Chapter 5

11 0 0
                                    

Selamat membaca :)

Hari Senin, Jovanka berangkat ke sekolah bersama teman-temannya.

Saat sampai di sekolah, keadaannya masih sangat sepi, hanya ada 'Naomi' dan beberapa orang dari kelas yang lain.

Saat Jovanka dan teman-temannya masuk kelas, Jovanka melihat Naomi sedang menulis sesuatu, tapi Naomi menulis dengan tatapan kosong, dan tersenyum tipis.

Saat kelas di mulai, tatapan Naomi langsung berubah. Yang awalnya kosong menjadi tatapan senang.

Saat Istirahat, Jovanka pergi ke toilet untuk mencuci tangan. Posisi keran drkat dengan pintu masuk toilet. Jovanka tidak sengaja melihat seseorang yang lewat di belakang toilet, tapi tidak tau siapa.

Lalu Jovanka masuk ke dalam salah satu kamar mandi untuk buang air kecil. Tapi tiba-tiba terdengar ada suara bersenandung. Jovanka dapat melihat kakinya lewat bawah pintu. Tidak sengaja Jovanka membuat suara yang membuat orang itu berhenti di depan pintu toiletnya.

Lalu orang itu mengetuk pintu dengan sangat keras, yang membuat Jovanka takut dan berteriak sekencang-kencangnya untuk meminta bantuan. Teman-temannya yang mendengar segera menuju toilet dan menenangkan Jovanka.

"GW SELALU DI TERROR!"

"GW YAKIN TADI BUKAN HALUSINASI."

"Ada apa Van?? Kenapa teriak-teriak?" Tanya Zenna.

"GW TADI LAGI BUANG AIR KECIL DAN ADA ORANG YANG MAU DOBRAK PINTU GW!."

"Udah sekarang lu tenang aja, minum air putih." Ucap Zelinne.

Jovanka di bawa ke UKS, lalu ia menceritakan kalau dirinya di terror beberapa hari ini. Mulai dari SMS misterius, kardus berisi potongan tubuh dan organ manusia, sampai di ganggu di dalam toilet.

Lalu saat Zelinne ingin mengambilkan botol minum Jovanka di kelas, ia melihat Naomi sedang memasukkan obat ke dalam air minum Jovanka.

Naomi berlari kabur dan Zelinne mengambil botol minumnya dan membuang air nya. Karena Zelinne mengira itu adalah racun yang dapat membunuh Jovanka.

Lalu Zelinne melamporkan hal ini kepada kepala sekolah, namun kepala sekolah terlihat biasa-biasa saja, bahkan kepala sekolah hanya memberi hukuman ringan kepada Naomi. Hanya disuruh mencatat bacaan di buku.

Zelinne curiga kalau Naomi dan kepala sekolah bekerja sama untuk melakukan sesuatu.

Zelinne menceritakan hal ini pada Jovanka. Misyeri tentang Naomi semakin kuat.

Pulang sekolah, Jovanka dan teman-temannya di antar oleh Eric, seperti biasa.

Saat di kamar Jovanka, Jovanka melihat seluruh kamarnya di tutupi oleh tulang "kamu bisa lari, tapi tidak bisa sembunyi :)" dan "maukah kamu bermain petak umpet?".

Jovanka sudah muak, dia menampar mukanya sendiri, bisa saja ini halusinasi.

Ternyata memang benar, ini halusinasi. Jovanka berpikir, kenapa dia sering berhalusinasi? Jovanka merasa kalau dia tidak meminum obat yang terlarang sama sekali.

Jovanka tidak tinggak diam, ia mencsri informasi tentang obat yang bisa bikin halusinasi. Jovanka menemukan obat Hechratizol . Lalu Jovanka mencari gambar obat Hechratizol. Dan ternyata obat Hechratizol adalah obat yang sama seperti yang dokter berikan kepadanya. Jovanka kebingungan, kenapa semua orang terlihat mencurigakan? Apakah mereka bekerja sama dengan Naomi atau Kiara?

Lalu Jovanka melihat Artikel.

"Kiara, si pembunuh yang berhasil bebas dari rumah sakit jiwa, membunuh korbannya awalnya dengan obat Hechratizol yang membuat korbannya berhalusinasi dan menjadi gila, disitulah Kiara beraksi. Para ilmuwan baru sadar karena mendeteksi adanya kandungan obat Hechratizol dalam beberapa korban Kiara."

Jovanka menjadi takut, ia menganggap si dokter dan Kiara telah bekerja sama, untuk membunuhnya. Tapi Jovanka merasa bingung, dia saja belum pernah bertemu dengan Kiara, bagaimana cara Kiara mengetahui dirinya?

Lalu untuk memastikan, Jovanka menghubungi Zelinne untuk menanyakan obat yang di masukan oleh Naomi.

Zelinne menjawab obatnya sama persis seperti yang ada di gambar yang di berikan oleh Jovanka.

Jovanka semakin yakin kalau Naomi dan Kiara adalah orang sama, sudah banyak sekali bukti-bukti yang sudah di kumpulkan Jovanka.

Hari Selasa, Jovanka berangkat ke sekolah bersama teman-temannya.

Saat di sekolah Jovanka mencium bau busuk, tapi teman-temannya tidak karena mereka memakai masker.

Jovanka mengikuti dari mana asal bau busuk tersebut, Jovanka meminta Jarvis dan Zenna untuk menemaninya.

Ternyata bau itu berasal dari gudang sekolah, teman-temannya juga sudah mencium bau busuk yang menusuk, walaupun mereka pakai masker.

Saat gudang di sekolah di buka, ternyata isinya......

TO BE CONTINUED.....

*Jangan lupa vote ya ^^

Hide And SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang