part 3

21.1K 2.6K 292
                                        

Setelah acara makan-makan tadi kini Aghata sudah berada didalam kamarnya lagi pula teman-temannya dan teman-teman sang adik juga sudah pulang ke habitat masing-masing sekitar satu jam yang lalu.

Kini gadis itu tengah mengamati setiap sudut kamar itu, "hm, lumayan juga selera nih cewek." ucapnya lebih ke gumaman.

Gadis itu duduk ditepi ranjang dan memikirkan sesuatu.

"Marissa," gumam gadis itu menatap keluar jendela, "namanya kek gak asing." tambahnya.

Dia melarikan maniknya pada meja belajar yang tepat berada di samping ranjangnya, Morgan yang sudah menjadi Aghata itu bangkit dan melihat-lihat apa saja yang ada dimeja belajar gadis yang tubuhnya sedang ditempatinya.

Maniknya tak sengaja melirik buku dengan cover coklat dia meraih buku itu dan membukanya, yang pertama dilihat adalah sebuah tulisan besar 'DIARY'

"Alay, jaman sekarang emang masih ada yang beginian?" nyinyirnya.

Gadis itu membuka halaman pertama dan membacanya dengan serius. Butuh waktu setengah jam untuknya membaca diary tersebut.

"Keknya tuhan lagi berjanda nih sama gue, masa gue masuk ke tubuh cewek nolep, bego, dongo, pendiem kek gini sih. Iyuhh apaan lagi nih, 'iki singit mincintii kimi Jistin' prett! Cinta cinta tay kucing!" umpatnya saat mengingat potongan kalimat yang sempat ingin membuatnya mual.

Melempar asal buku tersebut, Aghata memilih berbaring dan bergelung dengan selimutnya melupakan sejenak apa yang tengah dia alami saat ini, mungkin besok tuhan sudah berhenti merajuk kepadanya dan membiarkannya kembali ke tubuh aslinya atau paling tidak mati dengan tenang.

Tak sampai lima menit gadis itu sudah terlelap dengan kaki yang menggantung di sisi ranjang.

...

Aghata berada disebuah ruangan bernuansa putih, dia melarikan maniknya menatap sana-sini.

"Ck, gue dimana lagi nih?" decaknya kesal

Tepukan di bahunya membuat ia berjengit kaget dan berbalik hendak menyumpah sarapi orang yang mengagetkannya.

Tetapi suaranya seperti tersangkut di tenggorokan saat melihat wajah orang didepannya ini, "Lo... Lo gue?" tanyanya ambigu yang dijawab senyum tipis dari orang didepannya itu.

"Wah... Sape Lo? Pasti Lo jin kan? Iyakan?" tuduhnya dramatis.

Lagi-lagi orang didepannya itu hanya menanggapi dengan senyum tipis, "aku adalah kamu dan kamu adalah aku." ucap orang itu

"Apaan, iki idilih kimi din kimi idilih iki najis banget! Gue gak nolep kek Lo gak dongo juga apalagi bego." sinisnya

Orang dihadapannya menghela napas panjang, "aku adalah kamu dimasa lalu, dan kamu adalah aku dimasa depan. Kita itu satu." jelas orang itu

"Tunggu-tunggu," Aghata memegang kepalanya, "keknya gue udah gila nih, apa nih orang yang gila?" gumamnya menatap orang didepannya itu.

"Terserah kalau kamu tidak percaya, yang pasti kita itu satu jiwa. Dan karna jiwaku sudah mati dimasa depan itulah mengapa kamu terlempar kembali ke masa lalu. Dan sekarang kehidupan ini adalah milikmu kamu bebas melakukan apa saja yang kamu mau." ucap orang yang wajahnya mirip sekali dengannya.

"Tanpa Lo bilang pun gue tetap bakalan ngelakuin apa yang gue mau!" tegas Aghata.

Gadis didepannya hanya bisa tersenyum miris lalu mengangguk, "betul kamu harus melakukan apapun yang membuat kamu senang, jangan sepertiku." gumamnya

"Apa?" tanya Aghata dengan alis berkerut.

"Tidak ada,"

"Ingat, hiduplah sesuai dengan keinginan mu." setelah mengatakan itu gadis yang sebenarnya Aghata dimasa lalu itupun menghilang dari hadapan Aghata.

FIGURAN? NAJIS! (Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang