AKARA [2]

21 5 8
                                    

Happy Reading

°°°

Seorang siswa berdiri didepan meja Raka. ia mendongak guna melihat seseorang di hadapannya. mengerutkan dahi bingung, Raka bertanya "Ada apa ya?"

Orang itu hanya memandang Raka datar tangannya bergerak membuang buku keatas meja, setelah itu bersedekap dada. "Kerjain tugas gue"

Menghela nafas Raka mengambil buku tersebut, setelah itu siswa bername tag Fajar itu kembali kemajanya. ingin menolak namun tidak mau membuat keributan. sudah tiga puluh menit yang lalu bel masuk, namun guru belum juga datang mungkin sedikit terlambat.

Pintu kelas terbuka semua orang melihat kearah pintu, sedangkan Raka? ia masih fokus pada buku. orang didepan pintu tersenyum tipis kearah Raka yang duduk dimeja paling belakang, melangkah maju setelah itu duduk disampingnya.

Merasakan pergerakan disebelahnya Raka menoleh, disebelahnya ada Nara tangannya dilipat diatas meja sedangkan kepalanya dibenamkan dilipatan tangannya. setelah itu Raka kembali fokus ke buku.

"Lagi ngapain Lo" Nara bertanya Tanpa merubah posisinya

Tanpa menoleh Raka menjawab "Ngerjain tugas"

Mengangkat kepalanya Nara sedikit mencondongkan tubuhnya kearah Raka, guna melihat tugas yang cowok disebelahnya kerjakan.

"Ngapain kesini?" Itu suara Raka, cowok itu bertanya pasalnya ini jam pelajaran, kenapa Nara ada disini bukankah tadi ada guru dikelas  gadis itu.

"Bolos" balasnya kelewat santai, tadi di kelasnya memang ada guru baru tiga puluh menit pelajaran berlangsung gadis itu meminta izin ke toilet padahal tujuannya adalah kelas Raka. ia bolos sebab tak suka pelajaran matematika ditambah guru yang mengajar itu guru killer, terlalu banyak alasan memang.

Memutar bola matanya, Raka mencibir. "Selalu aja, kebiasaan"

Mengangkat bahu tak acuh kembali ke posisinya, namun sebelum itu matanya menangkap keganjalan dibuku yang ada dihadapan Raka. menarik paksa buku yang sedang Raka tulis.

"Eh kenapa sih, sini balikin" pinta cowok itu.

"FAJAR" bukan menuruti perkataan Raka gadis itu justru membaca nama yang ada dibuku tersebut dengan nada keras, membuat semua orang yang ada di kelas terlonjak kaget.

Sedangkan Fajar mendengar namanya disebut cowok itu menolah "Ya?" Tanyanya belum sadar bahwa ia sedang berurusan dengan seorang Nara.

Raka berusaha merebut buku tersebut namun kalah cepat sebab Nara telah berdiri dari duduknya dan berjalan kearah Fajar.

Menelan salivanya dengan kasar Fajar baru sadar kenapa Nara memanggilnya.

Takut? ya sebut saja ia takut, sebab pernah sekali waktu itu Nara berkelahi dengan seorang siswa yang berujung siswa tersebut memiliki luka-luka di wajahnya. terdengar mustahil tapi ini Nara, gadis dengan tatapan tajam dan kuku yang cukup panjang, jangan lupakan mulutnya yang pedas.

Dan kini Fajar bermasalah dengan seorang Nara, tidak heran satu sekolah pun tau kalau Nara adalah gadis judes dan bar-bar dan satu sekolah tau bahwa gadis itu dekat dengan Raka dan Langit, tapi mereka tidak tau hubungan ketiganya. di tambah Langit lumayan populer disekolah. hanya Raka yang dikenal karena selalu dibully.

Membanting kasar buku yang ia pegang tepat di wajah Fajar "Kerjain sendiri, punya tangan kan? Kalau udah bosan sama tangan lo, sini biar gue potong. sekalian aja gak usah punya tangan!!" sarkasnya, untung lah hanya kata-kata pedas itu yang keluar bukan sebuah tamparan.

Setelah itu kembali kemeja Raka, cowok itu memandang Nara datar. sedangkan Nara hanya mengangkat bahu tak acuh, lalu kembali membenamkan kepalanya dilipatan tangan. baru saja Raka ingin membuka suara seorang guru masuk.

AKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang