< foxy lady >

514 69 2
                                    

"akashi, persiapkan kamar baru untuk (nama), buat senyaman mungkin."

akashi takeomi baru saja akan mengangguk untuk mengiyakan permintaan sang bos sebelum (nama) menyelaknya,

"aku mau dia yang mempersiapkannya."

telunjuknya mengarah kepada sanzu.

seenaknya saja perempuan ini, pikir sanzu kesal. ia sangat tidak suka jika ada seseorang yang membantah ucapan mikey, bahkan jika itu adalah kakak sepepu mikey sendiri.

yang ia hormati adalah mikey. bukan keluarganya, rekannya, atau temannya. hanya mikey seorang.

"baiklah. sanzu, sana kerjakan."

sanzu menatap bosnya tak percaya. apa dia baru saja mengabulkan permintaan wanita itu?

"bos-"

"cepat. kerjakan."

ucapan penuh penekanan dari mikey membuat sanzu tak lagi bisa membantah. akhirnya dengan sangat amat terpaksa ia melaksanakan perintah bosnya.

sanzu bisa merasakan senyuman kemenangan dari (nama) di belakangnya.

sial.

♢ ' h i s ' q u e e n ♢


"penggelapan dana yang kita lakukan sepertinya sudah tercium anjing polisi."

suasana markas pusat bonten malam itu sangat mencekam. delapan petinggi bonten serta (nama) duduk dan mendiskusikan kabar terbaru dari salah satu kegiatan gelap yang mereka lakukan.

"tumben sekali akal bulusmu itu ketahuan, koko."

ran menyahut dan menatap heran pemuda bersurai putih yang tengah duduk bersandar di ujung sofa.

kokonoi yang namanya disebut pun melirik.

"kurasa ada kucing diantara para anjingku."

kucing diantara para anjing, pengkhianat.

sanzu menyeringai senang saat mendengar ucapan kokonoi. ah, otaknya membayangkan bagaimana ia akan menghukum para sampah itu karena sudah berani mengkhianati raja-nya.

"dan kau tahu siapa kucing itu?"

mikey bertanya.

"ya, aku mencurigainya sejak lama. kukira ia akan mengungkapkan identitasnya nanti, tak kusangka akan secepat ini."

mikey mengangguk, matanya beralih kepada petinggi bonten no. 2, sanzu.

"kau tahu apa yang harus dilakukan, kan?"

sanzu tersenyum lebar.

"tentu saja."

"habisi dia nanti malam. koko, bantu sanzu menangkap kucing itu."

"okey~"

"rapat dihentikan. kalian bisa bubar."

satu persatu petinggi bonten itu keluar dari markas dan pergi. tujuan mereka berbeda. ada yang pergi mencari kesenangan seperti haitani bersaudara, ada yang memilih untuk melatih fisiknya seperti kakucho, dan lain-lain.

sanzu yang baru saja akan pergi untuk mempersiapkan misinya bersama koko terhenti saat mikey memanggil.

"apa kau sudah mempersiapkan kamar untuk (nama)?"

wajah sumringahnya berubah menjadi masam setelah mikey melontarkan pertanyaan itu. ia menjawab dengan malas.

"sudah."

"kau memberinya kamar di samping kamarku, kan?"

jika bukan karena permintaan mikey, sanzu tidak akan sudi memberikan (nama) kamar tepat di samping kamar mikey.

"....ya."

"bagus. antar dia ke kamarnya sebelum kau pergi."

(nama) tersenyum dan bangkit dari duduknya. ia berjalan ke arah sanzu dan memberikan senyum manis kepada pria berbulu mata lentik itu.

"mohon bantuannya, sanzu-san."

♢ ' h i s ' q u e e n ♢




"ini kamarmu."

sanzu menuntun (nama) ke sebuah kamar dengan gaya klasik —sesuai permintaan (nama)— dan memberikan sebuah kunci kepada perempuan itu.

"terima kasih, sanzu-san."

sanzu mengabaikan ucapan (nama) dan memilih keluar dari kamar, berniat pergi sejauh mungkin dari kakak bosnya itu.

namun (nama) lebih cepat memegang tangannya dan mencegah sanzu keluar. membuat sanzu menoleh dan menatapnya heran.

(nama) mendekatkan wajahnya ke arah telinga sanzu dan berbisik tepat di sebelahnya.

"aku akan merebut mikey darimu."

setelahnya perempuan itu menyeringai. iris gelapnya menatap sanzu dengan tatapan remeh. sanzu mengingat pernah mendapat tatapan itu juga dari mikey, namun itu dulu— jauh sebelum mikey merubah sorot matanya menjadi tanpa emosi seperti sekarang.

"apa maksudmu?"

sanzu menatap (nama) tajam.

"entahlah? lihat saja nanti, kau akan mengerti maksudku."

(nama) melepas tangan sanzu dan mendorongnya keluar kamar. seringai bengis yang ia tunjukan tadi menghilang, diganti dengan senyuman manis yang kini menghiasi wajahnya.

"sekali lagi terima kasih atas kamarnya, sanzu-san~"

dan kamar itu menutup. meninggalkan sanzu sendirian di depan pintu dengan perasaan bercampur aduk.

wanita licik.

♢ ' h i s ' q u e e n ♢

♢ ' h i s ' q u e e n ♢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SANZU HARUCHIYO

'HIS' QUEEN | sanzu haruchiyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang