4. menemani

21 1 0
                                    

Siang yang terik didalam cafe yang mulai sepi setelah jam makan siang di hari minggu ini, suara lonceng pintu berbunyi, menandakan ada pelanggan datang lagi.

'kringgg' 

perempuan berperawakan tinggi masuk berbalut setelan gamis hitam dengan pasmina peach bersneakers whiterose berjalan anggun mengedarkan pandangan ke penjuru cafe mencari keberadaan seseorang.

" hiiii...'' sapanya saat menemukan yangdia cari duduk di sisi pojok cafe,

"hiii, lama banget bu,''yang duduk melambaikan tangan kepada Tania yang bergamis hitam itu.

"udah lama buk?'' tanya Tania seraya duduk di hadapan Luthfiana Mambar,

"belum kok, pesen dulu aja kamu."

Luthfiana Mambar salah satu sahabat Tania juga menjadi patner Tania dalam berbisnis. Bangku sekolah yang menyatukan mereka dan mencari celah mendapatkan keuntungan saat kuliahlah yang merekatkan mereka.

"gimana di konveksi lancar?" Tanya Tania setelah memesan makanan,

"Alhamdulillah, penjualannya juga baik, kamu udah baca laporan keuangan yang aku kirim kan?" dijawab anggukan oleh Tania

Bisnis milik mereka ini kini diurus oleh Luthfiana karena Tania juga mesti mengajar, awalnya di masa kuliah dulu mereka terjun bersama tapi lulus kuliah Tania diterima menjadi PNS alhasil tidak bisa sepenuh sebelumnya untuk mengurus bisnis mereka.

"maaf ya gak banyak bantu akhir-akhir ini, lagi banyak urusan sama dinas."

"Gak papa, modal dari kamu juga masih jadi dominasi ini." guyon Luthfi ringan..

"alah kamu ini, aku kasian nya kamu nanti capek, rekrut orang lagi aja Fi, aku rasa di bagian admin sama kantor kalo cuma kamu ber3 sama Dina, Sela akan capek..." saran Tania,

karena bagian admin dan keuangan hanya ada 3 orang, tapi untuk konveksi dan dapur ada sekitar 10 orang.

"kapan-kapan kita rapatin aja kali ya sama yang lain?" jawab Luthfi

"ok. yaudah makan dulu aja."

"habis ini kamu ke konveksi sekalian kan Tan?"

"iya dong," setelahnya mereka pun makan dengan hening

Bisnis ini sudah memiliki toko resmi di berbagai platfom medsos juga icomer aplikasi belanja digital, meraka menjual makanan ringan sampai pakaian muslim wanita, yang mereka produksi sendiri.

konveksi kecil mereka miliki sekarang dengan dapur untuk makanan ringan di sebelahnya. Salah satu mimpi Tania untuk bisa membuka lapangan kerja juga mencerdaskan bangsa lewat mengajar, semua dia jalani sekarang. Kini Membantu Luthfi saat dia senggang dengan tetap memprioritaskan tugasnya sebagai guru.

karena tidak setiap hari bisa berkunjung ke konveksi kadang Tania hanya bisa memantau pesanan dan keuangan melalui ponsel, dan datang ke konveksi saat waktunya luang saja, mengajar tetaplah yang utama.

.....

sesampainya di konveksi Tania mulai berkeliling mengecek dan juga menjahit beberapa Hijab yang sudah terpotong tapi belum sempai dijahit karena terbentur jam pulang kemarin. Karena hati ini libur jadi masih sedikit terbengkalai.

Jangan meremehkan seorang Tania, dia mahir menjahit, jangankan mesin jahit, dia menjahit hanya dengan jarum dan benang aja bisa jadi tas,dompet,masker,dll.

setelah menyelesaikan menjahit 15 jilbab segiempat Tania lalu membantu Luthfi yang sedang sibuk mampacking pesanan via online.

"Fi?" panggil Tania memulai percakapan setelah bening beberapa saat, yang hanya dibalas gumaman oleh Luthfi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERJODOH. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang