- 02 : Pertemuan -

14 4 0
                                    

Hari ini hari kedua MPlS, kegiatan masih sama seperti kemarin mereka berkumpul di aula sekolah untuk mendengarkan dan mendapatkan materi dari para pemateri yang datang.

Selama kegiatan berlangsung Deysa tidak bisa fokus sama sekali, entah kenapa dia selalu teringat kejadian kemarin di gudang sekolah.

"Yakali yang kemarin itu Kaka Osis, masa iya dia begitu sih?" Pertanyaan seperti itu selalu muncul di otaknya.

"Dey Dey lo kenapa si?" Bisik Caca "Dey" bisiknya sekali lagi sambil menyenggol lengan Deysa pelan.

"hah? Kenapa ca?"

"Sttt, diem Dey kita di liatin sama pemateri dari tadi" bisiknya sambil menutup mulut Deysa menggunakan tangannya.

Deysa langsung mengalihkan pandangannya ke depan dan langsung pura-pura mencatat materi yang disampaikan.

_____________

Jam istirahat pun tiba, para siswa siswi mulai berisik, ada yang melakukan peregangan karena lelah duduk dari tadi, ada yang pergi ke toilet, dan ada yang makan sambil gibah, beginilah kalau sudah jam istirahat.

"Eh Dey, Lo kenapa si?" Tanya Caca

"Aku gapapa ca"

"Gapapa dari mananya coba, lo ngelamun mulu lagi ada masalah ya?" Tanya Caca kembali pada Deysa.

Deysa bingung apakah harus dia cerita ke Caca tentang apa yang dia liat kemarin? Kalau ternyata kemarin dia salah liat bagaimana? Nanti kan jatuhnya malah fitnah, ah sudahlah lebih baik dia pendam saja.

"Gak ada kok ca, aku kepikiran drakor semalem belum kelar nonton soalnya jadi masih penasaran banget hehe" jelas nya ke Caca yang sudah pasti itu semua penjelasan bohong :)

"Yeu, gue kira lo lagi ada masalah jadi ngelamun gitu"

"Eits belum kelar ngedrakor itu juga masalah Ca, nih buktinya aku masih kepikiran sama lanjutan drakornya apa" 

"Serah lo dah, gue anti drakor-drakor kleb"

"Awas loh kena karma kamu, biasanya yang begini pasti gak lama jadi bucin drakor" ucap Deysa sambil menakut nakuti Caca.

"Gue jamin, gak bakal suka gue" jawab Caca dengan sedikit sombong.

Saat sedang asik berbicara dengan Caca, tangan Deysa tiba-tiba ditarik oleh seseorang sontak hal itu membuat Deysa sangat kaget begitupun Caca. 

"Eh apaan sih?" Ucapnya sambil melihat orang yang menarik tangannya itu "aduh mampus ini kan cowok yang aku liat kemarin, duh duh aku harus gimana?? Aaaa mama mau pulang....."  rengeknya dalam hati. 

"Ikut gue" ucap laki-laki yang mengenakan pakaian putih abu-abu dan almamater warna biru yang dilengkapi sebuah pin yang bertuliskan Bian Argatra wakil ketua osis.

Bian membawa Deysa keluar aula dan menuju ke gudang, sebenarnya Deysa sudah mencoba untuk melepaskan diri tapi apa daya genggaman tangan Bian sangat kuat Deysa yakin setelah ini pergelangan tangannya pasti akan merah.

Setelah sampai di gudang dengan cepat Deysa melepas paksa genggaman Bian.

"Lepas deh kak!" Ucap Deysa dengan nada yang tidak santai.

"Ini punya Lo kan Deysa Mehrunnisa?" Ucap laki-laki itu sambil menunjukkan name tag Deysa yang saat ini ada di genggamnya.

"I-itu" Deysa merutuki dirinya yang menjadi gagap, membuat malu saja udah tadi awalnya sok ngegas eh sekarang malah gagap :').

"Itu apa? Jawab yang jelas!" Bentaknya

"Iya itu punya ku, santai aja kali kak jangan bentak-bentak gitu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Deysa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang