Chapter 1

28 2 2
                                    

Selamat membaca :)

"Haha."

*Alarm rumah sakit jiwa berbunyi dengan keras*

"Siapa yang kabur?!"

"Pasien ruang 607!"

"Cepat cari dan kejar pasien itu!"

"Baik pak!"

4 Tahun setelah kejadian tersebut.

Jovanka, sedang merenung di koridor sekolah. Lalu sesuatu mengalihkan perhatiannya. Seorang murid perempuan, ia adalah murid baru.

*Bel sekolah berbunyi*

Jovanka segera duduk di sebelah Zenna. Murid baru itu datang ke kelas 12 IPS dan memperkenalkan dirinya.

"Hallo, nama saya Naomi" ucapnya sambil tersenyum tipis.

Bu Guru menyuruh Naomi untuk duduk di kursi paling pojok. Entah kenapa, Jovanka menaruh perasaan buruk pada Naomi, Jovanka menatap Naomi yang selalu tersenyum tipis. Naomi menyadari dirinya di tatap oleh Jovanka, sehingga Naomi melambaikan tangannya, sambil memberi tatapan aneh pada Jovanka. Jovanka lalu berhenti menatap Naomi dan memperhatikan Bu guru.

*Saat istirahat*

Jovanka menemui Zenna dan Zelinne, Jovanka menceritakan kecurigaanya terhadap Naomi.

"Gw ngerasa aneh sama Naomi."

"Emang kenapa? Naomi saja baru datang di sekolah ini, masa lo udah main curiga aja?" Zenna merasa heran.

"Gw tadi tatap Naomi, Naomi sadar gw tatap dia, akhirnya si Naomi melambaikan tangannya ke gw sambil senyum, tapi tatapannya aneh banget."

"Perasaan lo doang kali Van." ucap Zelinne.

Lalu dari belakang Eric dan Jarvis menghampiri mereka.

"Lagi pada bahas ape nih? Seru amat." Tanya Jarvis.

"Itu si Vanka, katanya dia curiga sama Naomi, padahal kan Naomi baru dateng sebagai murid baru." Ucap Zenna menjawab pertanyaan Jarvis.

"Paling lu sirik ama Naomi, dia kan murid baru, trus cantik lagi, wkwkw." Kata Eric.

"Bisa aja si wkwk." Ucap Zenna sambil tertawa.

"Ah udahlah! Mending ke kantin, gw laper. Males dengerin lo ber 4, bikin perut gw makin laper." Ucap Jovanka dengan perasaan kesal.

"Ciee yang baper wkwkw." Ucap Eric.

*Selesai istirahat*

Jovanka, Eric, Zenna, Zelinne, dan Jarvis kembali ke kelas. Jovanka belum melihat Naomi ada di tempat duduknya. Jovanka melamun memikirkan Naomi.

"Woi, woi, jan melamun, nanti kerasukan." Ucap Zelinne yang duduk di depan Jovanka sambil menjentikkan jarinya.

"Hah?"

"Ha he ho hi, tuh bu guru udah dateng, jangan melamun -_-."

"Maaf"

*Bel pulang sekolah berbunyi*

"Yes akhirnya selesai." Kata Jarvis.

Mereka semua keluar kelas.

Eric lalu mengajak teman-temannya untuk pulang bersama.

"Pulang bareng yok, gw bawa mobil nih"

"Kuy" Ucap Zenna.

"Okey" Ucap Zelinne.

"Gasss ngeng" Ucap Jarvis

"Ga usah Ric, gw bawa motor hari ini."

"Tumben banget lu Van, yaudah gw duluan ya, bye."

"Bye."

Jovanka sebenarnya tidak membawa motor, ia hanya ingin menemui Naomi. Jovanka sudah mencari-cari Naomi selama 20 menit, tapi Naomi masih belum terlihat. Jovanka hanya mengira kalau Naomi sudah pulang duluan.

Akhirnya Jovanka memutuskan untuk pulang jalan kaki saja. Tiba-tiba Jovanka mendengar suara bisikan.

"Cari aku ya? :}"

Jovanka menoleh ke belakang, tetapi tidak ada siapapun, Jovanka mengira kalau itu hanya halusinasi nya.

Jovanka jalan kaki menuju rumahnya, jalanan sangat sepi, sehingga membuatnya merinding.

"Andai saja aku ikut Eric."

Tiba-tiba kepulan kabut menutupi jalan, sehingga penglihatan Jovanka tidak begitu jelas. Jovanka merasakan ada seseorang di belakangnya. Jovanka sudah sangat ketakutan, sehingga ia berlari ke rumahnya.

Sesampainya Jovanka di rumah, ia di sapa oleh ibunya. Ibunya terheran-heran melihat Jovanka yang ngos-ngosan sampai rumah.

"Loh, kamu kenapa Vanka?" Tanya mamanya

"Gapapa ma, tadi Vanka lari ke rumah soalnya takut." Jawab Jovanka

"Kenapa kamu gak ikut si Eric aja? Biasanya kan kamu di anterin pulang Eric?" Tanya mamanya

"Tadi Vanka sendiri yang minta Eric pulang duluan." Jawab Jovanka

"Yaudah, kamu ganti baju aja habis tu istirahat. Jangan lupa kerjain tugas ya."

"Oke ma."

Jovanka lalu mengganti bajunya dan ia tertidur.

TO BE CONTINUED...

Hide And SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang