Enough

7 2 0
                                    

5 Tahun Kemudian

MC POV

"AKH!"

Aku berteriak setelah menerima tendangan dipunggungku yang membuatku jatuh tersungkur.

"HAHAHA!" orang yang menendangku tertawa keras.

"Kenapa? Kau terluka??"

"Lemahnya~"

Aku meringis kesakitan. Aku pun duduk di tanah sembari memegang pundakku.

"Kenapa.."

Suara barang-barang jatuh membuatku menoleh, dan aku melihat mereka sedang membongkar isi tasku. Mereka pun nampak senang saat menemukan dompetku, kemudian membuang tasku ke tanah dan pergi begitu saja.

Aku melihat ketiga gadis yang sering membully-ku pergi, kemudian termenung sedih setelah punggung mereka sudah tidak terlihat.

Setelah beberapa menit termenung, aku yang masih memegang pundakku mencoba bangkit, kemudian membereskan tasku kembali dengan lemah.

"Kenapa.. Dunia begitu membenciku..?"

Setelah beres-beres, aku pun berdiri dan berjalan pergi dari taman belakang sekolah. Saat aku melewati UKS, bu Nana, dokter di UKS melihatku, kemudian memanggilku untuk masuk ke UKS.

"Iya, bu?" aku bertanya setelah berdiri di hadapannya yang tengah duduk di kursinya.

"Kamu kenapa? Bagaimana bisa luka seperti ini??" bu Nana bertanya dengan nada khawatir sembari menyentuh pipiku yang terdapat bekas sayatan.

"...saya terjatuh saat mengambil sesuatu di gudang, dan pipi saya mengenai serpihan kaca."

Bu Nana menghela napas lega, namun masih ada kekhawatiran di wajahnya. "Obati dulu ya, nak. Sebentar, ibu ambilkan–"

"Tidak apa apa, bu," aku menyelanya. "Ini luka kecil, saya akan mengobatinya di rumah."

Bu Nana nampak ingin mengatakan sesuatu, namun setelah aku menggeleng pelan, ia pun menghela napas lagi. "Baiklah, hati-hati ya."

Aku mengangguk lalu membungkuk padanya sejenak. Kemudian berjalan keluar UKS.

- Time Skip | Di Rumah MC -

"Aku pulang.." aku menggumam entah pada siapa.

Sejak kematian orang tuaku, aku di urus oleh saudari ibuku, namun setelah masuk kelas 1 SMP, bibiku dan keluarganya pergi keluar kota, sementara aku melanjutkan hidupku sendirian di rumah yang suram ini.

Berhubung aku sudah diajarkan mandiri, aku dapat mengurus semua pekerjaan rumah. Yang kurang hanya satu. Sosial. Semenjak kematian orang tuaku, aku menutup diriku dari dunia luar. Saat SD, aku membuat teman karena tidak ingin melihat bibiku khawatir. Singkatnya, terpaksa.

Namun sekarang, aku tinggal sendirian. Bebas. Bukan hanya karena aku tidak mau bersosialisasi, aku juga tidak bisa. Sementara keluarga jauhku tidak tahu kondisiku, itu tidak masalah. Aku tidak ingin merepotkan mereka terlalu banyak.

Aku adalah seorang kutu buku dan pemalu, karna itulah aku dibully. Berbagai ancaman juga mereka katakan agar aku tak mengadu pada orang lain. Sejak awal masuk sekolah, aku sudah sering mendapatkan luka fisik dan mental dari mereka yang membully-ku.

Aku mulai menjalankan rutinitasku. Makan, mandi, mencuci, dll. Setelah semuanya selesai hingga jam 7, aku pun pergi ke kamarku untuk belajar. Jam 9 malam, aku pun pergi tidur.

Dan tentu saja... Selalu ada air mata sebelum aku terlelap.

- Time Skip | Pagi Hari -

Aku bangun saat alarm ku bunyi pada pukul 6 tepat, dan segera menjalankan rutinitas pagiku. Mandi, membuat sarapan, membersihkan rumah, dll. Semuanya sudah seperti dijadwalkan. Akhirnya setelah semuanya selesai, aku pun berangkat sekolah.

It's [Not] YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang