Chapter 7

6 1 0
                                    

Selamat membaca :)

Akhirnya Jovanka selesai makan, tapi teman-temannya belum.

Lalu tiba-tiba Zenna mengajak mereka untuk belanja baju baru untuk pesta besok. Tapi Jovanka heran karena Zenna mau mengikuti pesta itu.

"Habis ini belanja baju baru yok, buat besok." Ucap Zenna.

"Hah? Beneran lu mau ikut? Gw sih ogah." Ucap Jovanka.

"Yah, mau gimana, di undangan itu aja di bilang wajib." Ucap Zenna.

"Harus banget ya? Males banget :/"

"Yaudah, biar lu ga bete, gw beliin baju yang lu mau." Ucap Eric.

"Beneran ni ye?" Tanya Jovanka.

"Iya" jawab Eric.

"Gw juga dongg." Ucap Zelinne.

"Enak aja! Pake uang sendiri, udah gede."

"Ya, ya terserah lu :(."

Mereka pun berbelanja dan bersenang-senang. Memilih baju ini dan itu, dan membeli ini dan itu.

"Aku ini aja ya Ric." Ucap Jovanka.

"Yakin ini aja? Ambil lagi aja."

"Gak usah, gw juga sebenarnya ga mau belanja, baju gw banyak dirumah."

"Oh yauda."

Lalu Eric membayar baju yang dipilih oleh Jovanka. Mereka menunggu yang lain untuk selesai belanja. Sudah 30 menit mereka menunggu, tapi mereka tidak kunjung muncul. Akhirnya Eric menelpon Jarvis.

TELFON:

"Hallo? Lu dimana si?!"

"Ini, gw lagi nungguin Zenna sama Zelinne, rempong banget mereka kayak ibu-ibu mau arisan. Padahal jadi ibu aja belom."

"Trus kenapa lu ga keluar toko aja si?"

"Disuruh bayarin ;("

"Ya ampun ni cowok terlalu nurut sama cewek, yaudah lu ijin keluar toko bentar, gw kasih uangnya. "

"Oke siap sultan."

*TELFON DITUTUP

Lalu Jovanka bertanya apa yang terjadi dan Eric menceritakannya. Jovanka tertawa karena sikap Jarvis yang mau-mau aja kalo disuruh."

Akhirnya mereka selesai belanja dan seperti biasa Eric mengantar mereka ke rumahnya masing-masing.

Di jalan, Jovanka kembali menerima SMS dari nomor yang tidak dikenal waktu itu. Pesan itu berisi "Besok adalah bencana bagimu." Jovanka hanya menganggap ini adalah orang iseng.

Saat Jovanka samapi di rumah, ia segera bersiap-siap karena hari sudah mulai malam.

Esoknya, jam 9 pagi, Eric sudah datang ke rumah Jovanka, padahal pestanya mulai jam 1 siang, tapi mereka sudah harus sampai jam 12 siang.

"Lu ngapain di depan rumah gw Ric?"

"Ya jemput lu ke pesta."

"Kan pestanya jam 1 pak emok!!!"

"Ya gapapa, jadi kita yang paling pertama nyampe."

"Emang buat apa si paling duluan? Lama-lama gw masukin lu ke erang-erang ni!"

"Ah serah lu dah, mau ikut atau gak. " Ucap Zenna.

"Zen? Lu udah ikut Eric?"

"Ya iyalah, yang lain juga udah, Zelinne sama Jarvis udah ada di mobil."

"Ah yaudah gw siap-siap dulu, tungguin."

Lalu Jovanka mandi dan memakai baju yang baru dibeli kemarin.

"Yauda yok berangkat."

Saat sampai di sekolah, mereka di sambut oleh Kepala sekolah, dan Naomi.

Naomi bersikap sangat aneh, biasanya dia bersikap dingin, dan tidak pernah berbicara. Disini Naomi, menggunakan gaun berwarna merah yang ada di foto profil nomor yang tidak dikenal. Disini Naomi juga bersikap sangat ramah dan tampak sangat cantik.

Dia juga terkadang terlihat 'menggoda' siswa laki-laki yang hadir kedalam sekolah. Mereka menjadi kebingungan.

Akhirnya pesta dimulai.

Mereka semua bersenang-senang kecuali Jovanka, yang merasa bahwa ada sesuatu yang mengerikan akan terjadi. Zelinne mencoba untuk meyakinkan Jovanka bahwa Jovanka tidak perlu memikirkannya, karena hari ini adalah hari bahagia.

Mereka berpesta, berdansa, bernyanyi, dan berbagi hadiah. Jovanka hanya diam duduk di lantai paling atas paling atas, menatap mereka semua yang sedang berpesta. Dia menatap Naomi dengan tatapan yang penuh kecurigaan.

Lalu kepala sekokah mempersilahkan bagi siswa yang ingin berpidato di hari terakhir di SMA. Naomi mengangkat tangan dan mulai berpidato, namun setelah selesai berpidato, ia mengajak mereka semua untuk bermain petak umpet.

Mereka semua menertawakan Naomi, yang sudah besar tapi masih mau main petak umpet. Tapi Naomi mengatakan yang menang akan mendapat 'hadiah' yang istimewa.

Akhirnya mereka setuju. Jovanka yang berada di atas langsung terkejut, karena ia menyadari kalau bencana akan segera datang, ia mencoba menarik Zenna dan Eric untuk memberi tau kejanggalannya, tapi mereka tidak peduli dan mau ikut bermain.Jovanka merasa kesal dan akhirnya pergi ke atas lagi untuk mendengar percakapan Naomi dengan yang lain.

Naomi lalu membacakan peraturannya.

"1. Hanya ada 1 pemenang."

"2. Pintu sekolah akan ditutup dengan rapat agar siswa tidak bisa curang."

"3. Mereka harus bermain sampai besok, setelah matahari terbit kembali."

"4. Yang melanggar peraturan akan di beri hukuman yang besar."

"5. Waktu sembunyi hanya 2 menit."

"6. Ketika ada 1 orang yang tertangkap, permainan akan menjadi semakin sulit."

Setelah Naomi membaca peraturannya, Jovanka menjadi panik dan sudah pasti, akan terjadi peristiwa paling mengerikan dalam hidupnya. Lalu siswa bersiap-siap dan...

PERMAINAN DIMULAI.

TO BE CONTINUED.....

*Jangan lupa vote ^^

Hide And SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang