Kaisoo Stories (I)

Our Man: Part 3 END

Happy Reading^^

...

"Pastikan kau datang. Kau tidak perlu memberi kami hadiah karena aku tau bagaimana keuanganmu, jadi cukup hadiri saja pestanya. Jangan lupa ajak juga dua wanitamu itu, ya. Aku pergi" Jennie menuruni tangga dan menghampiri mobil yang menunggunya. Rupanya Taehyung ada di sana karena pria itu keluar dari mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Jennie.

Jongin mendengus sekali lagi. Dia lekas masuk dan menghampiri dua kekasihnya.

"Siapa, Jongin?" tanya Kyungsoo.

"Kim Jennie"

Keduanya menoleh pada Jongin.

"Untuk apa wanita itu ke mari?" -Luhan.

Jongin mengangkat surat undangan di tangannya. Sontak saja Kyungsoo dan Luhan mendengus dengan keras.

"Dia akan menikah dan dia mengundangmu?" ucap Kyungsoo tak habis pikir.

"Ya" jawab Jongin singkat.

"Dasar tidak tau malu" cibir Kyungsoo.

"Dia benar-benar sudah melewati batas untuk menghinamu. Aku yakin dia mengundangmu pasti hanya untuk pamer bagaimana kemewahan pestanya" -Luhan.

"Aku tau itu" Jongin menghela nafas. "Jika dia mengundangku, tidak mungkin aku tidak datang. Jika aku tidak datang mereka akan semakin menghinaku"

"Tenang saja, kami akan membantu mengubah penampilanmu" -Kyungsoo.

"Tidak usah. Aku tidak mau kalian banyak mengeluarkan uang hanya untukku. Aku akan urus sendiri"

...

"Kapan kau akan ke mari? Kau benar-benar menginginkannya atau tidak?"

"Tentu saja ingin. Tunggu saja, aku sedang di jalan sekarang"

"Baiklah"

Pip

Panggilan diputus oleh orang di sebrang sana. Jongin memasukkan ponselnya ke saku celana. Sekarang Jongin sedang berada di dalam taksi menuju suatu tempat. Tak lama kemudian dia sampai di tempat tujuan dan lekas turun. Jongin menatap bangunan di depannya dan menghela nafas.

"Satu tahun tidak menginjakkan kaki di sini" Jongin mengangguk sendiri. "Tidak ada yang berubah ternyata" lalu Jongin berjalan mendekati gerbang.

Jongin masuk dengan mudah karena memang dia sudah ada janji dengan sang empu. Penjaga di sana membungkuk padanya, Jongin balas dengan senyuman simpul. Jongin berjalan terus sambil mengantongi tangan ke saku celana. Dia dapat melihat seorang pria tua sedang bermain golf jauh di sana, lapangan golf. Jongin berjalan ke sana.

"Aku datang!" teriaknya.

Pria tua itu menoleh setelah memukul bola golf.

Jongin berjalan sedikit berlari dan berhenti di samping pria tua itu.

"Bagaimana kabarmu?" tanya pria tua itu.