Masih sepi nih. Ditunggu vote dan komentarnya ya💫
Jangan lupa follow juga biar notifikasi nya muncul pas aku kirim pesan update wkwkAdisty menatap bangku taman yang sedang kosong tanpa memperduliin Cloe yang memohon-mohon dengan wajah memelasnya. Dihelanya nafas jengah dan menatap Cloe malas.
"Gue bilang gak bisa ya gak bisa,Cloe," tolaknya kesal entah untuk keberapa kali.
Bagaimana tidak kesal kalau ketenangannya di ganggu. Sungguh harusnya Adisty mendapatkan waktu tenang setelah pertemuannya dengan Ghea yang tidak terduga itu. Sudah dua minggu semenjak pertemuannya dengan Ghea dan semenjak itupula ia Adisty memutuskan untuk mengurung diri di apartemen untuk menghindari kemungkinan kecil bertemu dengan Ghea. Adisty meyakini dimana ada Ghea disitu pasti ada Gada, untuk itu ia sangatlah malas keluar demi menghindari pasangan tersebut. Adisty bukan dendam, tapi bukan berarti ia tak kesal. Dia kesal tentu saja. Rasa kecewa dan sakit hati itu masih membumbung tinggi dihatinya. Namun setelah difikir kembali, untuk apa? Sudah terlalu lama dan tidak berguna untuknya meraung-raung kesakitan. Hatinya sudah kebas semenjak kepergian anak dan orang tuanya.
Mengingat pasangan itu membuatnya kembali mengingat Iman dan segala penghianatan yang dilakukannya. Ia mendesah lelah, belum selesai mimpi-mimpi itu, ia harus dihadapkan dengan kenyataan baru bahwa Ghea dan kemungkinan Gada ada di negara yang sama dengannya. Kepalanya sungguh pusing. Sangat.
Belum lagi tingkah Cloe yang memohon-mohon agar ia ikut kerumah kakek dan neneknya di Indonesia. Dan berniat mengenalkan sahabat lelakinya. Sungguh gila, bagaimana bisa ia menyodorkan laki-laki disaat ia sendiri masih berkabung atas kehilangannya?
Tanpa memperdulikan Cloe, ia kembali menatap bangku taman dengan lesu."Dist, tolong ya, temenin gue," pintanya memelas.
Dihelanya nafas lelah dan kembali meneguk air mineral dingin dengan nikmat tanpa memperdulikan wajah memelas Cloe.
"Disty, please..."
Kembali dihela nafas lelah menatap Cloe yang sudah berkaca-kaca.
"Cloe,tujuan lo pulang ke Indonesia itu buat apa,hmm?"
"Ya ketemu nenek si, tapi.."
"Tapi..?"
"Sekalian jodohin lo sama temen gue hehe." Jawab Cloe sembari terkekeh hambar.
"Uda lah Cloe, gak bisa gue. Lagian setelah wisuda gue bakal balik ke Indonesia, sekalian aja, tapi gue gak mau ya ada acara jodoh-jodohan."
Cloe menghela nafas lelah, temannya ini masih saja seperti ini.
"Dist, justru karena lo mau menetap lagi di Indo, gue ngajak lo balik lebih awal untuk terapi. Dan lagi.."
"Stop Cloe! Gak ada kata dan lagi, lagi!" Sahutnya setengah berteriak. Nafasnya tersengal, sekelebat bayangan tentang negara kelahirannya membuat debaran didadanya membuncah, seakan ingin dikeluarkan. Semua terasa menyesakkan.
"Oke oke, gue diem." Sahut Cloe yang melihat emosi Adisty terasa tak stabil.
"Masih ada waktu satu minggu untuk lo pikirin tawaran gue, Dist. Gue gak akan maksa lagi, tapi coba pertimbangin." Ujarnya menghela nafas lelah. Sungguh ia tak bermaksud membuat sahabatnya kesakitan seperti ini. Namun Cloe merasa perlu melakukannya. Adisty sudah meratap terlalu lama!
"Gue sudah ngomong sama Adimas soal ini, dan dia bilang semua keputusan ada di tangan lo."
"Lo lihat diri lo sekarang, baru bayangin negara nya aja emosi lo kacau kayak gini, lo perlu kesana buat hadapin ketakutan lo. Toh disana belum tentu juga lo ketemu mantan kan hehehe" sahutnya lagi dengan cengengesan, berharap sedikit menurunkan emosi sahabatnya.
"Jadi coba pikirin Baik-baik kalau lo pengen segera sembuh. Ketika lo menetap disana nanti, lo gak akan kesulitan untuk beradaptasi lagi dan bisa langsung fokus kerja kalau lo uda pulang lebih dulu. Gak lama kok, cuma seminggu." Tutup Cloe sebelum meninggalkan Adisty yang masih menggenggam tangannya erat.
Tbc
17 April 2022
Hai, apakah masih ada yang membaca cerita ini? Setelah sekian lama, akhirnya aku memutuskan untuk update kembali. Maaf ya sedikit dulu, ini masih pemanasan:v aku sudah lama gak nulis cerita karena kebanyakan nulis paper penelitian wkwkwk
Coba yang masih baca komen disini ya😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Here Without You (TnM-2)
Romance-Teacher And Me 2- Hatinya pedih dikarenakan kehilangan. Hari ini Adisty akhirnya tau bahwa ia sudah banyak kehilangan. Hari ini, disini, dinegara kelahiran almarhum papanya. Adisty dengan keping-keping hatinya mencoba bertahan. Mencoba memberitahu...