Pagi tadi aku melintas di depan rumahmu.
Aku bertemu bel rumahmu yang menguning dan setumpuk sajak yang terlantar di bawah kursi.
Meringkuk pilu bersama debu yang terdampar di jendela, sebab tak pernah kau beri pintu.
Kerontang dan mati sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
S i n g g a h
PoetryRumah singgah bagi anak-anak kata yang saban hari melintasi kepala dara ugahari yang mati suri setiap kali menontoni Instagram story milik teruna empunya hati-yang tidak kunjung menyadari eksistensinya di muka bumi.