Happy reading.
Guyss kalo ada typo tandain ya terimakasih <3
*****
"SELAMAT PAGI ANAK-ANAK"
Salam seorang guru yang menghentikan perdebatan mereka. Bu Ririn, guru biologi idola para siswa, selain masih muda ia juga tidak seperti guru lainnya yang galak saat pelajaran, justru dia lebih freandly.
"Loh Sam kamu kok masih berdiri? Bisulan ya?" Tanya bu Ririn membuat seisi kelas tertawa.
"Yah bu jangan gitu lah, bangku saya diambil sama anak onta ni buk."
Lia menggelengkan kepalanya "orang saya duluan duduk disini "ucapnya membela.
Bu Ririn berdecak sebal "Sudah sudah mending kalian suit dulu yang kalah duduk sama Ken"
Ken? Dia menjadi penonton yang anteng melihat perdebatan di pagi hari dengan wajah datarnya.
"Yes gue menang, jadi silahkan menyingkir Lia cantik."
Lia berdecak namun tak urungkan untuk segera beranjak, meski sedikit tidak iklas tapi ya sudahlah.
Kini dia duduk di samping Cery yang asik bermain hp di kolong meja.
"Cer geser dong gue duduk disana" Pinta Lia. Cery menurut, menggeser tempat duduknya dan menepuk bahu temannya "Sabar ya, orang sabar pantatnya lebar."
Lia memutar bola matanya malas membuat Cery terkekeh geli.
"Nah karena masalah sudah selesai ibu akan perkenalkan teman baru untuk kalian, Silahkan Masuk Nak."
Semua mata tertuju pada pintu kelas, terlihat gadis manis yang baru memasuki kelas.
"Hai semua, Kenalin nama gue Alana, Biasanya dipanggil Lana. Gue pindah dari Bali gue harap kita bisa temenan ya" kenalnya dengan senyuman manis.
Lia yang tadi menelungkupkan kepala di kedua lengannya seketika mendongak saat mendengar suara yang menurutnya familiar.
"Kamu bisa duduk di sebelah sana ya" ucap bu Ririn seraya menunjuk bangku di samping Lia.
"Oke anak-anak sekarang kita langsung ke materi yaa, kalo masalah perkenalan itu nanti saja yaa"
" Yahh buu baru jugaa masuk, masa langsung belajar"
*****
"Haii cantik kenalin gue Cery Alta Pricilla, panggil aja-,"
"Cacil"
Perkataan Cery dipotong sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, Ia menabok gemas lengan temannya itu.
"Jangan didengerin bisikan setan, panggil aja Cery okeyy" lanjutnya lagi.
"Kalo mau manggil buah aja gapapa kok ikhlas gue" lia tertawa terbahak untung saja kelas sekarang sudah sepi karena baru saja bel istirahat, Jadi mereka tidak akan menjadi tontonan yang lain.
"Bacot lo unta" balas cery tak terima. Lia menarik ujung rambutnya membuat sang empunya mendelik kesal.
Lia paling suka menganggu Cery dan bahkan mereka sering berdebat hal-hal kecil, kaya kucing sama tikus tapi ini versi manusianya.
"Ohh iyaa kenalin temen laknatt gue, Camelia Putri, panggil aja Lia atau unta juga boleh" Lia mendelik sebal dan berhasil membuat Cery menyemburkan tawanya, "Satu sama"
Lana terkekeh "Kalian lucu ya" Lia dan Cery kompak menoleh ke arahnya, "Kita emang Lucu" balas Cery malu-malu.
Lia bergidik ngeri "Jijik anjir mukanya biasain aja dong, gak usah sok malu-malu gitu padahal pantatnya berbunga-bunga."
"Halah tai lo" Cery gemas sendiri, rasanya pengen banget cekik orang di sampingnya ini. Lia itu cewek bar-bar bahkan terang-terangan mengumpat, kalo di sebut satu-satu jeleknya seabad baru lese saking banyaknya.
Maka itu yang membuatnya betah berteman dengan tu anak, Soalnya mereka punya satu jiwa yang sama. Sama-sama alergi dengan cewek caper. Ga nyambung kan, nah sama tuh kayak mereka berdua.
"Dan lo masih punya utang penjelasan sama gue"
"HAH?"
"Heh monyet lo ngomong apa sih, emangnya kalian pernah ketemu gitu?" Tanya cery bingung sendiri, ah bukan cery saja Lana pun ikut bingung dengan ucapan Lia.
Lia berdecak sebal, "Lupa kan lo sama gue, baru juga setahun dah lupa aja lo"
Lana masih diam mencerna perkataannya. Namun detik selanjutnya,
"OMEGAT, Aaa Liliput ini elo? Beda banget sih sumpahh cantik banget lo sekarang" pekik Lana sambil memeluk erat dirinya.
Lia susah bernafas segera melepaskan pelukan mereka "dah inget kan lo, jadi jelasin."
"Eitsss nanti aja jelasin di kantin gess, Cacing gue udah ga tahan buat diisi." Sela Cery yang membuat Lia memutar bola matanya malas, Namun tak diurungkan untuk pergi kekantin bersama.
*****
"Owhh jadi karena bibi lo udah balik jadi dia yang jagain nenek lo gitu?" Tanya lily yang diangguki Lana "iya terus gue langsung di suruh balik kesini lagi."
"Dan sekolah disini deh"
Lia mencibir namun tak membuat senyuman dibibir Lana luntur "seneng banget perasaan neng."
"Iya lah seneng, disini gue bisa ketemu lo, sama sikembar lagii"
"SELAMAT PAGI PARA BIDADARIKU"
Panjang umur kan baru juga di omongin
Arka datang dengan Samudra lalu menyeruput es teh milik Lia, membuat dirinya menatap tajam sang pelaku.
Yang di tatap hanya menyengir lalu duduk disebelahnya, diikuti oleh Samudra yang duduk disamping Lana, " Ehh ada cewek cantik, kita belum kenalan kan. Kenalin Nama gue Samudra, biasanya sih dipanggil Sam ,tapi panggil sayang juga boleh."
Arka tertawa mengejek "Yaelah Samsull, jangan mau sama dia Lan mending sama gue aja, Kenalin nama gue Arkana Juliano." ucapan mereka membuat Lana terkekeh," Kalian kalo kenalan emang kayak gini ya?"
"Engg__"
"Iyaa, makanya hati-hati sekolah disini Lan banyak pakboy" kata lia yang memotong ucapan Samudra. "Eh Kenar sama Arga mana? Tumben berdua doang"
"Owhh ituu dia lagi di___"
"Heh itu tempat duduk gue elahhh" protes Cery yang baru saja datang membawa nampan berisi makanan yang mereka pesan tadi.
Samudra mendengus, "dipotong mulu anjerrr, dah lah nih ambil tempat duduk lo"
"Lahh ambekan tu bocah, dahh yaa papaii cantik cantik ku" ujar Arka lalu berlalu mengejar Samudra.
Mereka hanya mengangkat bahu acuh, kecuali Lana yang tertawa kecil "Seru ya sekolah disini"
Cery yang tengah menyantap makanan mendongak "lah itu baru awal aja lo liat, coba aja nanti jamkos bisa-bisa kelas berubah jadi konser dangdut ulah mereka" jawabnya yang balas kekehan kecil Lana.
Lia tersenyum tipis, lalu kembali fokus ke makanan dan sesekali melirik handphone untuk menunggu seseorang membalas pesannya. Ya walaupun itu mustahil untuk dirinya.
~****~
Dahh Segitu dulu yeee
Moon maap, ceritanya garing banget kayak kerupuk
Ada pesan buat lily?
Ada pesan buat twins?
Ada pesan buat kenar?
Ada pesan buat Cery?
Ada pesan buat Lana?
Jangan Lupa tekan bintangg ⭐
