Scene 1.6. Fifth Positions

26 6 43
                                    

This position is the most difficult one. It's like fourth position, but there is no gap between your feet. The toes of each foot should be directly in front of the heel of the other foot, and make sure your legs are turned out and straight. [20]

DALAM pentas La Bayadère, Bronze Idol—sebagian lain menyebutnya sebagai Golden Idol—bisa dibilang sebuah peran yang cukup menarik. Walau koreografer asli La Bayadère adalah Marius Petipa (1818-1910) dan pertunjukan ini pertama dipentaskan tahun 1877, tapi peran Bronze Idol baru diciptakan oleh Nikolai Zubkovsky (1911-1971) dan dipentaskan pada tahun 1948. Bronze Idol sendiri merupakan sebuah patung perunggu di sebuah hall yang tiba-tiba jadi hidup dan menari-nari setelah mendengar berita pernikahan Solor dan Gamzati. Dia akan menari solo selama kurang lebih dua menit, kemudian tidak tampil lagi.

Walau bukan peran utama, tetap saja ini sebuah peran yang sangat menantang. Tarian solo Bronze Idol ini cukup menguras tenaga. Banyak variasi teknik yang ditampilkan dalam durasi yang sangat singkat. Kekuatan lompatan dan kemampuan melakukan chaîné turns atau berputar mengelilingi panggung dengan cepat dan stabil sambil tetap berakting sebagai patung perunggu—hanyalah dua dari sedikit pesona Bronze Idol. Itulah sebabnya peran ini tetap diperhitungkan dan dianggap penting, dan Bronze Idol menjadi salah satu penyegaran di tengah rumitnya kisah cinta Nikiya-Solor-Gamzati. Bronze Idol pun menjadi salah satu peran bergengsi dalam pentas La Bayadère dan nama pemerannya selalu ditulis dalam program acara, setara dengan pemeran utama lainnya.

"Pemanasan selesai. Silakan para penari memasuki ruang seleksi."

Panggilan dari seorang perempuan yang membawa papan dada itu membuat lima laki-laki yang sedang melakukan peregangan seketika menghentikan kegiatannya. Akira yang saat itu tengah melakukan split segera berdiri dan merapikan kaos putih dan celana ketat milik Shinji yang dia kenakan. Tak lupa dia memastikan sepatu baletnya tidak licin dan nyaman digunakan. Untung saja dia dan Shinji memiliki perawakan yang hampir mirip dan ukuran sepatu mereka pun sama, jadi dia tidak perlu repot-repot menyesuaikan diri.

Hei. Tunggu sebentar.

Saat ini dia terjebak melakukan audisi. Jadi kesamaan ukuran dengan ayahnya tidak bisa disebut untung, bukan?

"Kido-san, ini nomormu. Kenakan di dadamu." Perempuan tadi menyodorkan sebuah kertas pada Akira. Nomor lima tertera di kertas itu. Akira menerimanya sambil mengucapkan terima kasih dan segera menempelkan di dadanya.

Kelima penari laki-laki tadi sudah pindah ke ruangan lain yang lebih besar. Di salah satu sisi ruangan sudah berdiri dua pasang pria dan wanita yang masing-masing membawa papan dada. Dua di antaranya adalah Shinji dan Midori. Shinji tentu saja bersikap seolah tidak mengenalinya. Sungguh menyebalkan, terutama mengingat berbedanya Shinji yang sekarang dengan yang Akira lihat tadi di ruangannya. Seorang laki-laki lainnya Akira kenali sebagai Tetsuya Kobayashi, seorang koreografer muda yang sedang naik daun, sementara perempuan yang tersisa sangat asing baginya.

"Selamat datang di seleksi istimewa hari ini," Midori memberikan salam sambutan. "Seleksi hari ini memang istimewa karena hanya untuk satu peran saja. Seperti tradisi yang biasa dilakukan di Hanayuki Ballet Company, seleksi ini akan terbagi dalam dua bagian. Pertama, kami akan menilai dari gerakan dasar yang akan dilakukan bersama-sama. Selanjutnya, masing-masing peserta akan menarikan Bronze Idol sesuai dengan nomor urutnya. Kalian boleh menggunakan variasi yang mana saja. Apa sudah cukup jelas?"

"Jelas, Takarai-Sousai!"

Midori mengangguk kecil. Jelas terlihat kalau suasana hatinya masih belum membaik. Perempuan itu lantas memberi kode pada Shinji yang langsung meminta para penari untuk bersiap di barre dan menyerukan berbagai istilah dalam balet. Awalnya hanya gerakan-gerakan sederhana yang diminta, seperti demi plié, grand plié, relevé [21], sauté [22], dan lainnya. Setelah itu barulah Shinji meminta masing-masing penari untuk melakukan gerakan yang lebih sulit.

Sapporo Story: Last KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang