Expensive Girl

ex three

"Apa lagi?", desis Sohyun setengah berbalik mendelik sengit pada sosok pria di belakangnya. Meninggalkan kursi dan teman bersama minuman yang baru dia antar, Namjoon-pria itu justru mengikutinya saat kembali turun.  Untuk menyelesaikan sisa pekerjaan sebelum kembali ke kamar penginapan. Mengingat rumahnya masih kacau untuk di tinggali. Meninggalkan ibunya sementara di sana, dengan sisa gaji yang masih terpegang.

"We need to talk again,"

"Kurasa obrolan di ruangamu pagi tadi sudah cukup jelas."

"Memang. Hanya saja, tidak kah kau sependapat ini masih merugikanku?" Keluh Namjoon sambil menggoyangkan tumit kaki kanannya seirama dengan putaran musik yang terdengar. Menyaku salah satu tangan kiri ke celana formal kerjanya.   Melayangkan tatapan menuntut pada gadis setinggi dada dihadapannya. Terlihat mengeraskan rahang memunculkan tahanan emosi untuknya.

Berpikir Sohyun akan menjawab. Namjoon mendengus kesal saat merasakan lagi keacuhan yang gadis itu tunjukan padanya. Pergi begitu saja dengan langkah cepat menuju meja bartender. Bersikap seolah dirinya tidak ada.

"Sial!" Umpatnya dalam hati.

-
"Joy, bagaimana dengan Joy?", Jimin-salah satu kawan kumpulan Namjoon bertanya penasaran. Seperginya Namjoon meninggalkan tanda tanya di benak di kedua saudara dan empat temannya, Yoongi yang merasa lebih paham situasi langsung menjelaskan alasan kelakuan bos sekaligus sahabatnya itu.

"Kurasa dia sudah bosan," Sulung Kim-Seokjin-kakak Namjoon menebak dengan senyum tipis, sambil menuang minuman yang tadi Sohyun antar. Begitu hafal dengan tingkah adik tertuanya jika sudah menyangkut soal wanita.

"Malang sekali gadis itu. Jika benar,Joon hyung menginginkannya." Bungsu Kim-Taehyung-adik Namjoon menimpali dengan nada prihatin. Juga sangat mengerti tabiat kakak keduanya itu. Suka seenaknya memperlakukan wanita seperti pepatah habis manis sepah di buang.