𓄷 O5.

39 15 9
                                    

'Aku menyayangi kalian, aku akan melindungi kalian....'

.

.

.

"Rabu-han...."

Mendengar suara Kohaku, Aira mengusap air matanya yang tersisa. "Y—ya? Maaf Kohakucchi, aku merasa bahagia ... sangat bahagia, karena aku pernah berjanji untuk melindungi mereka sebelum kematianku tiba."

Aira yang sekarang duduk di ayunan di taman bermain, melepaskan Kohaku untuk kembali ke wujud fisiknya. Mereka bisa bermain karena sosok mereka tak akan terlihat oleh manusia. Kohaku tersenyum melihat Aira, "Selamat, Rabu-han."

"Terima kasih," jawab Aira. "Kohakucchi, ayo bermain sebentar di sini."

"Oh? Ko ko ko~ baiklah. Sisi kekanakanmu mulai kembali, ya."

"Kohakucchi tidak adil! Kenapa Kohakucchi bisa bersikap lebih dewasa dariku padahal kita seumuran?!"

"Bawaan dari lahir..?"

Bibir kecilnya mengerucut maju, lalu mengayunkan ayunan untuk meluapkan kekesalan. Kohaku tertawa kecil melihat partnernya yang menggemaskan. "Ah iya, daku ingin pergi sebentar ke rumah kura-kura itu."

"Baiklah," Aira lanjut bermain sendiri sedangkan Kohaku pergi ke arah yang berlawanan. Anila malam tidak begitu dingin, namun cukup sejuk. Hal kecil ini membuat gadis itu kembali tersenyum.

"Hiks...."

Atensinya teralihkan ke arah wilayah kotak pasir, ada gadis kecil yang mengeluarkan suara tangisan di sana sembari mengais pasir. Hati Aira terenyuh, Ia bangkit dari duduknya dan menghampiri gadis itu perlahan.

"Anu ... mengapa kau menangis?"

"Aku kesepian...." Gadis itu menoleh, dengan senyuman lebar yang mengerikan.

"Aku ... kesepian ... kesepian!"

Suara yang menggelitik telinga menjadi menggelegar. Sosok gadis tadi menjadi hitam dan abstrak, menyeramkan untuk dilihat. Aira syok, kakinya terasa kaku dan pandangannya terkunci ke arah 'makhluk' itu.

"RABU-HAN!"

.

.

.

.

.

Gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gelap

Dingin

Suram....

Bagai kelopak yang membeku, Aira tak bisa membuka matanya.

Ia merasa seperti berada di dalam samudra. Tenggelam dalam kegelapan tanpa cahaya sedikitpun.

Hanya indra perabanya yang dapat merasakan situasi sekitar, namun semuanya sama saja. Hawa dingin seperti air es menyentuh kulit sebagai teman.

twilight's reverie › kohaku x fem! airaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang