-Ex Seventeen-

355 75 29
                                    

Warning this story 21+

                  Mature harsword 🔞

----

Yoongi menghela napas berat melempar tubuh ke punggung sofa. Di tatapnya Hoseok yang tengah sibuk mengotak-atik laptop miliknya mencari informasi. Sementara Namjoon-pemuda itu berdiri dengan dua tangan tertenteng di pinggang mengawasi hacker andalannya dengan rahang mengeras. Penuh emosi.

Belum reda rasa aneh kesal melihat pria lain menemui Sohyun di rumahnya. Kini harus ditambah dengan laporan pekerjaan yang du kacaukan orang tak bertanggung jawab.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Setelah sekian lama, kenapa kasus sabotase ini bisa terjadi? Apa sistem keamanan rahasia perusahaan kita sudah terlalu lemah?" Tanyanya berbalik ke arah Yoongi.

Yang di balas kendikan bahu oleh pria berkulit pucat itu.

"Dua minggu lalu bahkan kita ganti." Jawabnya.

"Lalu kenapa hal ini terjadi?"

Yoongi kembali menegakan tubuhnya. Sepasang mata monolidnya menatap tajam sang atasan. Meski kau lihat Namjoon itu garang, itu tidak ada apa-apanya di banding dengan pria Min itu. Dia dua kali lipat mengerikan dari yang orang luar  duga.

Telah terbiasa Namjoon tak memperdulikan tatapan sahabat sekaligus bawahannya itu. Menunggu analisa logika yang ingin dia sampaikan.

"Aku tidak tau ini benar tidak. Masih sebuah praduga. Tapi aku merasa hal ini terjadi karena tanpa kita sadari ada musuh yang sudah berhasil menyusup."

"Siapa?" Baru kali ini Namjoon merasa saingannya mulai berat. Yang entah kenapa pikirannya langsung tertuju pada satu nama.

"Dia kah?" Tanyanya.

Lagi-lagi Yoongi hanya mengendikan bahu. "Bisa iya bisa tidak. Kita tidak tahu,mungkin diluar sana ada lagi yang merasa ingin bersaing denganmu."

"Shit damn!" Decak Namjoon mengumpat.
.
.

Menaiki tangga rooftoop dengan iringan ketukan alas fantofel-nya. Seringaian tercetak dari wajah tampannya saat menempelkan ponsel ke telinganya.

"Langkah awal berhasil," berucap sambil mendorong pintu berjalan keluar.

Melangkah hingga ketepian pembatas. Sepasang mata monolidnya menatap tajam hamparan bangunan kota dari ketinggian atap gedung berlantai 50.

"Tentu saja sebentar lagi dia akan hancur." Entah apa yang lawan bicaranya katakan. Wajahnya begitu yakin megucapkan hal tersebut.

Tawa lebarnya seketika surut. Rahangnya sedikit mengeras.

"Jangan libatkan Sohyun!" Protesnya.

Pria itu mengusak kasar wajahnya dengan salah satu tangannya. Tak terima dengan balasan yang ia dengar.

"Jika kau melibatkannya dan membuat gadis itu terluka aku akan menghabisi mu."ancamnya sebelum akhirnya memilih menutup panggilan  tersebut sepihak.

Dan membuang napas kasar.

___

"Kau ingin bekerja?" Seokjin kembali bertanya.

Expensive GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang