Prolog

29 6 6
                                    

Seorang gadis memandang sendu  sebuah piguran foto, dalam foto tersebut berisikan keluarga yang harmonis. Foto yang menunjukan anak perempuan dan laki-laki yang tersenyum lebar, disisi kanan dan kiri kedua anak itu terdapat sepasang suami istri.

Itu foto keluarganya yang diambil saat perayaan ulang tahunnya yang ke-8 tahun.

Kilas kebahagiaan yang terpancar dari keluarga kecil itu tampak terlihat, dimana saat itu semuanya masih baik-baik saja, dimana keluarga itu masih tampak bahagia.

Hingga semuanya hancur saat, sang ayah memutuskan untuk kembali bekerja menjadi seorang dokter dan perusahaan kembali dipegang sang ibu. keduanya yang dulu memiliki banyak waktu terhadap keluarga, kini sirna. keduanya sama-sama sibuk akan pekerjaan masing-masing.

Sang ayah yang selalu lembur dengan alasan banyak pasien namun, siapa yang tau itu benar karena para pasien atau hal lainnya? dan sang ibu yang selalu sibuk mengurus kantornya. meski tetap mengurus rumah wanita itu lebih menomor satukan kantornya.

Rahang gadis itu mengeras mengingat masa lalu membuatnya muak, semua impiannya tentang kebahagiaan di masa remaja hilang begitu saja, hanya karena keegoisan orang tuannya.

Berdecak malas membanting piguran tersebuat kesembarang arah hingga menimbulkan bunyi benturan keras. di rumahnya hanya ada ia dan kakak laki-laki nya, yang tidak peduli dengan apapun selain belajar, belajar, dan belajar.

Jika ditanya kenapa terus belajar cowok itu akan menjawab "Demi mama" itu lah alasannya. yang pasti untuk menjadi penerus di perusahaan ibunya nanti, yang tentunya karena terpaksa.

"Bego" gumamnya Menghela nafas panjang menggubah posisi duduknya menjadi berbaring, memejamkan matanya hingga tak lama alam mimpi merenggut kesadarannya.

AKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang