meet

20 6 16
                                    

Akhirnya mereka berdua sampai di minimarket untuk membeli es krim yang sudah di janjikan Yudis pada Adelia.

Jarak sekolah dan minimarket tidak cukup jauh mungkin hanya 1km kurang lebih.

"Beli nya disini dis?" Adel turun dari motor milik Yudis.

"Ya memangnya beli dimana?toko bangunan?" Ucap Yudis sarkas.

"Dih santai org cuman tanya doang memastikan." Adel langsung pergi masuk ke dalam minimarket untuk mengambil es magnum classic dan beberapa snack

Yudis pun menyusul masuk ke minimarket dan membeli beberapa persediaan makanan dirumah, sebenarnya masih ada makanan dirumah namun karena sepupu nya akan datang dia harus menyediakan stock makanan yang agak banyak.

"Lo ngapain del?" Tanya Yudis yang melihat adel sedang berjongkok

"Kit peyut.."

"Dihh sono ke wc bau ihh"

"Ihh yudis mah jahat ada toilet gaa ihh izinin dongg." Ucap Adel memegang ujung jaket Yudis sembari memohon

"Ih dasar mana sini es nya, jangan lama-lama ntar gua tinggalin." Ujar Yudis membawa es yang ada di tangan Adelia dan bergegas ke kasir untuk membayar dan menanyakan arah toilet.

Di satu sisi Adelia yang sudah tidak tahan dengan kocokan perutnya ini, dia berdiri dan menyilangkan kaki serta meremas rok nya.

Si Yudis lama amat anjrit ga tahan ini

Tak lama kemudian Yudis datang bukanya cepat cepat memberi tahu toilet sebelah mana, dia hanya tertawa dan bergegas memotret Adelia karena dia berfikir tidak akan ada momen kedua kalinya Adelia nahan berak.

"Anjing Yudis buruan dimana"

"Iyaiyaa hahhaahah ituu tuh ke kiri ada pintu sebelah kanan masuk aja dstu kamar mndi katanya." Ucap Yudis yang masih tidak tahan melihat muka Adelia yang nahan berak itu.

Adelia langsung bergegas pergi ke arah kiri dan masuk ke pintu sebelah kanan.

Yudis menggelengkan kepalanya

"Adel adel gemes banget sih."

Yudis pun keluar dari minimarket tersebut dan menunggu diluar bersandar di motor miliknya karena bosan dia mulai mengamati sekitarnya ada beberapa orang yang sedang bercanda, ada yang lesu, ada yang berpacaran.

Namun sepasang netra milik Yudis menangkap seseorang di tengah kerumunan orang yang sedang lalu lalang berjalan, ia memiliki perawakan seperti lelaki pada umumnya dan memiliki warna rambut merah maroon memakai jaket jeans dan celana hitam.

"Kaya kenal tu orang."

Yudis memicingkan matanya menggisiknya agar tidak salah lihat, kan malu juga manggil salah orang dan ternyata memang benar Yudis mengenal orang itu.

"SHAKA!!!!"

Lelaki itu dari kejauhan mencari suara yang sepertinya telah memangilnya.

Lelaki itu dari kejauhan mencari suara yang sepertinya telah memangilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yap, Shaka melihat Yudis berlari padanya.

"Ehh Dis?lo disini?." Ucap Shaka yang sepertinya kaget melihat Yudis ada di dekat sini.

"Anjir gua kira gakan ketemu lo Shaka, Bunda udah tau lo disini?."

Yap, dia adalah Shaka Zulfikar saudara Yudis Atthaya dia baru pulang dari eropa untuk menemani ibunya operasi jantung.

"Udah gua baru aja nunggu taksi."

"Tante gimana keadaanya?."

"Ibu dah bahagia dis, ngga akan sakit sakitan lagi." Ucap Shaka sendu

"Turut berduka ya ka."

Mereka berdua akhirnya mengobrol saling melempar canda, memang benar Yudis sedekat itu dengan Shaka seperti mempunyai kakak kandung. Saking asik nya mereka mengobrol, Yudis melupakan adelia yang sudah duduk menunggu yudis.

"Tu anaak kemana sih, main tinggal mulu ini motor nya ini ada orang nya kaga ada heran." Gerutu Adelia kesal.

Adelia menunggu terduduk kesal seraya bermain handpone membuka aplikasi sosial media nya.

Yudis baru ingat jika dia kesini bersama Adelia, ia lantas berpamitan dengan saudara nya itu.

"Ka?gua balik dulu ya?." Ucap Yudis pada Shaka

"Eh buru buru amat ntar lagi aja kali." Tahan Shaka pada Yudis

"Bawa anak orang nih, ntar ngambek dia."

"Widih siape tu"

"TTM"

"Waadoh mana anak nya mau liat gua." Ucap Shaka Semangat

Yudis menunjuk minimarket tidak jauh dari tempat dia berdiri.

"Kali-kali kenalin dong."

"Ogah ntar dia naksir sama lo"

"Ya resiko sih." Ujar Shaka enteng alhasil di hadiahi pukulan keras di tangannya.

"YUDIS?!!"

Yudis dan Shaka Menoleh bersamaan kesumber suara, ternyata Adelia berlari ke arah mereka berdua.

"Lo gimanaa sih?! main ning-galin aj--ja." Adelia tersenyum kikuk

"Del?ini Sha---" Ucapan Yudis terjeda karena tiba-tiba Shaka memperkenalkan diri sendiri.

"Shaka Zulfikar"

"E-eeh Adelia kak," Adelia Menjabat tangan Shaka.

Shaka menatap manik mata adelia.

Deg.


•••

Hai guys...
inii tuh chapter baruu dan nanti kita up lagi
klo kaliaann ada sarann boleh koo
don't forget to votement-❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEARTACHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang