip dengan mereka. Karna hal yang semakin janggal yang harus membuat mereka berpikir keras kemanakah supir bus setelah tergelincir nya bus di awal mereka sampai disini.

Saat Axel menginjakkan kaki di depan pintu rumah itu, kepala nya sangat sakit sekali secara tiba - tiba tanpa ada sebab yang jelas.

Kuncinya disini adalah dimanakah supir bus mereka?
Mengapa bisa tiba - tiba menghilang tanpa sebab? Mengapa ada makhluk menyeramkan yang sangat mirip dengan salah satu dari mereka. Nantikan di episode selanjutnya yang mungkun akan menjadi episode terakhir dari cerita ini!

BERSAMBUNG...

THE BUS DRIVER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang