ENAM

1 0 0
                                    

"Apa ko buat disini? Mau duit?"

Geram dengan si gemok,datang ke rumah dengan muka sedih dia. Nda habis2 mengadu pasal mama kena pukul.

"Kak,Tim datang sebab mau buat perjanjian bah. Kak sibukkah?"

Terus sa bingung sana,apa lagi dia mau nih.

"Mengada betul la ko ini aa,ko datang mau cakap itu seja?"

"Kak,Tim serius ni kak."

Sa perhati lagi ni budak gemok dengan muka serius dia. Muka dia betul2 nda boleh bawa bincang. Serius betul dengan nada suara dia yang sedih semacam. Nda lama lepas tu dia tarik tangan sa dan terus peluk sa sekuat hati dia. Sambil dia menangis sana. Sa betul2 nda sangka,dia nda pernah macam ni. Tanpa tunggu lama,sa tulak dia. Berair ni mata dia,pipi dia basah dengan air mata.

"Ko jangan bikin panas,ko cakap sekarang apa ko mau cakap!!"

Ni anak terus duduk melutut. Sa bingung lagi.

"Kak janji dengan Tim,kalau jadi apa2 dengan Tim kak mesti jaga Mama. Kak mesti lindungi dia dari Bapa!"

"Hah!"

"Kalau boleh bawa mama lari dari Bapa!"

"Apa ko mengarut ni ah!"

"Janji kak boleh?"

Kalau sa nda mau,entah bila dia mau pergi. Mau nda mau sa angguk seja kasi percaya dia.

"Sekarang Tim sudah senang hati kak,terima kasih kak. Jangan lupa janji kak dengan Tim ya."

Tiba2 bergegas dia mau bangun dan berlalu dari situ,sa cepat2 tarik telinga dia. Dia nda rasa sakit pun. Dia masih senyum sambil air mata dia jatuh nda berhenti.

"Kak,Tim mau pergi dulu. "
"Kemana?"
"Mau siap sedia."
"Mau siap kemana?"
"Selama Tim hidup belum pernah Tim buat apa2 Kak,jadi selagi Tim hidup ni Tim mau lindungi mama."
"Mama? Ko nda payah la mau mengada2 ah,ko tu budak lagi."
"Nda kisah la Kak budak ka macammna,tapi mama betul2 perlukan perlindungan"

Geram dengan kata2 ni budak terus sa besarkan mata sa,menahan marah.

"Mama yang mesti lindungi anaknya,bukan anak yang lindungi mamanya. Ko tu masih budak,buat la macam budak. Datang kesini entah apa2,buat sa marah seja."

Muka dia sedih lagi,tambah laju airmata dia keluar.

"Kalau Kak perlukan Tim,kasi tau seja ah. Selagi Tim masih ada,cuma sekarang Tim sibuk mau lindungi Mama. Tim pergi dulu Kak.  Jaga diri."

Terdiam sa sana,entah apa la kejadiannya ni anak. Sa mula rasa nda senang hati,mesti ada yang nda kena. Bergegas sa masuk kerumah ambil sling bag dan henfon sa. Sebelum kunci rumah,sa sempat baca chat Stella masuk.

'Tolong masak nasi,sa beli lauk ni.'

Langkah sa terhenti disana,sambil terbayang muka si gemok.  Serba salah pula dibuatnya.  Masak nasi atau kejar si gemok.

Tanpa fikir panjang,sa teruskan langkah sa. Malangnya sa terlambat,si gemok sudah teda sana.

'Cepatnya dia..'

Puas sa berfikir dimana diorang si gemok tinggal,tapi nda tau pula. Sebab selama ni nda pernah ambil tau pasal diorang anak beranak.

Berdiri dibawah panas sambil menghadap pagar rumah yang tertutup rapat,berat langkah sa mau masuk balik.

'Kak janji dengan Tim,kalau jadi apa2 dengan Tim kak mesti jaga Mama. Kak mesti lindungi dia dari Bapa!'

Tiba2 timbul rasa kesian dengan si gemok,semangat pula dia mau lindungi mama. Yang si mama pula entah apa dia buat sebagai seorang mama. Selama ni pun,dia nda pernah buat apa2 untuk sa. Geram!!

.......

Menunggu dari tadi,nda juga ada tu budak. Entah kemana dia pergi. Sa punya kerja punya banyak di ofis,dia main kol saja mau kasi tau ada emergency.

Mau dekat setengah jam menunggu dia,nda muncul2. Baru seja mau batalkan niat jumpa Timothy,tiba2 cermin kereta diketuk dari luar. Senyum2 si Timothy diluar .

"Laaa kemana?,lama abang tunggu."
"Boleh masuk bang?"
"Bah cepat ko sana"

Masuk seja dia.

"Bang,boleh ka janji dengan sa?"
"Janji apa?"
"Bolehkah janji kalau terjadi apa2 dengan sa,abang tolong lindungi mama dan cari kakak sa."
"Amboi bukan main ko ya,abang ko ni lukis pelan seja. Mana la pandai mau melindungi,menjaga diri sendiri pun susah.'
"Tapi sa nda ada orang lain lagi selain kakak dan abang."
"Abang minta maaf la Tim kalau abang buat Tim sedih,abang sebenarnya sibuk. Ingatkan tadi ada apa hal tadi,abang risau la."
"Maaf bang,kalau sa selalu menyusahkan abang ya."
"Kenapa sebenarnya ni?"
"Janji dengan sa bang,kalau terjadi apa2 dengan sa. Abang mesti tolong lindungi mama sa dan cari kakak sa."
"Kenapa cakap macam tu Tim?,budak2 nda boleh cakap begitu bah."
"Tim nda tahan sudah meninguk mama selalu kena pukul dengan bapa. Tim mesti buat sesuatu."
"Jangan la masuk campur hal orang dewasa,pandai la diorang selesaikan nanti."

Sengaja mau cakap begitu,padahal memang diri sendiri nda tahan dengar mamanya kena pukul.

"Kita pergi cari kakak la,mau?"
"Jangannnn bang!"
"Laa... kenapa?"
"Tadi sudah Tim cari kakak'
"Jadi?"
"Kakak sudah janji mau melindungi mama kalau jadi apa2 sama sa bang."
"Tu seja?"
"Iya"
"Laaaaa, semua orang pun boleh berjanji. Tapi belum tentu lagi..."

Baru mau sambung ayat,mendung muka Timothy. Tersilap pula. Dia diam nda berbunyi.

"Abang janji!"

Dia terus menoleh sambil tersenyum.

"Terima kasih abang."
"Tapi..."
"Kenapa abang?"
"Abang betul2 banyak kerja ni,abang mesti pergi sekarang."
"Oh ya!"

Bergegas dia mau keluar dari kereta.

"Abang mimang terbaik!"

Sa hanya mampu senyum. Padahal dalam hati.

'Bapa nda guna! Kakak pentingkan diri sendiri plus nda guna!'

KISAH YANG AKU INGINKANWhere stories live. Discover now