Almiera 01

58 4 7
                                    

Helo epribadih👋
Jangan lupa vote sama komen ya

Happy reading!

Di pagi hari yang cerah seorang gadis cantik sudah siap dengan seragam sekolahnya karna meira bukan tipe cewe ribet yang suka make make up tebal sebelum pergi kesekolah miera hanya mempoles wajah cantiknya menggunakan bedak tipis dan di beri sedikit liptin di bibir mungilnya agar tak tetlihat pucat pucat amt katanya itu pun sudah menggoyahkan kaum adam

Meira menuruni anak tangga satu persatu hingga sesampainya di meja makan meira di suguih dengan pandangn bi sri yg sedang menyipkan sarapan paginya dan gea yg sedang memasukan sepotong roti ke dalam mulutnya miera pun tersemunya manis sambil menghampirinya

"Selamat pagi bi sri.. Ka gea"sapanya tak lupa dengan senyum manisnya

"Pagi non meira cantiknya.. "balas bi sri sambil membawa nampan dan melenggang pergi ke dapur .

meira pum duduk berserbangan denagn gea dan langsung menyantap se iris roti isi yg suda di sipkan bi sri itu pun tak luput dari pandangn gea yg menatap nya sengit gea pun bangit dari duduknya dan menghampiri miera yg sedang asik mengunyah makanan nya berdiri di samping tubuh mungil meira dan meletakkan tangannya di senderan bangku yg di duduki meira dan mencondongkan badannya ke samping telinga miera dan membisikan sesuatu.

"Selamat pagi juga pembunuhhh.." lirihnya lirih sekali hapir seperti bisikan kemudian gea langsung meninggalkan meira yg terpaku di tempat

Deg

Sketika hatinya terasa sakit seperti di tusuk ribuan pedang secara ber ulang ulang pembunuh apakah dirinya pembunuh bahkan miera tak meyadari air mata keluar dari mata indahnya meira hanya diam di tempat tak berkutik bahkan membiarkan air mata itu terus mengalir dengan sendirinya tanpa niata akan menghapusnya seakan tersadar dari lamunnanya meira menghirup napas panjang dan segera bangkit dari duduknya dan langsung pergi kesekolah dangan pak juki supir pribadinya.

Kedua kakai yang terlapisi sepatu converse berwarna kuning itu memasuki gerbang sekolah DRIGANTARA HIGH SCHOOL tak lupa meira menyapa pak satpam yang sedang bertugas melihat murid murid lain yang menatapnya dengan berbagai tatapan ada yang menatapnya iri dan kagum dengan kecantikannya terlebih lagi para kaum adam yg tak henti henti memuji kecantikannya membuat miera mendapat tatapan sengit.

Tak menghiraukan itu semua meira terus melangka menelusuri kordinor sekolah yang masih sepi tumben menuju kelasnya hingga langkah ya terhenti ketika seseorang menarik pergelangn tangannya.

"Kenapa ga angkat panggilan aku semalem " tanyanya to the point tangannya terulur membenari anak rambut meira yamg menghalangi paras cantiknya

"Aku ketiduran semalam jadi lupa ga matiin data " ucapnya jujur

Samuel mengangguk sebagai jawaban pandangannya teralih ke pergelangn tangan kanan meira yang terdapa perban tangannya terulur menarik tangn miera dengn lembut taku menyakitinya.

"Kenapa" dengan raut wajah kawahtir samuel mengelus pergelangn tangan miera sangat sangat lembut

"Oh ini ga papa cuma kena pecahan beling" samuel tercengang dengan jawaban meira cuma dia bilang meira ya tetap miera selalu menyepelekan apa yg terjadi pada dirinya tak memikirkan orang lain yang menghawatirkannya samuel menarik pinggang ramping miera agar mendekat hingga mengikis jarak keduanya menyatukan keningnya membuat hidung mancung keduanya ber tabrakan meira merasakan hembusan hangat nafas samuel

Almeira  [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang