2 tahun berlalu~~~
Halilintar kini sedang menghantarkan ibunya di stasiun kereta,mara sang ibu memeluk Halilintar yang kini sudah berumur 19 tahun
" Hali jaga diri baik-baik oke ,ibu mungkin akan lama di sanah bersama kakek mu" ucap mara
" Iya ibu beri salam juga pada kakek" ucap Halilintar
" Iya,oke hali ibu berangkat dulu"
" Iya ibu"
Kereta pun berhenti mara langsung naik ke dalam kereta , Halilintar hanya diam menatap kepergian ibunya yang akan pergi ke KL kembali hingga kereta mulai jalan Halilintar pun melambangkan Tangannya untuk perpisahan tentunya
Beberapa menit kemudian Halilintar pun langsung pergi meninggalkan stasiun itu
Di perjalanan Halilintar hanya menatap bosan pada sekelilingnya hingga tanpa sadar dirinya telah menambak seseorang sampai terjatuh di buatnya, dirinya langsung membantu orang itu
" Kamu tak apa?" Tanya Halilintar sebaru membantu orang itu berdiri
" Yah tidak apa-apa"
" Maafkan aku"
" Tak masalah^^"
Orang itu tersenyum manis kepada Halilintar membuat nya diam karna mengingat senyuman yang sama pada seseorang yang ia rindukan,hingga tiba-tiba terdengar suara memanggil orang itu sontak orang itu pun langsung berlari menghampiri nya
" Aku pergi dulu maafkan aku"
" Iya silahkan"
Orang itu terus meninggalkan Halilintar yang masih diam menatap nya hingga orang itu sudah sampai pada seseorang lelaki yang tua:V
" Gempa kamu lama sekali ayah sudah menunggu mu dari tadi"
" Maaf ayah Gem tadi abis ke toilet sebentar"
" Sudah ayo masuk "
" Iya ayah"
Halilintar diam menatap pemuda itu yang sudah memasuki mobil bersama orang tua nya dan langsung pergi, Halilintar masih diam hingga
" Gempa........kau kembali......adiku"
Halilintar langsung berlari mengejar mobil itu yang lumayan jauh~~~
Sesampainya di rumah pemuda itu Halilintar berhenti dan langsung menatap pemuda itu sebut saja Gempa bersama ayahnya tidak lupa seorang wanita paru baya keluar dari mobil itu dan langsung masuk ke dalam rumah, mata Halilintar menatap tajam pada kedua manusia itu
" Ohh itu dia jalang yang telah mengambil kebahagiaan ibuku dan kau telah memisahkan adiku dari ku,dan kau juga pak tua beraninya kau telah menyakiti perasaan ibu awas saja kalian aku akan membawa Gempa...dan kalian tidak akan melihat matahari lagi~~~~"
Dan Halilintar pun langsung pergi menuju rumahnya yang lumayan jauh itu~~~~
Di kamar, Gempa langsung duduk di tepi ranjangnya mata nya menatap foto dimana dirinya bersama Halilintar ,dirinya tersenyum
" Sudah lama sekali hali...kita tidak bertemu seperti apa wajahmu saat ini apahkah kamu masih ingat aku?"
" Gempa ayo sarapan ibu ingin berbicara sesuatu padamu" ucap sang ibu
" Baik ibu" Gempa langsung menyusul ibunya menuju ruang makan
Sesampainya di sana Gempa langsung duduk di bangkunya ia menatap lauk di meja" wah banyak banget lauk nya pasti ada sesuatu nih"
Ibu Gempa sebut saja Aliya ia tersenyum" tau aja nih~"
" Ibu mau berbicara apa?" Tanya Gempa
" Besok kami akan pergi beberapa hari untuk berkerja ,kamu akan tinggal bersama Abang mu di rumah" jawab Aliya
" A-abang? Eh gak mau ah Gempa maunya sendiri aja" kata Gempa
" Eh ...Abang mu akan datang malam ini,apa kamu gak mau menyambut nya?" Tanya sang ayah Amato
" Gak mau pokok nya ggak mau Gempa maunya sendiri aja di rumah" kata Gempa
" Ayolah nak,dia sudah lama sekali merindukan mu loh masa kamu gak mau bertemu dengan nya?" Ucap Aliya
" Bukannya kemarin baru ketemu ya:v" kata Gempa membuat kedua orang tua nya memasang wajah meresahkan (・∀・)
" Yah masa sih kamu ga tau sifat Abang mu itu,dia itu sama persis dengan orang di samping ku ini" kata Aliya melirik ke arah Amato
Amato hanya memasang wajah polosnya----mesum nya:D ( ͡° ͜ʖ ͡°)
" Sudah-sudah ayo di makan"
Dan mereka pun makan bersama~:v
Malam tiba, Gempa sedang menatap kartun di tv , sementara kedua orang tua nya sedang berkerja di laptop mereka, hingga bel rumah berbunyi , sontak saja Aliya langsung berjalan menghampiri pintu dan membuka nya
" Wah Abang udah sampai ayo masuk" kata Aliya pada seseorang
Amato langsung menatap seseorang yang baru sampai itu" oh Abang udah sampai toh ko gak lama sih padahal ayah tuh pengen bermesraan dengan Gempa~~( ͡° ͜ʖ ͡°)"
"Cih sudah lah" orang wutan itu melirik ke arah Gempa yang masih fokus pada tv, hingga ia berjalan menuju ke arah Gempa" Gem~"
Masih tidak ada jawaban dari sang empunya membuat orang itu langsung mengambil remote tv dan mematikan nya, Gempa yang acara menonton nya terganggu langsung saja menatap orang itu
" APA SIH----loh bang Akbar cepet amat datang nya?"
" Cepet dong telepati gituh,gak mau di peluk nih"akabar melebar kan tangannya
Gempa menatap datar pada Akbar" gak mau males mau tidur aja!"
Gempa langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya, sementara Akbar melotot tidak percaya ia bahkan mendengar suara tawaan dari seseorang dan itu berasal dari ayahnya
Amato yang merasa di pelototi langsung membalasnya" ada apa anak durhaka!?"
" Cih dasar gak ada akhlaknya!"
" Anak durhaka!"
" Gak ada akhlak!"
" Anak durhaka!"
" Gak ada akhlak"
" Anak durhaka!"
" Gak ada akhlak!"
" Kalian berdua sama-sama gila,udah Abang langsung istirahat saja sana biarkan ayahmu yang gila itu di sini" kata Aliya
Akbar langsung saja naik ke lantai dia berniat untuk ke kamar tapi tidak jadi ia malah mendekati kamar adiknya Gempa, kebetulan sekali pintu kamarnya tidak di kunci ia langsung masuk ke dalam kamar
Yang pertama ia lihat Gempa tidur dengan nyenyak" cepat sekali tidurnya"
Akbar pun langsung mendekati Gempa ia langsung saja ikut-ikutan merebahkan di sampingnya sembari memeluknya erat
" Good night baby boy~"
Tanpa Akbar sadari ada seseorang yang menatapnya tajam,dia bersembunyi di atas pohon bersebrangan dengan rumah gempa matanya masih belum lepas menatap Akbar yang asik memeluk Gempa bahkan mengecup kening nya juga, membuat ia panas dingin
" Cih... ternyata ada saingan lagi,dan beraninya dia memeluk Gempa sialan kau...lihat saja aku akan membunuhmu!!"
.....
Aku mau habiskan book ini dulu,jika sudah selesai semua book yang ku punya, aku sudah menyiapkan book baru :D
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY FOR LOVING YOU! [TAMAT]
Conto( ͡° ͜ʖ ͡°) mengisahkan seorang yang dingin dan pendiam yang telah menemukan cintanya higga dirinya harus menyinggirkan orang-orang yang menginginkan hatinya " menyinggirlah kau tidak pantas untuk nya hanya aku yang pantas hanya aku!!"